Tampilkan postingan dengan label My Post. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label My Post. Tampilkan semua postingan

Selasa, Maret 02, 2021


Dikarenakan pandemi yang sedang berlangsung dan masih belum selesai jadi hampir separo kegiatan dilakukan dirumah saja dengan modal internet. Mengurangi kegiatan tatap muka dan berkumpul, ini saya juga barusan kelar juga psikotest. Saya barusan baru kelar menjalani psikotest job opening dari kantor yang saya kerjakan dirumah, soalnya kalau ngerjain dikantor takut enggak konsen. Inikan dirumah kosong, jadi bisa lebih konsen dan bisa leyeh - leyeh ngerjainnya. 

Kali kedua ini saya ikut JO ini, yang pertama taun lalu yang gagal di psikotest dan bahasa inggris. Tahun 2021 ini ada lagi dan ikut lagi nyari peruntungan, tau - tau aja bisa kecantol. Namanya juga usaha, hasil mah ntar dipikir kalau udah diumumin. Saya selama kerja ini awalnya itu tidak terobsesi banget untuk ikut JO, awalnya saya pikir posisi sekarang enak, keliling, lebih banyak di jalan sih jadi bisa disambi jalan kemana - mana gitu. Enggak terpaku sama rutinitas dalam kantor. Apalagi kalau masuk target triwulan bisa dapet bonus juga, dimana di tempat saya kerja ini selain kerjaan saya itu enggak ada bonus triwulanan. Ya saya pikir yaudah enak di posisi terus aja sampek besok - besok, tapi ya kok ada kesempatan tapi g diambil. Mungkin ego saya sudah kegerus sama keadaan dan kenyataan, kenyataan kalau orang itu juga butuh perubahan, perubahan kebutuhan dan perubahan keinginan. Dimana kalau emang punya keinginan itu enggak bisa kalau cuma biasa - biasa aja, kalau punya keinginan itu kudu dikejar alias diusahain biar tercapai. Nah oleh sebab itu sekarang baru saya mikir, kalau ada kesempatan lain untuk posisi lebih tinggi enggak ada salahnya nyoba. Toh juga belom tentu keterima, iya soalnya bagi saya awalnya itu uda merasa kepedeean kalau bakal diterima. Semua butuh proses dan ujian cuy, hehe. Jangan terlalu pede karena yang kepengen posisi itu bukan cuman saya, ada banyak yang kepengen untuk di posisi yang ditawarkan. Dan mustahil dong kalau enggak ada yang berusaha menjadi yang terbaik dari peserta yang daftar, pasti semuanya kepengen menjadi yang terbaik untuk menduduki posisi tersebut.

Saya juga pernah mengalami atau merasakan di atas angin yang pernah saya ceritakan di Ada Yang Namanya Bersyukur mengenai job opening yang terakhir saya ikutin tahun kemaren. Di test kemaren itu saya sempet merasa di atas angin, eh yang nyatanya juga meski juga nilai kita bagus belum tentu kesempatan itu terbaik buat kita. Pelajaran itu sih yang saya dapat, meski kita udah merasa kalau menjadi yang terbaik (sombong) dibandingkan peserta yang lain, dari segi kinerja ataupun pencapaian itu tidak menjamin kita bakal bisa lolos dari kesempatan itu. Buktinya saya kemaren meski dalam hal pencapaian bagus, dan sampai di wawancara akhir saya pun gagal. Setelah gagal itu baru saya sadar, janganlah sombong, janganlah merasa di atas yang lain, karena kalau belum rejeki kita enggak mungkin kesampean dah. Saya dapat pelajaran berharga itu, menurut kita itu terbaik bagi kita tapi belum tentu itu terbaik menurut-NYA. Biarkan hasil yang terbaik kita terima saja, yang bisa kita lakukan sekarang hanya berusaha dan berdoa, untuk masalah hasil biarkan dipasrahkan kepada-NYA.

Memang pengalaman yang terbaik itu adalah yang hal yang pernah dilalui, untuk test kali ini sih saya sudah enggak puyeng. Tadi tesnya mulai pukul 15.00 WIB yang waktu ngerjainnya sekitar 60 menit, dan baru sadar ternyata psikotest itu susah (yaiyalah kalau gampang mah tiduran di kamar,hehe). Kirain kan sama pertanyaannya kayak taun kemaren ternyata beda jauh, dan sebelumnya saya kan baca - baca soal psikotest. Itu yang keluar di soal ada 4 bagian doang, yang paling banyak soalnya malah pertanyaan masalah UUD, pemerintahan dan sejarah. Entah mungkin pernah belajar waktu SMA, tapi beneran susah,haha. Bisanya ketawa doang kalau nginget soal tadi, ternyata yang udah disiapkan itu belum tentu keluar jawabannya di tes,hehe.

Mana dua hari ini enggak konsen kerja karena kepikiran tes tadi lagi, besok kudu harus fokus lagi nih. Ohya sekarang saya lagi demen dengerin lagu dari Band Rocket Rockers, ini dua hari ini nyetelin lagu - lagunya biar mood adem dan semangat lagi. Yosh besok kerja lagi, ngeblognya kudu diseringin biar bisa curhat nulis lagi. Dan blog ini pun berisi tulisan curhatan lagi,hehe.

Minggu, September 27, 2020


CCTV atau Closed Circuit Television saat ini bisa menjadi salah satu alat bantu keamanan di rumah. Jadi pengalaman memasang CCTV ini berdasarkan keresahan dikarenakan ada tetangga saya atau tepatnya tetangga di belakang rumah saya ini kemalingan. Untuk rumah standar rumah contoh di perumahan itu biasanya terdiri dari bangunan biasa, pintu dan jendela biasa. Untuk lebih amannya sih mending dipasang teralis dan kunci tambahan agar rumah dalam keadaan aman dari gangguan maling atau rampok. Tetangga saya yang kemalingan ini kebetulan rumahnya juga masih standar dan belum dipasang teralis, apalagi tembok rumah belakang juga belum ditutup permanen. Jadi kejadiannya itu terjadi di hari sabtu, beberapa minggu sebelum hari raya idul fitri, kebetulan deretan rumah tetangga saya ini masih belum penuh terisi, ada sekitar 3 rumah yang berpenghuni dan beberapa rumah lainnya itu kosong. Siang hari suasana deretan tetangga saya ini memang sepi karena semuanya kerja, kemungkinan juga malingnya sudah ngecek lokasi dan di hari sabtu ini eksekusi. Rumah tetangga saya ini dicongkel jendela depan, dan menggasak uang tunai yang ada di rumah, nah jadi posisi pintu di dalam rumah tetangga saya ini semuanya masih di lubang kunci, alias pintu di dalam rumah enggak di kunci. Malingnya jadi leluasa menyisir satu rumah karena tidak ada kamar yang dikunci, setelah menyisir satu rumah malingnya membuka pintu belakang dean melompat ke belakang dengan tangga yang ada di belakang rumah. 

Dari cerita tetangga saya ini, sayapun buru - buru memesan teralis dan kepikiran untuk masang CCTV. Kenapa CCTV, karena sekalian ngawasin rumah juga. Setidaknya kalau ada orang yang berniat buruk pas ngelihat rumah dan ngeliat ada CCTV bisa ragu untuk berbuat jahat. Dan juga CCTV saat ini juga bisa diakses lewat smartphone asal ada koneksi internet. Nah karena dasar ini, sayapun searching di google untuk CCTV, hasil searching saya ini pun mengerucut di Ace Hardware. Di Ace Hardware ini menjual CCTV dan juga pemasangannya, jadi saya tidak perlu beli CCTV dan peralatannya secara terpisah, apalagi dengan pemasangannya.


Karena rumah saya di Gresik, dan Ace Hardware yang terdekat itu di Icon Mall, sayapun bergegas ke sana. Di Ace Hardware ada beberapa CCTV yang dijual mulai dari harga Rp. 3.000.000 sampai Rp. 8.000.000, dari yang kamera 4 sampai kamera 8. Dari beberapa display, saya tertarik sama yang harganya di tengah - tengah alias Rp. 5.000.000, isinya ada 2 kamera outdoor sama 2 kamera indoor, sama DVR dengan kapasitas hard disk 2 Tb, slot kamera di DVR ini ada 8, jadi masih ada 4 slot yang kosong, mungkin besok - besok mau nambah kamera tinggal dicolok di slot yang kosong. Untuk pemasangan jika jarak rumah itu dibawah 10 km dari lokasi Ace Hardware maka tidak dikenakan biaya pemasangan, kalau diatas 10 km bakal dikenakan biaya yaitu Rp. 150.000 tiap kamera atau sebutannya tiap titik. Setelah membayar pembelian CCTV ini kita bakal di catat untuk jadwal pemasangannya itu diagendakan kapan, waktu saya beli sih kebetulan habis hari raya idul fitri, jadi sekitar 2 harian setelah saya beli baru bisa ada pemasangan. 


