Jadi dari lokasi tujuan awal saya yaitu makan es batil, bisa langsung lanjut searah ke Sendang Duwur. Perjalanan dari lokasi es batil ini sekitar 20 menit sudah sampai lokasi Sendang Duwur. Tujuan kami adalah sekalian sholat dzuhur sekalian mampir ke makan Sunan Sendang. Lokasi sendang duwur ini ternyata menanjak, alias dataran tinggi. Saya awalnya tidak terbayang kalau di Lamongan ada dataran tingginya. Dan cuaca di daerah sini itu adem, kalau ada angin itu adem.
Satu lagi perjalanan saya ke daerah sini bermodalkan Google Maps, dan untungnya enggak sampai kesasar. Cuman kalau baru pertama kali mampir kesini itu kudu ati - ati karena jalannya kecil. Entah bisa salipan apa enggak yang jelas cukup untuk satu mobil dan g bisa dua mobil papasan. Saya berpikir kalau jalannya sih satu arah, tapi kebetulan saya kesana di hari biasa bukan di weekend. Jadi kalau hari biasa itu sepi banget, ini aja tadi parkiran kendaran roda dua dan roda empat kosong.
Setelah sampai di lokasi Makam Sunan Sendang, saya ke Masjid yang lokasinya di sebelah makam. Lokasi masjidnya ini lumayan tinggi, jadi kudu naik beberapa anak tangga dulu. Cuman tidak curam, posisi kita kan ada di atas bukit ya, ini masjidnya masih keatas lagi. Jadi kebayangkan masjid ini ada diatas bukit, masjidnya bersih dan rapi. Kalau saya lihat dalamnya itu mirip masjid di Ampel Surabaya. Karena full kayu jati, jadi pilar yang menyangga masjidnya itu terbuat dari kayu jati.
Ketika wudhu, ternyata airnya dingin dan seger. Dan yang saya perhatikan lagi adalah di masjid ini tidak ada kipas angin, tapi setelah sholat saya baru tau kenapa tidak ada kipas angin. Kenapa? Yaitu karena disini anginnya kenceng, mungkin karena diatas dan jarang penghalang jadi angin lebih keluar masuk masjid jadi adem. Sirkulasi udaranya baguslah, jadi enggak perlu kipas angin di bagian dalamnya.
Posisi makan Sunan Sendang ini persis di barat masjid, dan pemandangan sewaktu mau ke makam itu bagus karena bisa langsung melihat pemandangan rumah - rumah dibawah. Dan baru keliatan secara nyata beneran di dataran tinggi lokasi kita. Untuk ke lokasi makam itu harus lepas alas kaki, saya saranin pakai kaos kaki sih, karena jalannya lumayan ke lokasi makamnya. Karena kalau tanpa kaos kaki yakin kaki bakal kepanasan karena tegel yang kita injak itu kena sinar matahari langsung dan panas. Tegelnya jadi panas, dan jalan lumayan jauh, jadi kaos kaki sangat membantu karena lumayan meredam tegel yang panas itu.
Ohya kita bakal melewati yang namanya gerbang sendang duwur, gapura ini bakal kita lewati sebelum ke bangunan makam Sunan Sendang. Gapura ini yang diadaptasi menjadi ikon Gapura di Lamongan, gapura ikon lamongan ini bisa dilihat kalau arah dari Duduk Sampean ke arah Lamongan, Gapura yang dilewati namanya Gapura Paduraksa yang disainnya diambil dari Gapura Sendang Duwur. Salah satu sebab kenapa Makam Sunan Sendang ini tidak ramai mungkin karena salah satunya adalah karena Sunan Sendang ini tidak termasuk Wali Songo.