Sabtu, Juli 08, 2023

Tarif Transaksi QRIS Yang Tidak Gratis per Juli 2023

 


Saya dapat pesan whatsapp dari nomor BRI Info yang isinya seperti gambar diatas ini. Nahloh kaget juga, kok ternyata per juli 2023 ini transaksi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sudah tidak gratis lagi. Jadi yang awalnya kita tidak bawa uang tunai dan bawa hp yang tersambung dengan mobile banking, bisa menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran. 


Eh ternyata QRIS yang gratis sekarang sudah mulai ada tarifnya per transaksi, yang akan dibebankan oleh Bank Indonesia kepada Merchant atau penjual. 0,3 % per transaksi, yang misal kita transaksi QRIS sebesar Rp. 100.000, maka uang yang akan masuk ke rekening merchant adalah Rp. 99.700 yang tidak genap Rp. 100.000. Per transaksi tanpa membedakan QRIS nya dari Bank ataupun E-Wallet, per transaksi kena biaya rata.


Murah sih memang nominalnya, tapi bagi toko atau merchant yang transaksinya diatas Rp. 1.000.000 potongannya lumayan juga bagi toko, karena biayanya bisa lebih mahal dari transfer melalui Bi-Fast yaitu Rp. 2.500. Padahal kemaren info awal waktu pembuatan QRIS itu, QRIS ini solusi transfer beda bank karena gratis, kita sebagai merchant hanya butuh menunggu dana nya masuk sesuai batch yang disediakan kalau QRIS BRI.


Namun per Juli 2023 ini dikenakan biaya, maka bisa dipastikan akan ada gejolak bagi pengguna QRIS, karena toko atau merchant mungkin akan men charge atau menambah biaya jika ada pelanggan mau melakukan pembayaran melalui QRIS. Sepertinya yang bakal rame lagi itu pembayaran lewat EDC karena mayoritas gratis. Dan secara naluri pasti bakal nyari yang gratis untuk melakukan pembayaran. 


Tapi ya mungkin kebijakan ini dikeluarkan oleh Bank Indonesia untuk menutup biaya penggunaan sistem, yang dari awalnya gratis. Tarifnya juga dibedakan dalam beberapa bagian, berikut saya share biaya yang dikenakan kepada merchant dimana perbedaannya adalah dari kategori usahanya :



Di setiap kebijakan pasti ada yang Pro dan Kontra, sekarang sih sudah mulai ada beberapa perubahan yang terjadi dengan adanya kebijakan ini. Salah satunya banyak merchant yang lebih menyukai uang tunai dibandingkan pembayaran dengan QRIS, karena mending nyari kembalian daripada menambah beban biaya kalau menggunakan QRIS. 

Jadi sekarang kalau mau belanja atau beli barang alangkah lebih baik bawa uang tunai dan juga kartu debit/kredit jika kita enggak mau kena biaya kalau bayarnya pakai QRIS. Soalnya misal kita minta nomor rekening toko dan kita bayar via transfer bisa sih gratis kalau pas banknya itu sama, tapi kalau beda bank ya jelas kena biaya Rp. 2.500 kalau pakai Bi-Fast juga.
 

25 komentar:

  1. Wah jadi gak gratis lagi ya...agak gimana gitu ya..awalnya janji semanis..madu....tapi apa memang masih ada yg gratis di negri ini mas...

    BalasHapus
  2. haiiiii bank pun nampaknya nak cari 'side income' yaaaa

    BalasHapus
  3. wah, makin byk aja ya aplikasi2 bank

    BalasHapus
  4. skrg makin banyak aplikasi-aplikasi yg dibuat oleh bank... maklum sih skrg kan jamannya serba aplikasi. Tp utk transaksi yg bnr2 gratis selamanya, sepertinya susah nyarinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya non tunai mengalami gejolak karena ada biaya sih, mulai ada

      Hapus
  5. Wah, jadi ga asyik nih sekarang kok pakai ada biaya penggunaan Qris yach? Pakai BI Fast 2.500 sih tapi lihat ntar deh enaknya bayar menggunakan apa. Thanks infonya mas.

    BalasHapus
  6. Sekarang ngga gratis lagi ya pakai Qris, biarpun 0,3% tapi kalo transaksi nya sejuta lumayan tuh.

    Transaksi usaha kecil dan menengah malah lebih gede lagi ya, 0,7%

    Memang tidak ada yang gratis kalo masalah duit.😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ini kasian yang transaksinya gede sih,

      Hapus
  7. Kemarin temanku juga ngomel-ngomel terkait biaya 0.3% ini. Dalam traksaksi nominal kecil tidak terlihat biayanya. Tapi kalau nominalnua besar, biaya 0.3% akan terlihat cukup besar. Kenapa yaa biaya yang dikenakan tidak menggunakan batas atas. Jadi semakin besar transaksi biaya yang dikenakan biaya tarif atasnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 100 ribunya 300, kalau sejuta udah lumayan

      Hapus
  8. Enakan jadi nenek2 gaptek aja. Semua serba manual. He he ....

    BalasHapus
  9. sampai sekarang saya malah belum pernah pakai, karena did aerah saya Qris sangat minim sekali peminatnya, tambah lagi ini ada biaya meskipun kalau warung cuma 0.3% tapi kan lumayan juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya nih menurutku sih kecepetan untuk ngasi tarif begini, soalnnya belum maksimal jangkauan qris nya

      Hapus
  10. Iya, awalnya gratis tapi skrang malah berbayar. Kan dikit2 lumayan kalo dkumpulin oleh pedagang. Tapi kalo dpotong mulu yaa nyesek juga sh. Kdang untungnya juga gak trlalu banyak untuk produk jualan. Kalopun tf, ya malah rugi sih.

    BalasHapus
  11. aku baru ngeh kalau sekarang pembayaran via QRIS gak free, ada biaya tambahan. Terakhir ada biaya admin 1% dari total pembelian. Laah ... jadinya sekarang stand by uang tunai agak banyak dan lebih milih bayarnya cash ketimbang tap tap. Pilihan lainnya mau atau gak bayar debit dengan bank konvensional yang udah umum , yang hampir dimiliki oleh semua merchart.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya saya sih masih makai qris, soalnya tipe yang mager bawa dompet hehe

      Hapus
  12. Kantor saya juga langganan IndiHome dan memang tak diragukan lagi sih ya. Kecepatan internetnya sangat mempermudah pekerjaan

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya indihome tergantung wilayah bisa stabil bisa lemot

      Hapus

Kolom Untuk Mengisi Komentar.