Pada hari yang telah ditentukan pukul 10.30 WIB, saya sudah dihubungi oleh petugas Ace Hardware yang akan memasang CCTV, sewaktu pembelian paket CCTV nya saya bawa langsung, jadi sewaktu pemasangan teknisi tinggal datang dan pasang. Petugas yang memasang CCTV itu ada 2 orang, pertama yang dilakukan adalah memilih lokasi pemasangan CCTV yang pas, posisi yang saya tentukan itu 1 kamera di depan di tempat parkir mobil, 1 kamera di belakang, dan 2 kamera di ruangan TV yang menyorot pintu depan dan belakang. Kurang lebih pemasangan kamera sekitar 1 jam, cukup cepat karena memang teknisi yang pasang sudah berpengalaman, jadi masang kamera dan penempatan DVR tidak memakan waktu lama. CCTV ini saya sambungkan dengan koneksi Indihome jadi sewaktu - waktu bisa saya pantau lewat HP, untuk menyambungkan dengan router indihome nya ini kita harus menyiapkan kabel LAN (Local Area Network), nah kemaren itu saya sudah beli kabel LAN sendiri tapi berhubung kurang panjang, akhirnya saya beli ke petugas yang pasang CCTV ini kebetulan juga membawa kabel LAN. DVR CCTV ini saya sambungkan dengan TV di ruang kamar dengan kabel HDMI. Setelah tersambung dengan Indihome, saya menginstall aplikasi CCTV di HP saya dan istri dengan menggunakan barcode dari DVRnya.




Pemasangan CCTV selesai, jendela juga dipasangi teralis, semoga tidak ada kejadian yang tidak diinginkan terjadi.

Jumat, September 11, 2020



Pengalaman pertama saya tambah daya listrik dirumah saya yang awalnya 1300 menjadi 2200, awalnya sih enggak ada pandangan untuk tambah daya. Sudah cukuplah listrik token 1300 untuk saya, cuman kemaren malam itu sempat ngejegleg alias mati lampu karena ada 2 AC yang hidup semua ditambah dengan masak nasi pakai magic com. Biasanya sih enggak sampai ngegejleg, karena yang nyala malam itu cuman 1 AC aja, nah kemaren kedua AC nya nyala dan emang enggak umum masak nasi malam - malam. Nah iseng lah saya abis drama jegleg itu saya cobalah masuk ke aplikasi PLN Mobile di smartphone saya. Saya coba tanya lewat fitur live chat, oh ya untuk menghubungi PLN di aplikasi PLN Mobile kita dikasi 3 cara untuk menghubungi call center, yang pertama adalah Live Chat, Live Chat ini kita bakal bisa chat ke customer carenya PLN 24 jam dan fitur ini yang kemaren saya gunakan untuk tanya tanya. Btw kmrn saya ngechat itu jam 23.00 dan masih dibalas dengan CS nya. Yang kedua adalah Voip jadi layanan ini disediakan PLN untuk menghubungi PLN123 lewat internet alias enggak motong pulsa cuman motong kuota aja, bagi yang kebiasaan pulsa mepet mending pakai fitur yang satu ini, jadi kita telpon call center berasa nelpon pakai whatsapp aja, andai semua call center bisa ngadain Voip begini pasti enggak bikin pulsa habis,hehe. Nah yang ketiga adalah telpon pakek pulsa, jadi nanti kita bakal di arahkan untuk telpon call center PLN 123 lewat pulsa di HP kita.

Kembali lagi ke keisengan saya kemaren, yaitu tanya - tanya kira - kira kalau tambah daya biayanya berapa. Soalnya 4 bulan lalu rumah mertua yang dibekasi abis tambah daya kena sekitar Rp. 1.500.000 dan yang enggak disangkanya 1 bulan setelah nambah daya ternyata ada promo tambah daya yang kita cuman bayar dibawah 200.000. Kebayangkan gimana nyeseknya, nah karena itu saya kepengen tanya apa mungkin masih ada promo di September Ceria ini. Dan bener aja, ternyata ada promo untuk tambah daya dari 1300 ke 2200 yaitu ditarik biaya cuman Rp. 170.845, promo kemerdekaan yang dimulainya dari 14 Juli sampai 30 September. Ya denger ada promo sayapun langsung setuju untuk tambah daya, lumayan hemat sejutaan. Dan untuk tarif dasarnya juga masih sama saja dengan yang 2200 yaitu Rp. 1.467 per kWh. Sayapun tanya syarat - syarat dan rincian biayanya. Rincian biayanya itu kita ditarik biaya penyambungan yaitu Rp. 170.845, biaya PPJ Rp.4.456 dan kita diwajibkan beli token mulai dari Rp. 5.000 sampai Rp. 1.000.000 kebetulan kemaren saya sekalian ngisi yang Rp. 50.000. Nah setelah itu saya tanya untuk pendaftarannya bagaimana, apa harus ke kantor PLN nya atau bisa lewat aplikasi. Ternyata pengajuannya langsung lewat aplikasi PLN Mobile.




Pertama kita langsung download aplikasi di Playstore aplikasi PLN Mobile, Daftar dan Aktivasi Akun di menu yang tersedia. Setelah aktif kita langsung log in, Pilih menu Permohonan -> Permohonan Mutasi Tarif / Daya -> Muncul Syarat dan ketentuan pasang baru / perubahan daya online dan ketentuan umum. Pilih setuju, Ok, Setuju, Masukkan Id Pelanggan listrik rumah kita, ini saya pake yang token, setelah kita input Id Pelanggan maka akan muncul Id Pelanggan Valid jika kita menginput Id Pelanggan dengan benar, setelah itu periksa inputan NPWP, karena pas awal pasang baru itu rumah saya di inputkan oleh developer jadi NPWP di data PLN isinya 1 alias belom keisi, input NPWP dengan cara mengcopy angka NPWP dari catetan atau tulisan di notepad langsung di paste di kolom NPWP karena di kolom ini tidak bisa kita input satu - satu. Kemaren sih saya berhasil dengan cara ini, pastikan alamat, kabupaten, kecamatan dan kelurahan sudah terinput dengan benar. Pilih lanjut jika kita pemilik bangunan kita tinggal klik tombol Apakah Anda Pemilik Bangunan? Pilih lanjut, setelah itu pilih Data Produk yang diinginkan, Produk Prabayar, Peruntukannya isi Rumah Tangga, Keperluan Rumah Pribadi, Daya ini kita pilih daya yang dituju dengan token yang akan kita isikan. Token ini seperti isi pulsa token seperti biasa, mulai dari 5.000 sampai 1.000.000 kalau saya sih kemaren isi 50.000. Klik hitung biaya, nanti bakal muncul rincian total biaya yang akan kita bayar. Berhubung ada promo jadi yang saya bayarkan itu sekitar Rp. 220.845 itu sudah termasuk token 50.000. Mantap ya biasanya naik daya ke 2.200 itu sekitar sejuta setengah eh karena ikut promo cuman ditarik Rp. 170.845 murah bingit. Centang Dengan ini saya ... Dan simpan permohonan, nanti bakal muncul kode token yang harus kita input. Setelah itu tinggal kita bayar saja lewat mobile banking. Kemaren saya coba pembayaran lewat Tokopedia, di aplikasi Tokopedia kita pilih menu Top Up & Tagihan, pilih Tagihan Listrik, di jenis produk listrik pilih PLN non Taglis, input id pelanggan dan pilih lanjut dan bayar. Setelah berhasil simpan bukti pembayaran lewat Tokopedia tersebut.

Setelah berhasil kita tinggal tunggu saja besok petugas PLN yang akan kerumah untuk menaikkan daya dan ngegantiin pembatasnya. Pengalaman saya sih sekitar jam 3 sore di hari minggu saya daftar dan membayar tagihan. Senin besoknya jam 09.30 sudah ada petugas PLN yang datang kerumah untuk langsung proses naik dayanya. Naik daya sama mas - masnya juga cepet, g sampai 15 menit sudah naik dayanya. Jadi petugas yang kerumah itu bawa seperti surat jalan yang harus kita tanda tangani setelah proses naik daya ini. Alhamdulillah sekarang sudah 2.200, besok - besok kalau mau nambah alat elektronik dirumah sudah siap, meski masih belum ada rencana mau nambah apa. Cuman kemakan promo dah jadinya naikin daya ini, moga taun depan ada lagi promo naik daya dari PLN ini.

Selasa, Agustus 04, 2020


Beberapa minggu ini kebanyakan nasabah tabungan Bank BRI mengalami kendala yaitu kartu ATM nya tidak dapat digunakan transaksi di ATM. Tidak ada pemberitahuan tetapi tiba - tiba ada yang mau tarik tunai di ATM ada peringatan kalau kartu ATM terdisable, silahkan untuk meng enable kartu ATM nya lewat Mobile Banking, Internet Banking atau langsung datang ke Bank BRI terdekat. Ada juga yang telah berhasil melakukan penarikan tunai di ATM tapi ketika transaksi kedua kartu ATM ter disable.

Beberapa kejadian ini saya juga mengalaminya, dan saya berkesimpulan sendiri kalau Bank BRI meng disable kartu ATM nasabah yang
1. Tidak pernah ganti pin atm mulai dari awal pembukaan rekening tidak pernah dilakukan ganti pin.
2. Pernah salah memasukkan pin ATM.
3. Pin atm terlalu mudah atau pin standar sewaktu pembukaan rekening yang tidak dilakukan perubahan.
4. Kartu ATM nya belum diganti ATM berchip baik Simpedes ataupun BRItama nya.

