Rabu, Juni 28, 2023

Work Life Balance


Malam ini lagi sumpek masalah kerjaan, tapi ya gitu kerjaan sih enggak ada habisnya. Cuman kita aja yang bisa ngatur tentang kerjaan dan keluarga. Oleh karena itu akhirnya ada yang namanya Work Life Balance. Sebenarnya apa sih Work Life Balance itu sendiri?

Work-life balance adalah suatu keadaan di mana seseorang dapat mengatur dan membagi antara tanggung jawab pekerjaan, kehidupan keluarga dan tanggung jawab lainnya.  

Arkan Perdana, Work Life Balance: Arti, Manfaat, Cara Mewujudkan, dan Faktor yang Memengaruhi, www.glints.com, 03 Februari 2022.

Harusnya sih semua orang menerapkan work life balance, harusnya. Tapi kan ada juga yang enggak bisa menerapkan dan ada yang bisa menerapkan, ini tergantung individunya sih. Kalau work terus tapi keluarga dan refreshing mentalnya g diatur. Adanya malah stres sendiri, makanya kerjaan emang enggak ada selesainya. Kita yang harus bisa ngatur switch on off nya, kalau kita sudah semaksimal dengan kerjaan kita. Ya istirahatlah dulu, sama keluarga lah dulu. Sekarang saya tanya, emang kerjaan ada selesainya? Target di kerjaan apa bisa selesai? Pasti enggak ada selesainya lah, tapi kan bisa kita kerjakan dengan bijak waktu juga.

Kan enggak masuk akal juga kalau kerja dari jam 8 pagi kelar sampai jam 10 malam, meskipun ada kerjaan yang kayak begitu sih. Cuman kita kudu lebih pinter untuk membagi waktu untuk kerja, istirahat, keluarga, healing. Kalau enggak bisa ngatur, pasti tifus dah.

Toh kalau tercipta ini work life balance, kinerja kita juga bisa makin produktif. Kalau enggak seimbang ya kinerja juga bisa anjlok dan kerja jadi enggak maksimal. Yuk terapkan work life balance mulai sekarang.

14 komentar:

  1. dulu rasanya kayak nggak bisa ngatur work life balance,setelah sekian tahun dan tau celanya, diusahakan buat refresh gitu kalau udah sumpek sama kerjaan

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak harus mulai dari sekarang diatur keseimbangannya ini

      Hapus
  2. Ya bener banget. Terkadang orang-orang sibuk bekerja suka lupa kalau mereka juga seharusnya punya ruang pribadi dan ruang sosial lain untuk berinteraksi. Kerjaan kalau diturutin terus ga ada habisnya pula

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya beneran kalau kerjaan enggak ada kelarnya,
      kita yang harus ngaturnya bener2

      Hapus
  3. Betul, work life balance, bisa saja, tapi kalau tuntutan pekerjaan terkadang memaksa tubuh dan pikiran bekerja lebih ekstra dan mengambil jatah dari keluarga dan me time.

    Masalahnya adalah pekerjaan itu belum tentu sehat. Sama kaya makanan, ada makanan sehat dan makanan gak sehat, mau seseimbangnya apapun kalau tetap dipaksa konsumsi makanan gak sehat, maka akan tumbang pada waktunya, hanya masalah waktu saja.

    Tapi kalau ritme pekerjaan di kantor itu 'sehat', pasti bisa diseimbangkan walaupun mengambil banyak waktu untuk keluarga dan me time. Karena waktu me time sudah terobati di pekerjaan, karena bekerja nya nyaman. Tinggal sisanya waktu buat keluarga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. di tempat saya sih, kudu kita2nya pinter bagi waktu
      di saat kerja ya all out ngerjain di waktu yang ditentukan,
      jadi pulang kerja udah bs istirahat, meski kadang masih enggak tenang

      Hapus
  4. pengennya work life balance mas
    cuma kan tidak semua kantor seperti itu, hehe
    alhamdulillah kalo sekarang aku work life balance sih, karena kantor juga mendukung
    apalagi kerjaanku menuntut buat kreatif, bukan melakukan hal2 repetitif

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah ini saya sepertinya sudah buntu, kebanyakan work enggak balance

      Hapus
  5. Semenjak usia 30 tahun, aku menyadari kerjaan itu nggak ada habisnya. Jadi harus lebih sayang sama diri sendiri, kalau bukan kita siapa lagi #eaaa. Yang paling challenging setelah kerja freelance sih. Tadinya berharap bisa lebih fleksibel waktunya, ternyata o ternyata malah makin susah memberi batasan untuk work/life balance. Akhirnya ya kembali ke disiplin diri aja. Belajar mindfulness juga sih, nikmati saat ini. Kalau waktunya kerja ya kerja dengan maksimal, waktunya istirahat ya jangan tergoda untuk kerja, hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas pandangan baru sih kalau freelance,
      menurutku sih sama aja,
      mau freelance atau kantoran yang penting seimbang

      Hapus
  6. Minimal ada istirahatnya lah jangan sampai kerja terus 😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. kerja terus, itu kerja apa dikerjain? hehe

      Hapus
  7. Memang kena seimbang antara kerja dan kehidupan supaya mental tak berseraut.. Tapi bukan mudah nak buat.. huhuhu..

    BalasHapus

Kolom Untuk Mengisi Komentar.