Nah menurut kesimpulan saya sih seperti itu. Untuk cara meng enable kan kartu ATM Bank BRI ini ada beberapa cara. Kalau kita ada waktu luang, bisa mampir ke kantor BRI terdepat dengan membawa KTP asli, buku tabungan (Simpedes atau BRItama) dan ATM asli, kita laporan ke customer service dan minta untuk di enable kan lagi kartu ATMnya. Nah kalau kita tidak sempat untuk mampir ke Bank BRI terdekat, dapat dilakukan dengan Internet Banking Bank BRI atau dengan menggunakan Mobile Banking Bank BRI. Ini saya berbagi tipsnya dengan menggunakan Internet Banking, untuk yang Mobile Banking Bank BRI nya saya tidak sharing dikarenakan saya lupa pin Mobile Bankingnya.

Langkah pertama adalah sebelum kartu ATM kita terdisable hendaknya kita sudah mendaftar Internet Banking yang sudah terregistrasi finansial dan sudah di instalkan aplikasi BRIMO untuk bertransaksi di Smartphone pribadi kita. Kalau belum mendaftarkan Internet Banking saya sarankan sih untuk menyempatkan diri ke kantor Bank BRI terdekat, sekalian enable kartu dan mendaftar fasilitas Internet Banking BRI (sekalian transaksi finansialnya didaftarkan) dan juga di instalkan aplikasi BRIMO nya juga.

Kalau kita sudah punya Internet Banking BRI, hal pertama yang kita lakukan ketika kartu ATM kita terdisable adalah 


1. Buka browser di smartphone atau di Laptop kita dan kita ketikkan alamat website Internet Banking Bank BRI yaitu di https://ib.bri.co.id/ib-bri/.

2. Masukkan username dan password Internet Banking Bank BRI anda.


3. Pilih menu layanan nasabah, pilih menu Disable/Enable Kartu di layanan lain.



4. Pada menu Disable/Enable Kartu, di menu ini ada daftar kartu ATM yang kita punya.



5. Kita tinggal pilih ATM mana yang mau kita enable kan lagi, dengan pilih tombol Disable/Enable setelah itu masukkan password Internet Banking Bank BRI dan klik kirim.

Setelah kita klik kirim kartu ATM kita sudah otomatis enable dan dapat digunakan di ATM BRI terdekat. Cukup mudah, yang penting kita sudah mendaftar Internet Banking Bank BRI sebelumnya dan dapat menggunakan menu Enable Disable kartu ATM.

Kamis, Juli 23, 2020

Setelah gagal melengkapi untuk keluar kota di postingan Pengalaman Tes Rapid di Halodoc sayapun mencari alternatif untuk dapat melengkapi persyaratan untuk bisa menaiki moda transportasi pesawat. Dari info yang saya dapatkan dari customer carenya Lion Air sih dari pihak maskapai itu meminta hasil rapid test dari Klinik atau rumah sakit berupa surat keterangan non reaktif dari lembaga terkait. Nah dalam surat keterangan itu harus ada stempel basah dan kop surat dari pihak yang mengeluarkan. Kalau di klinik di sekitar saya sih agak susah karena saya enggak tau lokasinya, berhubung di dekat rumah ada rumah sakit swasta akhirnya saya putuskan telpon ke Rumah Sakit Islam Darus Syifa' Surabaya.

Di RSI ini saya bisa mendapatkan surat keterangan pemeriksaan rapid test dan hasilnya juga dapat diketahui setelah 45 menit setelah tes. Nahloh langsung bisa test, dan hasilnya cuman nunggu 45 menit dengan biaya Rp. 350.000. Sayapun bergegas menuju rumah sakit yang terletak di Benowo Surabaya Barat ini. Jarak dari rumah kurang lebih 15 menit, dimana sayapun baru pertama kali menapakkan kaki di rumah sakit saat pandemi begini. Was - was sih, tapi demi nyamperin istri sayapun langsung menuju pendaftaran. Disana saya harus mengisi form dan ditanyain keperluannya ke poli mana. Saya pun menjawab mau rapid tes, saya disuru untuk periksa ke dokter umum dulu. Sayapun duduk di depan Poli Umum (kalau gak salah sih namanya), kata mbak - mbak pendaftarannya sih nanti dipanggil. Berhubung saya datangnya sebelum jam 8 dan sepertinya dokternya juga belom dateng ya saya bersabar aja. Selang 10 menit, ada seorang anak muda pakai jaket dan tas masuk poli, dan enggak lama sayapun dipanggil oleh asistennya. Setelah masuk poli saya cuman ditanyain mau periksa apa, saya jawab rapid test. Nah sama dokter yang masih muda itu saya cuman dikasi coret - coretan untuk bayar di bank Jatim yang letaknya disebelah poli, setelah itu saya disuruh untuk ambil antrian di lab yang cuman beda beberapa ruangan dari poli. Nah biaya awalnya yang saya bayarkan di Bank Jatim ini adalah Rp. 50.000 kayaknya sih seperti biaya pendaftaran deh, setelah itupun saya menunggu nomor antrian saya dipanggil. Selang 10 menit sayapun dipanggil masuk lab, masukkan kertas pendaftaran dan langsung diambil darah di bagian tangan kiri. Untungnya tidak ada adegan darah tidak keluar dan alhamdulillah pengambilan darah selesai dan sayapun dikasi kertas buat melakukan pembayaran di Bank Jatim lagi, nah abis dari lab ini baru biayanya lumayan. Yaitu yang saya bayarkan adalah Rp. 330.000, berarti kalau saya total itu sektiar Rp. 380.000 sama biaya pendaftaran. Setelah melakukan pembayaran saya menunggu kurang lebih 45 menit, sayapun main hape biar enggak berasa lama nunggunya. 

Sekitar 30 menit sayapun dipanggil dan masuk lab dan diberikan hasil rapid tesnya, disitu saya intip sih tulisannya non reaktif. Alhamdulillah saya aman berarti, setelah dari lab ini saya harus kembali ke poli umum menemui dokter umum untuk dibuatkan surat keterangan rapid test. Nah dokternya ini enak banget, dia bukannya meriksa saya tapi cuman nyuruh asistennya untuk tensi dan timbang. Abis itu asistennya ngelengkapi data di suratnya dengan meminta KTP saya. Sayapun disuruh menunggu diluar, enak banget dokternya diem - diem bae maen hape dan asistennya yang kerja. Ya kalau mau kayak gitu saya harusnya dulu masuk kedokteran deh, (ngarep.com).


10 menit kemudian saya dipanggil dan surat keterangannya sudah jadi. Nah disini baru dokternya kerja, kerjanya adalah tanda tangan surat keterangan saya. Setelah itu saya disuruh minta tanda tangan petugas labnya dan minta stempel di Bank Jatim. Setelah itu selesai sudah alur pembuatan surat keterangan pemeriksaan rapid testnya. Enggak butuh waktu lama untuk mendapatkannya, asal bawa duit aja sih. Kalau di Jakarta rapid test kayak gini sekarang biayanya Rp. 150.000 tapi kalau di Surabaya sampai saat ini saya cek masih di kisaran Rp. 300.000, entah kok masih belum seragam ya biayanya.

Untuk surat sakti ini sudah bisa digunakan untuk masuk bandara, begitu pengalaman saya ikut rapid test. Kalau untuk test swab kabarnya sih lebih mahal banget, dan testnya juga menyakitkan. Cuman saya sih enggak minat untuk mencobanya, dan amit2 kalau sampek test swab.

Rabu, Juni 03, 2020

Setelah dua bulan saya berlangganan Indihome paket internet dan Useetv ini saya ingin ngetes apakah teknisi Indihome  jika kita mengadukan komplain akan segera di tindaklanjuti? Nah kebetulan ada kendala di Useetv saya dimana itu di beberapa channel hd di TV live nya itu ngeblank alias tampilannya hitam saja tanpa ada siaran channel tersebut. Memang sejak awal pemasangan masalah ini timbul tapi memang saya hiraukan dikarenakan tidak begitu berpengaruh karena saya bisa mengatasinya dengan mengakses aplikasi Vidio untuk channel lokal dengan format HD. Memang saya tidak mengakses lewaat STB bawaan telkom, karena di Smart TV LG sudah bisa mendownload aplikasi di LG Storenya, dan lumayan ada aplikasi Vidio untuk mengakses channel lokal dengan format HD. Cuman kalau kita akses lewat TV itu akan kemakan kuota Indihome kita, yang mana beberapa bulan ini semakin menurun, sekarang paket 2p Useetv dan Internet saya FUP tahap pertamanya adalah 350 Gb, bulan kemarin itu di angka 400 Gb, dua bulan lalu 450 Gb. Bagi saya yang jarang download file besar dan memang saya pakai sendiri kuota segitu sih enggak bisa ngabisin. Pemakaian TV dan Internet terboros saya bulan lalu itu juga mentok di 160 Gb pemakaian satu bulannya, jadi saya masih belum pernah mencapai 200 Gb. Di grup Indihome sih banyak teman - teman yang komplain tentang FUP alias Fair Usage Policy, yang jika pemakaian internet kita itu melebihi dari FUP itu bakal ada penurunan speed atau kecepatan browsing dan download kita. Kalau saya belum pernah sampai FUP jadi belum bisa berbagi pengalaman.

Melanjutkan problem TV saya, saya iseng - iseng untuk mengadukan keluhan saya lewat aplikasi MyIndihome, saya mengadukan keluhan saya sewaktu saya belum bisa verifikasi akun MyIndihome saya. Maklum user baru jadi belum bisa memahami gimana cara verifikasi akun MyIndihome. Jadi harusnya di awal setelah kita memasang Indihome itu kita harus memakai aplikasi MyIndihome dan meregistrasikan email, nomor hp dan nomor langganan Indihome, verifikasi pertama adalah memasukkan nomor KTP kita di aplikasi, nah kendala saya adalah dulu sebelum saya berhasil masang Indihome saya pernah beberapa kali mengajukan pasang baru Indihome, tapi karena tidak ada penambahan jaringan baru maka pengajuan saya berhenti. Nah saya berkesimpulan kalau karena saya beberapa kali gagal pasang baru mungkin NIK KTP saya itu menggantung di database Telkom, sehingga kemarin terakhir saya berhasil pasang baru saya memakai SIM untuk mendaftar pasang baru. Nah setelah berhasil pasang baru saya registrasi MyIndihome ini memasukkan nomor NIK KTP saya yang mungkin menggantung di database Telkom. Jadi verifikasi MyIndihome saya ini menggantung alias tidak ada telpon dari Telkom untuk verifikasi, saya coba beberapa kali ngetweet dan menghubungi Telkom lewat facebook,  nah baru setelah saya laporan itu baru ada tindak lanjut alias baru ada telepon verifikasi aplikasi MyIndihome. Setelah berhasil di telepon verifikasi, kita selanjutnya verifikasi dengan jaringan Wifi Indihome yang kita daftarkan. Setelah berhasil 100% verifikasi kita bisa full-access di aplikasi MyIndihome, bisa bayar tagihan langsung dan bisa laporan kendala MyIndihome (ini yang saya kepengen coba) dan yang terakhir adalah kita bisa akses Live TV UseeTV kita di laptop selain lewat STB di TV.

Kebetulan TV yang nyambung STB itu ada di ruang tengah, jadi kalau saya mau streaming channel lokal di malam hari itu saya biasanya mengakses lewat laptop yang disambungin ke TV di kamar tidur saya. Nah sebelum verifikasi Indihome itu saya kesulitan masuk ke UseeTV , sekarang sudah normal dan bisa full akses untuk semua channel yang sudah termasuk di paket 2p yaitu dapat 59 channel, jadi tinggal log in dengan akun MyIndihome kita saja di website UseeTV sudah bisa streaming channel TV dari paket kita.

Ohya untuk percobaan saya mengadukan komplain TV saya akhirnya saya coba untuk laporan lagi setelah akun saya di verifikasi, istilahnya komplain ke dua karena yang pertama tidak direspon, mungkin karena akun saya belum verifikasi jadi tidak ada tindak lanjut. Nah percobaan yang kedua ini berhasil, saya laporan di hari Senin, 1 Juni 2020 sekitar jam 8 pagi. Eh enggak sampai jam 9 saya di telpon oleh teknisinya dan menuju kerumah untuk melihat kondisi yang saya laporkan, enggak sampai setengah jam dari telepon teknisi akhirnya sampai dirumah dan mengecek kondisi yang saya laporkan. Memang sih tindak lanjut dari teknisi Indihomenya tidak bisa menyelesaikan masalah yang saya laporkan, jadi saya disarankan oleh teknisi untuk laporan ke Plasa Telkom dikarenakan mungkin ada problem di STB yang tidak bisa menampilkan channel HD. Disarankan begitu saya jadi males karena saya pikir jiga saya jarang nonton channel HD itu sih, dan masih bisa saya akali lewat aplikasi Vidio. Saya mengurungkan niat untuk laporan ke Plasa Telkom dan yasudah menerima apa adanya saja. Yang penting koneksi internet masih stabil, saya sih cukup puas dengan koneksi 10 Mbps dari Indihome ini karena sebulan yang lalu saya ada tes lewat video conference selama seharian alhamdulillah koneksi stabil tanpa ada kendala berarti. Meski ada beberapa kekurangan sih seperti enggak bisa akses Netflix, tapi yasudah semoga cepat bisa akses Netflix biar bisa langganan lagi.

Overall untuk laporan kendala sih saya acungi jempol karena di hari libur ternyata teknisi telkom juga stand by dan langsung ke rumah pelanggan yang laporan. Pelayanan Indihome di wilayah saya ini cepat tanggap sih, dan semoga tidak ada kendala lagi di kemudian hari. Tetap semangat untuk pelanggan Indihome yang lagi pusing mikirin FUP yang makin kesini makin sedikit.

Minggu, April 19, 2020


Bosan dengan kegiatan di sabtu dan minggu yang diisi dengan menonton iFlix, Hooq sama Catchplay. Karena film - film yang ada agak sedikit bosan dan karena emang sudah include dengan Indihome, alhasil saya mencoba untuk mengutak ngatik Smart TV LG saya, karena setelah beberapa hari yang lalu saya update Smart TV nya ada satu menu baru yang otomatis muncul padahal saya tidak menginstal di Web OS saya, yaitu aplikasi Apple TV+. Apple TV+ ini adalah salah satu layanan streaming dari Apple yang menampilkan series Apple Originals baik itu film series, serial pemenang penghargaan, drama, dokumenter, film kartun anak - anak, komedi dan beberapa serial lainnya. Ya salah satu pesaing Netflix lah yang merajai jagat streaming film, cuman karena Netflix hanya bisa diakses oleh selain pengguna Indihome karena ada pemblokiran, jadinya para pengguna Indihome hanya bisa mengakses layanan streaming selain Netflix. Kalau nanti sudah resmi bisa di akses pengguna Indihome, pasti saya yakin layanan streaming lokal bakal menurun drastis. Karena di Netflix layanan yang ditawarkan banyak sekali, mulai dari film, TV series, anime, konser musik yang dapat diakses gratis kalau sudah berlangganan layanan mereka. Untuk yang Apple TV+ ini bagi saya bisa dijadikan pilihan untuk mengakses konten yang ditawarkan, series Apple Originals seperti Servant atau See.


Yang menarik adalah harga berlangganan yang ditawarkan oleh Apple yaitu sebesar Rp. 69.000 per bulan yang bisa di sharing sebagai paket family dengan maksimal 5 orang anggota keluarga. Murah banget kan? Kalau dibandingkan Netflix biaya berlangganan yang termahal adalah Rp. 169.000 yang bisa di akses untuk 4 user. Perbedaan harga ini sih saya rasa wajar, karena kalau dibandingkan dengan konten yang ditawarkan itu Netflix jauh lebih lengkap dibandingkan konten Apple TV+. Beruntungnya saya punya SmartTV LG yang bisa akses Apple TV+ jadi lumayan lah, berasa TV mahal, hehe karena kalau kita mau akses Apple TV+ dengan perangkat yang di jual oleh Apple itu harga perangkatnya lumayan sekitar 3 jutaan. Namun dapat free akses Apple TV+ selama setahun pertama. 


Untuk Apple TV+ untuk pengguna baru dapat mencoba akses layanannya seminggu gratis, baru setelah itu bayar biaya langganannya Rp. 69.000. Ini saya coba langganan untuk seminggu gratisnya dengan aplikasi Jenius, Jenius saat ini membantu saya untuk berlangganan layanan yang harus pakai kartu kredit, dengan Jenius kita dapat berlangganan layanan tanpa takut bakal motong limit di kartu kredit karena Jenius ini berbasis tabungan. Saya sih pakai Jenius untuk langganan Spotify, karena sayang juga sih kalau sudah langganan Apple TV+ tapi yang akses cuman saya, soalnya langganan sekali kan bisa di sharing 5 orang.

Minggu, Maret 29, 2020

Kebutuhan akan koneksi internet yang stabil adalah dambaan beberapa orang. Kebetulan salah satunya adalah saya. Saya adalah orang yang butuh koneksi internet yang stabil karena saya sudah mencoba 3 tahun dengan modem wifi dari XL Go yang sampai sekarang tetap menemani. Tapi berhubung saya pindah di lokasi yang sinyal CL nya enggak stabil setahunan ini, membuat saya mikir mikir untuk pasang internet kabel yang berbasis fiber optik. Padahal kemarin dengan Modem Wifi dari XL Go saya sudah cukup karena bisa ngeblog ataupun sekedar streamingan sedikit - sedikit, dan juga Streaming beberapa TV Series dari Netflix. Berhubung perumahan yang saya tempati sekarang itu berada di sebelah Surabaya, jadi belum terjamah oleh berbagai pilihan Internet Kabel, dan kebetulan cuman satu ISP yang mengcover daerah saya, yaitu Indihome. Proses registrasi sudah pernah beberapa kali saya coba, dari aplikasi My Indihome saya sudah pernah registrasi 2x dan gagal pemasangan dikarenakan ODP penuh dan tidak ada jaringan baru. 
ODP sendiri adalah Optical Distribution Point yang merupakan alat pendukung layanan fiber optik yang fungsinya sebagai titik terminasi kabel drop optik atau tempat untuk membagi core optik ke beberapa pelanggan (terminal).
ODP ini adalah hal yang diribetin oleh pelanggan baru Indihome, karena kalau ODP ini penuh pasti kita gak mungkin bisa pasang baru Indihome ini, pengalaman saya waktu pendaftaran pertama itu saya lewat aplikasi My Indihome, lokasi rumah saya di petanya sih sudah tercover Indihome, estimasi pemasangan 3-5 hari. Saya coba langsung daftar, ngisi email dan data. Besok paginya di telpon oleh pihak Telkom terkait pemasangan dan sedikit pertanyaan mengenai pendaftaran, diberikan info kalau nanti tunggu info dari pihak survey baru setelah di kabari dari pihak survey bakal ada teknisi pasang yang datang. Tapi kabar buruk di kabari besoknya, saya di wa sama orang Telkom kalau ODP penuh dan tidak ada penambahan jaringan baru. Oke fix, pengajuan pertama saya gagal, saya cek di map di aplikasi My Indihome juga sekarang rumah saya tidak tercover jaringan Indihome. Kesel juga karena di PHP in sama aplikasi My Indihome, saya putuskan uninstall aplikasi My Indihome. 3 bulan setelah saya daftar yang pertama, jari jemari ini pengen banget pasang internet kabel yang konon katanya stabil ini, apalagi di promonya juga disertai paket TV nya. Memang lagi nge trend streaming TV sih, ini juga antena di rumah sudah sampai habis 2 antena tapi gambar siaran TV nya juga banyak semutnya. Jalan satu - satunya emang cuman internet kabel yang nyambung dengan TV, kebetulan kemarin saya berhasil ngebujuk istri untuk beli Smart TV. Emang karena suaminya ini banyak kepengennya, hehe Love u istri,hehe. Percobaan kedua saya lakukan di bulan ketiga, nah disini saya daftar lagi lewat aplikasi My Indihome, dan sudah sampai berhasil seperti percobaan pertama. Tapi naas aja di bagian survey lagi dengan info yang sama saja yaitu ODP penuh dan tidak ada penambahan jaringan. Info dari teknisi kedua ini adalah mungkin sekitar 6 sampai 12 bulan lagi baru ada penambahan jaringan baru.

Pupus sudah harapan saya mempunyai internet kabel yang stabil, sekedar cerita saja saya sudah beberapa masa menggunakan produk dari Telkom dalam hal ini yang berkaitan dengan internet, mulai dari jaman dulu masih musim modem dial up telkomnet@instan, sampai Telkom Speedy yang speednya g cepet - cepet amat tapi harganya mahal dan tidak unlimited dengan paket yang berjangka waktu. Dulu saya pernah pakai paket yang harganya Rp. 200.000 itu kalau gak salah internetnya berjangka waktu berapa jam gitu. Itu jaman dulu waktu tinggal sama orang tua sih, sekarang sudah kerja pengen merasakan internet kabel dan IPTV yang disediakan telkom yang bernama Indihome. Unlimited sih paketannya cuman ada FUP atau Fair Usage Policy dimana koneksi kita bakal turun jika pemakaian internet kita melewati batas yang sudah di tentukan oleh Telkom. Ya gak bisa komen apa lagi sih, mungkin untuk menjaga kestabilan koneksi diberlakukan sistem seperti ini. Paket yang ditawarkan oleh Telkom mulai dari paket dual play internet dan telpon, internet dan TV, atau yang triple play internet, telepon dan TV. Sebenarnya ada paket yang baru untuk pelajar sih, cuman masih belum bisa di tempat saya untuk daftarnya.

Oh iya udah maen ngejelasin paketannya aja, wong belum pasang kok,hehe. Awalnya di bulan Februari kemarin itu di depan rumah ada satu tiang baru, cat item cuman di tengah ada warna merah dan putihnya, awalnya saya kira itu tiang dari PLN guna mendukung ISP yang baru itu loh Icon+. Eh ternyata prasangka saya salah, karena awal Maret kemaren ada brosur Indihome yang disangkutin di pagar rumah, oalah brarti ini tiang Indihome toh. Karena merasa ini yang sudah ditunggu tunggu, capek pulang kerja pun saya coba untuk WA nomor di brosur itu, sepik - sepik belom pernah daftar dan nanyain gimana cara pasangnya. Selagi nge wa in sales Indihomenya, saya langsung lobi nih ibu negara sekaligus merengek untuk pasang Indihome lagi. Untungnya karena istri pengertian akhirnya di deal in dah daftar Indihomenya dengan pilihan paket yang Internet 10 Mbps dan TV Interaktif dengan harga Rp. 320.000 belum sama ppn. Total harga yang harus di bayarkan tiap bulannya adalah Rp. 350.000, cukup menguras dompet sih, tapi ya ini blog kudu support buat nambahin bayar Indihome. Berarti ini kudu jalan ngeblog lagi, dan lebih rajin blogwalking. 


Di Wa saya diminta data pengajuan dan identitas, saya pilih SIM aja karena kalau KTP sih agak takut kalau di share, takut di salah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Setelah ngirim persyaratan saya diminta tunggu telepon atau konfirmasi dari teknisi, yaitu dalam minggu ini atau minggu depan maksimal konfirmasinya. Menunggu adalah hal yang tidak mengenakkan, karena sangsi, ini beneran bisa pasang baru atau enggak. Ini tiang di depan rumah cuman ada satu kabel doang yang menjuntai, jadi masih was - was ini bisa apa enggak. Saya menunggu sekitar 8 hari, itupun terpaksa saya Wa terus sampek bosen tuh sales. Tanggal 26 kemaren akhirnya rumah saya di samperin sama teknisinya Indihome, kebetulan jadwalnya blok saya pemasangan barunya, dan penarikan kabel pun dilakukan. Sebelum pemasangan awal Indihome, itu harus disiapin lokasi untuk penempatan modem dan STB nya dimana, karena itu bakal ditanyain pertama oleh teknisinya. Kalau saya sih peletakkannya itu di tempat deket TV, biar kabelnya tidak kemana - mana. Saya pilih di TV karena saya kepengennya kabelnya tidak melewati ruangan di rumah, jadi dari atap langsung lurus ke ruangan TV, ngebolongin dikit sih untuk masuknya kabel cuman ya ini yang terbaik peletakannya.


Dua orang mas - mas teknisi ini ngulur kabel dan melewati atap rumah, pengerjaan sampai modem dipasang sih g sampai satu jam pengerjaan sampai modem nya online. Nah sekarang itu kalau pemasangan awal kita harus bayar deposit yang seharga paket internet tanpa ppn yaitu Rp. 320.000, jadi kemaren saya dapat sms untuk pembayaran deposit. Dan disuruh nunggu 1x24 jam sampai internetnya aktif. Oh ya untuk pemasangan modem ini awalnya cuman dikasi router wifi, besok kalau sudah online baru di kasi itu STB nya, STB ini adalah Set Top Box yang berfungsi untuk menampilkan IPTV an UseeTV dari Indihome. STB ini dikasi besok kalau udah online, totalnya sih sekitar 2 hari semenjak online baru dikasi. Ini STB saya baru kemarin di pasang, dan diaksi tau cara pakainya. Gampang sih karena di kantor aku yang nguasain STB nya jadi otomatis saya sangat familiar. Terlebih ini saya dapat free HOOQ, Catchplay dan Iflix, sayangnya sih g ada Netflix karena masih di blokir sama Telkom. 


Ini tagihan atau biaya pasangnya itu Rp. 150.00 yang ditagihin bulan depan, semoga aja stabil dan bisa menunjang kegiatan ngeblog. 

Kamis, Maret 05, 2020

PBB atau Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak yang ditanggung oleh individu atau badan yang mendapatkan keuntungan dan atau kedudukan sosial ekonomi yang lebih baik karena hak atas tanah dan bangunannya. Dan yang wajib membayar PBB ini adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan bangunannya. Jadi kalau kita istilahnya tinggal di suatu tanah dan rumah tinggal otomatis kita mengambil keuntungan dari tanah dan bangunan itu. Untuk batas akhir dari pembayaran PBB ini adalah sekitar bulan September setahu saya, tapi ya lebih baik sih awal tahun daripada kelupaan. Saya dulu pernah sih kelupaan membayar, alhasil tahun depannya kena denda yang lumayan. Jadilah warga negara yang baik dengan bayar pajak tepat waktu.

Setelah membayar PBB kita akan mendapatkan SPPT, SPPT ini adalah Surat Pemberitahuan Pajak Terutang yang berisi tentang pemberitahuan besaran pajak terutang yang harus dibayarkan oleh wajib pajak. Biasanya SPPT ini nanti diberikan oleh orang dari Balai Desa atau Kelurahan. Biasanya di pertengahan tahun sudah dibagikan dikirim ke rumah. Untuk pembayaran PBB ini ada beberapa cara, untuk beberapa kota dan kabupaten bisa membayar lewat E-Commerce seperti Tokopedia. Cuman sayangnya sih masih belum banyak kota dan kabupaten yang bekerja sama dengan Tokopedia, kalau sudah kerja sama pasti bakal enak. Untuk di tempat saya yaitu Gresik Jawa Timur, pembayaran PBB ini diwajibkan di Bank Jatim alias Bank Daerah. Sepengalaman saya sih beberapa tahun ini saya harus mengantri di Kantor Kas ataupun Kantor Cabang Pembantu dari Bank Jatim, ngambil nomor antrian Teller dan melakukan pembayaran di Teller dengan menginfokan NOP atau Nomor Objek Pajak. Setelah melakukan pembayaran nanti akan diberikan bukti bayar seperti gambar yang saya berikan. Biasanya 3 bulan lagi SPPT nya akan diberikan ke kita.

Untuk mengetahui besaran PBB dari tanah yang kita punya (khususnya di Gresik) dapat diketahui dengan mengunjungi situs http://bppkad.gresikkab.go.id/. Setelah masuk di website kita bisa pilih Info -> Bidang PBB dan BPHTB -> Klik Informasi PBB dan menginput NOP dari tanah kita. Setelah itu kita mengunduh daftar info PBB dari tanah yang kita input, dari tahun dan nominal besarnya dan status bayar dari tanah kita. Mungkin juga di kota lain hampir sama untuk melakukan pengecekan, kalau pembayaran PBB Gresik sih bisa dicoba di Website resmi BPPKAD.

Untuk daerah Surabaya dapat mengunjungi situs https://bpkpd.surabaya.go.id/PBB dan masukkan NOP dan tinggal klik cari data, jadi untuk pembayaran PBB Surabaya dapat di cek di website Resmi BPKPD Surabaya. Untuk Surabaya juga sama bisa dilakukan pembayaran di Bank Jatim terdekat. Untuk yang sudah dilayani di Tokopedia untuk Jawa Timur cuman di Mojokerto saja, semoga ke depannya Tokopedia bisa bekerja sama dengan kabupaten dan kota lain.

Kamis, Februari 13, 2020

Setelah ragu - ragu untuk mencoba salah satu fitur Linkaja, akhirnya saya memberanikan diri mencari SPBU terdekat yang sudah terintegrasi pembayarannya dengan Linkaja. Hal pertama yang saya persiapkan adalah mencari SPBU yang bisa pembayarannya dengan Linkaja, sayangnya tidak semua sudah ada EDC Linkaja di SPBU tempat saya tinggal. 4 SPBU terdekat dari rumah saya belom ada di daftar SPBU Jatim yang ada di daftar itu lumayan jauh dari rumah saya. Pas kebetulan setelah mengantar saudara di Stasiun Surabaya Pasarturi, saya singgah di SPBU 54.601.112 alias SPBU setelah turun di Tol Tandes. Saya dulu pernah beli BBM disini dan ada stiker di pompa SPBU nya tentang pembayaran lewat Linkaja, emang sih SPBU ini tidak terdaftar di list yang ada di websitenya. Cuman ya namanya juga nyoba, posisi saldo di Linkaja saya Rp. 200.000 untuk ngisi full tank perkiraan saya pas, soalnya sekarang Pertamax turun harganya jadi Rp. 9.000 per liter. 


Sesampainya di SPBU Margomulyo ini saya tanya ke petugas Pom nya apakah bisa bayar dengan Linkaja, info dari petugasnya sih bisa. Dalam batin saya mengucapkan alhamdulillah, jadi enggak sia - sia nyaldo Rp. 200.000 soalnya waktu itu enggak megang cash. Kalau waktu itu enggak bisa saya enggak bakal ngisi,hehe. Setelah itu petugas SPBU nya ngisi kendaraan saya sampai full tank, di meterannya tertera 19.2 liter dengan nominal Rp. 172.800. Setelah itu barulah petugasnya mengambil EDC Linkaja, nah saat - saat yang mendebarkan pun terjadi, nah mbk - mbak petugas SPBU ini lama banget ngutak ngatik EDC nya, dan sayapun keringat dingin karena antrean belakang saya sudah tidak sabaran dan mulai marah - marah. Pas dibelakang saya itu Truck besar yang mau ngisi BBM juga, si mbaknya juga mulai panik dan manggil temennya yang paham. Belum datang temennya itu muncul alhamdulillah mbaknya sudah bisa mengoperasikan EDC Linkaja ini, jadi dari EDC Linkaja ini nanti ngeprint barcode yang nantinya kita scan untuk melakukan pembayaran. Jadi skemanya seperti ini sih step by stepnya :
1. Kita melakukan pengisian seperti biasa di kendaraan kita
2. Setelah selesai pengisian BBM ini dan sudah muncul total jumlah rupia di meteran SPBU 
3. Petugas mengetik nominal pembelian (rupiah) di EDC Linkaja dan akan muncul print struk dari EDC berisi barcode atau bukti bayar
4. Dari menu Linkaja di aplikasi HP kita pilih kirim uang -> trus pilih snap QR setelah itu scan barcode yang ditunjukkan ke kita
5. Kita pilih pembayaran dan klik bayar
6. Setelah sukses nanti ada bukti bayar di mesin EDC, dan kita dapat print pembayaran lewat Linkaja dan kita dapat Cashback sejumlah maksimal Rp. 25.000 (lagi promo soalnya jadi ada cashback).




Mungkin ke depannya itu di semua SPBU petugasnya sudah fasih untuk pengoperasian EDC Linkaja, jadi membuat pelanggan seperti saya biasa dan cepet seperti pembayaran tunai. Gitu aja sih, ini mumpung lagi promo dengan cashback mungkin membuat pelanggan mencoba fitur yang baru ini. Dan semoga saja semua SPBU sudah bisa support dan lama - lama di SPBU pembayarannya tidak pakai tunai biar enggak ribet - ribet. Kesan dan pengalaman saya menggunakan Linkaja sebagai pembayaran di SPBU adalah lumayanlah, lumayan karena ada cashback hehe, maklum sekarang lagi rame cashback jadinya seneng lah untuk dapat cashback. Cuman apakah cashback ini bisa dijadikan pembayaran untuk pembelian BBM masih belum saya coba. Ohya untuk selain SPBU Pertamina ada juga SPBU swasta seperti  SPBU Shell yang menggunakan pembayaran dengan OVO. Mungkin besok saya mencoba mengisi bahan bakar Shell dan membayar menggunakan saldo OVO. Apakah bisa bersaing dengan SPBU dan E Wallet plat merah?

Minggu, Januari 26, 2020

Setelah Pengalaman Daftar Jenius by BTPN saya yang awalnya memakai Spotify premium gratisan mencoba layanan full alias premiumnya. Alhamdulillah sekarang saya pelan - pelan merubah kebiasaan buruk saya yang dulu sukanya bajakan, sekarang perlahan mengurangi kegiatan g baik ini. Saya saat ini menggunakan layanan Spotify Premium for Family. Sebelum itu mungkin ada yang belum tau tentang aplikasi streaming musik paling lengkap dan update tahun ini. Kalau menurut saya Spotify ini adalah pelopor mendengarkan musik di era internet saat ini. Dahulu kita kalau mau mendengarkan musik itu harus memutar vinyl, kaset, CD bahkan di awal - awal kejayaan internet itu dalam format digital seperti .MP3. Kalau saya sih mencoba dulu mendengarkan musik dari kaset tape (dulu saya sebutnya gitu), lewat CD juga saya pernah. Cuman yang paling parah sih saya dulu mengkoleksi file audio digital seperti musik dengan format .MP3 atau bahkan yang kualitas paling tinggi waktu itu yaitu .FLAC. Udah bisa dipastikan kalau saya mengkoleksi musik dengan format digital berarti waktu itu saya download lewat internet atau bisa dibilang ilegal. Saya sudah pernah menjalani kegiatan jelek itu, cuman kendalanya kalau kita mengkoleksii file audio digital itu adalah di media penyimpanannya yaitu hard disk atau flash disk. Semakin banyak koleksi musik yang kita punya semakin menipis juga kapasitas hard disk saya. Dulu koleksi saya pernah mencapai 50 Gb. Kebayang kan betapa menderitanya kalau hard disk saya waktu itu kapasitasnya 128 Gb, setengah dari kapasitas hard disk saya adalah file audio.

Nah saya baru mengenal Spotify beberapa tahun belakangan ini, memang kita harus mengikuti perkembangan teknologi sih. Kalau bicara sekarang kegiatal mengkoleksi file audio seperti saya (meski ilegal) terkesan sudah lampau, sekarang jamannya streaming. Dengan layanan streaming ini kita bakal hemat ruang di hard disk, cuman bengkak di kuota internet. Cuman kalau anda memakai ISP kabel yang unlimited  pasti masalah kuota internet ini tidak berlaku. 
Dikutip dari Wikipedia, Spotify adalah layanan musik alir, siniar, dan video komersial Swedia yang menyediakan hak digital manajemen yang dilindungi konten dari label rekaman dan perusahaan media. Ini tersedia di sebagian besar Amerika, Eropa Barat dan Oseania. Musik dapat diakses atau dicari oleh artis, album, genre, playlist, atau label rekaman.
Untuk cara berlangganan agar sensasi mendengarkan musik tanpa iklan di Spotify ada dua cara yaitu potong pulsa atau kartu kredit. Kalau sepengalaman saya kalau potong pulsa harga langgannya sedikit lebih mahal di bandingkan dengan kartu kredit. Jika belum punya kartu kredit bisa dengan Jenius, bedanya Jenius dengan kartu kredit adalah kalau Jenius ini adalah tabungan sedangkan kalau kartu kredit itu adalah dengan sistem potong limit kartu kredit. Kalau saya sih untuk langganan dengan menggunakan kartu kredit agak takut, karena ketakutan saya adalah memberhentikan layanan langganan mungkin agak sulit. Itu sih yang mendasari saya mending pakau Jenius, karena kalau saldo di rekening Jenius kita kurang dari biaya langganan spotify maka otomatis langganan Spotify kita tidak di perpanjang, jadi hati tenang enggak mikirin bayaran kartu kredit. Saran saya kalau pakai kartu kredit itu harus bijak sih, kalau enggak bakal kebulet.

Untuk pengguna baru bisa menikmati layanan premium dari Spotify dengan harga goceng atau Rp. 5.000 untuk 30 hari, setelah itu biaya langganan nya adalah Rp. 49.900 atau Rp. 54.990 atau paket family Rp. 79.000. Untuk paket family ini bisa untuk 6 user spotify yang berdekatan atau serumah lah. Untuk 6 user spotify yang ikut di paket family ini nanti harus menjadikan satu alamat yang sama untuk mendaftar. Lebih hemat banyak karena bisa dibuat tanggung renteng alias urunan orang 6.



Untuk langkah awal pembelian paket premium Spotify yang pertama adalah mengisi saldo Jenius sebesar minimal Rp. 80.000, setelah itu di halaman pengisian spotify kita isi nomor kartu Jenius kita, tanggal berakhirnya kartu dan kode keamanan. Setelah itu tinggal klik Beli Premium Family dan dapat notif saldo di Jenius kepotong dan layanan premium kita sudah aktif. Tinggal invite daftar user spotify yang mau dimasukkan ke list family. Jangan lupa mengisi saldo rekening Jenius sebelum jatuh tempo pembayaran langganan bulan berikutnya.
 

Kamis, Januari 02, 2020

2019 sudah kita lewati dengan baik, hari ini hari pertama di tahun 2020 merupakan awal tahun yang harus dipersiapkan. Mulai dari apa yang bakal dilakukan setaun ini atau apa yang belom terlaksana di tahun 2019 untuk dikejar di awal tahun 2020. 

Banyak hal yang ditargetkan di tahun 2020 ini, dan yang paling penting adalah menumbuhkan semangat untuk konsisten ngeblog lagi. Karena di 2019 hal ini kurang baik pelaksanaanya, padahal rejeki dari blog 2019 ini lumayan baik, cuman niat dalam hati untuk ngeblog ini terhalang - halangi. Tahun 2019 kemarin penghalang yang signifikan adalah Youtube, karena emang mengalihkan banget  dah keniatan ngeblog, karena saya seakan terbuai oleh kenikmatan ngeliat video doang. Mulai dari yang iseng - iseng ngeliat becandaan sampai kegiatan gak penting yang dilakukan oleh orang dan divideoin. Bisa dikatakan 50% kegiatan internetan saya adalah mantengin Youtube, meski cuman ngelihat video tanpa ada tujuannya sih. Tapi itu bagai candu yang gak bisa di berhentiin, nah itu satu yang bikin males ngeblog. 

Nah di 2020 ini ada satu hal lagi yang bikin saya teralihkan, yaitu Netflix, sekarang saya kecanduan serial di Netflix, mulai dari Stranger Things, 13 Reason Why, Ultraman dan beberapa seri lain yang masih masuk list buat ditonton. Kebayang kan serial Stranger Things ini ada 3 season, dan sudah saya tonton semua, belum lagi 13 Reason Why yang ada 3 Season juga, kalau yang 13 Reason Why masih dalam tahap proses nonton, sama Ultraman juga dalam proses nonton. Jadi semakin malas ngeblog, padahal saya sudah mengeluarkan budget lebih untuk beli keyboard dan mouse portable untuk menunjang kegiatan ngeblog. Kenapa? Karena keyboard laptop saya kurang enak untuk digunakan dan sering ngelag, mungkin pengaruh karena gak asli sih. Saya sudah ganti modul keyboard di laptop, cuman kayaknya gak asli jadinya kurang bagus. Ini saya bela - belain beli keyboard dan mouse eksternal untuk meningkatkan semangat saya ngeblog. Dimulai dari menyenangkan diri saya agar gak males - malesan dengan keyboard error. Dan baru berjalan seminggu, udah kembali males untuk ngeblog gaes, pasti ada aja yang dijadikan alasan untuk saya untuk nonton. Jadi lebih prefer ke nonton daripada ngetik, btw saya juga lagi nyelesain serial TV yang gak ada di Netflix sih, nama serial yang saya ikutin adalah Chuck. Chuck ini lumayan seru sih, ini saya sudah sampai season 2, petualangan, mata - mata, becandaan aneh sama kisah asmara yang juga tarik ulur. Komplit dah serial TV ini, layak untuk di ikuti, meski ini film tahun 2007 cuman masih bisa dinikmati sekarang. Karakter utamanya adalah yang jadi Shazam! di Film Shazam! yaitu Zachary Levi. Emang ini aktor ada rasa humor di wajah dan pembawaannya jadi cocok di film superhero yang ada komedinya dan ada satu karakter yang saya suka juga yaitu Agent Sarah Walker yang meranin adalah Yvonne Strahovski. Kalau yang pernah ngikutin serial Dexter pasti udah tau sama mbak - mbak yang satu ini, karena dialah yang bikin saya penasaran ngikutin Chuck,hehe. Total serial Chuck ini ada 5 season yang bakal saya tuntaskan dalam waktu dekat, biasanya sebelum tidur saya nontonin, 5 menit pertama saya yang nonton tv 10 menit berikutnya tv yang nontonin saya, hehe. 

Postingan pertama di tahun 2020 sampai sini dulu, sekarang udah waktunya nonton lagi, eh.

Minggu, November 03, 2019

Di masa perkembangan fintech ini terdapat berbagai macam kemudahan yang ditawarkan, salah satunya adalah LINKAJA. LINKAJA adalah salah satu fintech BUMN berupa layanan dompet digital berbasis aplikasi. Berasal dari gabungan beberapa produk dari beberapa BUMN, yang awalnya Telkomsel mempunyai T-Cash, Mandiri mempunyai Mandiri E-Cash, BRI yang mempunyai T-Bank, BNI mempunyai Unikqu dan T-Money dari Telkom. Setelah digabungkan menjadi satu aplikasi sekarang sudah bisa bersaing dengan layanan laink seperti Gopay, OVO dan Dana.

Saya termasuk salah satu pelanggang T-Cash awalnya, setelah adanya migrasi masal ke LINKAJA sekarang makin mudah untuk penggunaannya dimana layanan yang ditawarkan juga makin komplit. Untuk jangkauan LINKAJA saya kira cukup kuat karena menggabungkan beberapa produk digital yang sudah punya pasar sendiri menjadi satu kesatuan, apalagi didukung oleh pemerintah yang sekarang menggerakkan program Katalis Gerakan Nasional Non-Tunai (GNTT). Untuk ekosistem LINKAJA adalah sebagai berikut  :

Untuk lebih jelasnya apa saja benefit yang ditawarkan dari LINKAJA adalah sebagai berikut :
Sederhananya link aja adalah layanan dompet digital berbasis aplikasi dan membutuhkan satu nomor handphone aktif. Nomor handphone yang aktif ini digunakan untuk registrasi, jadi asal anda mempunyai satu nomor handphone yang aktif akan dapat menikmati apliasi LINKAJA. Ada dua tipe akun dari LINKAJA yaitu Basic Service dan Full Service.
Kalau kita baru pertama kali mendaftar otomatis akan menjadi akun basic, kalau kita mau menjadikan full service harus verifikasi dengan men-submit KTP di aplikasi LINKAJA. Nanti kita cukup foto dan selfi KTP kita lewat aplikasi, untuk verifikasi maksimal 3x24 jam. Sepengalaman saya sih enaknya pakai LINKAJA itu gratis tanpa biaya admin.

Untu top up LINKAJA juga gampang sih bisa mengisi dari rekening Bank (ATM Himbara, Mobile Banking, atau Internet Banking), Alfamart, Alfamidi, Circle K, Dan+Dan, FamilyMart, GraPARI, Indomaret, Kantorpos, Mitra LinkAja (MiLa) dan Suzuya. Sepengalaman saya sih di Internet Banking BRI sudah disediakan menunya jadi tinggal log in dan pilih Top Up LINKAJA. Untuk pembayaran di merchant yaitu dengan Snap QR, jadi tinggal arahkan kamera ke Barcode abis itu masukkan pin dan pembayaran selesai.

Minggu, Oktober 20, 2019

Bagi pencari kerja saat ini selain CV atau Curriculum Vitae (Daftar Riwayat Hidup) ada syarat lain yang harus di miliki, salah satunya adalah kartu kuning yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja daerah setempat dan SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian). Untuk yang kartu kuning saya dulu sudah pernah membuatnya waktu baru lulus, nah untuk yang SKCK ini harus diperbarui setiap 6 bulan sekali. Jadi otomatis SKCK saya juga sudah kadaluarsa, karena terakhir buat adalah tahun 2012, apalagi sekarang saya sudah pindah tempat tinggal. Kebetulan saya pindah di kota Gresik, sebuah kota yang terkena dengan pudaknya (sampai sekarang saya gak paham makanan ini,hehe). Karena ada sesuatu keperluan yang membutuhkan SKCK sayapun mengurus SKCK di Gresik. Berikut akan saya bagikan pengalaman saya membuat SKCK, pengalaman membuat SKCK ini akan saya buat seringkas - ringkasnya.

Hal pertama yang harus kita siapkan sebelum berangkat untuk ngurus SKCK adalah
1. KTP Asli dan fotokopi, saya kemarin nyiapin sekitar 10 buah fotokopian KTP. Oh iya jangan lupa siapin SIM yang aktif ya, karena pengalaman saya identitas selain KTP dibutuhkan waktu masuk ke Polres nya, soalnya nanti kita dapat name tag visitor dengan menukarkan dengan pengenal diri.
2. KK (Kartu Keluarga) asli dan fotokopi.
3. Akte Lahir / ijasah asli dan fotokopi.
4. Pasfoto berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak 6 (enam) lembar dengan latar belakang warna merah, berpakaian sopan, wajah tampak jelas, kalau berhijab wajib menampilkan wajah secara utuh.


Persyaratannya sih itu saja, tanpa surat keterangan dari RT ataupun RW. Harusnya sih sekarang sudah online, tapi berhubung kemarin saya masih bingung untuk yang pengajuan SKCK secara online akhirna sih saya memutuskan untuk manual saja. Kalau untuk warga Gresik seperti saya lokasi pengurusan SKCK adalah di Polres Gresik yang letaknya di dekat alun - alun Gresik atau titik lokasinya di https://goo.gl/maps/jWGCQcpDzXzLXwQE7. Lokasinya gampang untuk dijangkau karena dekat dengan alun - alun dan arahnya dekat dengan arah pelabuhan Gresik. Untuk jadwal pengurusan SKCK di Polres Gresik adalah Senin sampai Jumat mulai pukul 08.00 - 14.30 dan di hari Sabtu mulai pukul 08.00 - 11.00. Untuk yang kerja mending mengurusnya di hari Sabtu, soalnya selain sepi. Kemarin saya juga mengurusnya di hari Sabtu, saya berangkat dari rumah jam 07.00 pagi dan baru sampai jam 08.00, jarak rumah sampai lokasi Polres memang lumayan jauh karena memang rumah saya ada di perbatasan dengan Surabaya Barat. Untung saya bawa motor untuk pergi ke Polres karena di Polres Gresik parkiran yang enak itu adalah parkiran motor, lokasinya tepat di depan Polres, dan gak ada yang jaga juga. Setelah memarkirkan motor, saya langsung laporan di pos pertama, disana ditanyain tujuan ke Polres ngapain dan menitipkan identitas untuk ditukarkan dengan tag visitor. Diarahin ke ruangan untuk ngurus SKCK, lokasi ruangannya ada di belakang. Kebetulan di ruangan cuman ada satu orang yang mengurus SKCK, alhamdulillah enggak pakai lama berarti. Hal pertama yang kita lakukan adalah mengisi form yang di sediakan, kebetulan saya foto cara mengisi formnya. Setelah mengisi form kita masukkan ke loket beserta pasfoto, setelah itu menunggu sebentar kita baru diarahkan perekaman sidik jari. Nah di sidik jari ini petugas yang jaga ibu - ibu, rada judes (entah judes apa teges ya) ngomongnya kenceng, haha. Berhubung saya orangnya agak lelet waktu perekaman sidik jari ini agak dramatis, tapi untung cepet jadinya enggak berlama - lama dengan ibu - ibu teges ini, hehe. Setelah itu nunggu bentar dan dipanggil untuk nerima SKCK nya dan membayar biaya Rp. 30.000,- prosesnya gak sampai setengah jam sih mengurus semua, paling sekitar 15 sampai 20 menit sudah kelar. Emang mantap dah pengurusan SKCK sekarang, oh iya sekarang untuk yang pengurusan SKCK secara online itu menurut saya masih gak efektif sih. Karena alurnya ampir sama dengan yang manual, cuman beda di pembayaran dan pengisian form aja.


Eh sekarang SKCK punya saya sudah kadaluarsa, soalnya jangka waktu nya cuman 6 bulan saja. So kalau melamar pekerjaan dan belom kerja mendingan diperbarui terus sebelum 6 bulan biar gak bermasalah di waktu nyari kerja. Semangat jobseeker, kita semua bersaudara,hehe!!

Sabtu, Oktober 12, 2019

Setelah memendam setahun penantian akhirnya di bulan Sptember kemarin kegiatan jalan – jalan sekantor saya terlaksana. Berbekal internet dan tabungan sedikit akhirnya saya berkesempatan ke luar negeri untuk ke dua kalinya. Tahun 2018 saya berkesempatan ke Malaysia dan untuk tahun 2019 ini bisa melipir ke sebelahnya yaitu Singapura. Apa sih yang berbeda dari Singapura dan Malaysia, berbekal internet dan smartphones saya berselancar untuk mengetahui perbedaan antara dua negara ini. Setidaknya ada pandangan bagaimana itu di Singapura, kalau di Malaysia kemarin itu memang hampir mirip sama Indonesia, dari segi Bahasa dan Suasananya menurut saya. Di Malaysia kemarin itu kita berbicara dengan bahasa Indonesia masih dapat dimengerti oleh sebagian besar penduduk Malaysia, jadi tidak terasa asing banget. Cuma memang mereka menimpalinya dengan bahasa Melayu yang mirip – mirip lah sama bahasa Indonesia. Di Malaysia kemarin itu untuk suasana kotanya bersih, pertama kali mendarat sih kirain ini masih di Indonesia tapi setelah turun pesawat baru berasa di Kuala Lumpurnya. Cuman bedanya g ada lumpurnya, meski namanya Kuala Lumpur,hehe becanda. Di Malaysia juga lumayan banyak kendaraan pribadi, baik itu motor, mobil dan truck, saya jelaskan begini karena ada hubungannya sama di Singapura. Dan yang paling istimewa adalah di Malaysia makanan yang dijual kebanyakan masih cocok lah di lidah kita orang Indonesia, soalnya kemaren waktu di Malaysia saya makan di salah satu Rumah Makan yang Indonesia Banget masakannya meski pegawai yang melayani emang bukan orang Indonesia, hehe.

Itu sebagian pengalaman saya sewaktu di Malaysia, nah bagaimana di Singapura, apakah sama dengan di Malaysia? Jawabannya adalah Beda Jauh, kenapa? Karena kan emang beda negara,hehe. Pertama adalah bahasa yang digunakan masyarakatnya mayoritas bahasa inggris, paling cuman 20% yang bisa berbahasa melayu. Yang kedua tata kota nya menurut saya modern, karena saya hampir gak melihat ada rumah pribadi di Singapura, adanya apartemen gitu.  Jadi kebanyakan gedungnya itu tinggi – tinggi, kan beda sama di Indonesia yang kebanyakan perumahannya dibandingkan apartemen, mungkin karena mahal pajak atau tanahnya paling ya. Dan yang bikin saya terheran – heran selain kotanya yang bersih banget, yaitu adalah di Jalan Raya dan Tol itu sepi alias jarang kendaraan yang lalu lalang baik itu mobil, motor ataupun truck, jadi selama perjalanan saya dari Bandara Changi ke hotel itu saya paling menemui kendaraan di jalanan itu g lebih dari 20 kendaraan, terus yang gak kalah mencengangkan lagi itu enggak kelihatan orang atau penduduk Singapura di jalan, maksud saya berasa gak ada orang aja gitu. Cuman ada bangunan – bangunan tapi gak ada orang yang istilahnya lagi jalan kek, lagi ngapain kek, bukan karena waktu itu siang hari ya,hehe.

Saya baru tau aja ternyata masyarakat disini g kelihatan di jalanan itu karena kebanyakan aktifitas mereka ada di bawah tanah, saya baru tau waktu ke Orchard, nah waktu saya iseng – iseng pengen tau MRT yang dibawah tanah nah itu adalah momen ketika saya tau kebanyakan masyarakat Singapur ada disini menggunakan MRT ini, soalnya super puadet dan kebanyakan orang – orangnya buru – buru jadi misal kita berhenti di pinggir jalan bisa – bisa kita kedorong karena saking banyaknya orang yang lalu lalang di bawah sini. Dan untuk makanan kalau di Singapura agak susah, bukan karena mahal ya? Tapi iya juga sih, hehe, tapi kalau mau makan nasi ataupun makanan yang halal kudu agak berjuang, saya sih waktu di Singapura langganan makan nasi goreng sebelah hotel karena yang punya orang Indonesia, terus waktu di daerah Masjid Sultan sih sempet makan di Rumah Makan Minang, entah namanya itu menjurus ke Minang Indonesia apa bukan cuman makan disana berasa makan di Rumah Makan Padang.
 



Yang sangat disayangkan adalah kemaren saya jalan – jalan ke Singapura itu tidak mengetahui adanya Traveloka Xperience? Kenapa saya bilang sangat disayangkan karena di Traveloka Xperience ini emang lagi banyak promosi, sayang banget dah kemaren tidak memaksimalkan kegiatan di Singapur dengan Traveloka Xperience banyak promony hehe. Kemaren saja kepengen masuk ke Universal Studio tidak jadi karena katanya mahal, apalagi pakai dollar, eh ternyata di Traveloka sudah disediakan vouchernya dan enggak semahal katanya. Begini nih nasibnya kalau enggak update, hehe. Ini banyak voucher yang di sediain Traveloka untuk berpetualang di Singapura dan juga banyak destinasi lain. Kalau kita cek di Traveloka Xperience terus pilih destinasinya Singapura ada banyak voucher yang ditawarkan mulai dari masuk ke Universal Studio, Gardens by the Bay, Singapore DUCKtours dan ada juga Kartu Sim 4G Singapura. Untuk pesennya juga gampang tinggal pilih tiket yang mau dibeli, tentukan tanggal, baca detail tiket, dan tinggal lanjutkan di menu pembayaran. Nanti setelah pembayaran kita baru mendapatkan tiket yang nanti digunakan sewaktu masuk ke wahana atau lokasi wisatanya.


Begini rasanya jadi pengen ke Singapura lagi tapi dengan berbekal voucher - voucher di Traveloka #Xperienceseru nih.