Pengen nyoba ngepost masalah jalan - jalan, mungkin ini postingan jalan - jalan pertama yang pastinya bakal sedikit membingungkan, haha. Jadi kemaren waktu ada liburan 3 hari, tanggal 25 Desember kemaren itu saya, istri, adik serta mas sepupu saya penasaran sama satu lokasi wisata yang beberapa bulan lagi ngehits abis. Ngehitsnya karena unik, soalnya wisata ini berada di salah satu kampung di Malang (maaf nyebutnya begitu ya, g ngerti nyebutnya pegimana).
Kenapa kok saya jalan - jalannya di Malang? Karena ada saudara saya yang tinggal disana dan saya sering mampir dan nginep disana kalau ada di Malang, suasana di Malang itu adem meski g seadem sebelumnya tapi cukuplah untuk nyegerin badan setelah beberapa lama manasin badan di Surabaya, hoho. Balik lagi ke rencana untuk ngunjungin wisata kampung unik ini. Bermodalkan Google Maps, didapatlah kordinat dari kampung wisata ini, jadi lokasi nya itu berada di sini. Lokasinya itu kalau dari terminal Arjosari Malang itu sekitar 7,4 Km, kalau prediksi dari Gmaps itu sekitar 19 menitlah kalau lancar. Tidak jauh sih, cuman kalau lagi musim liburan dijamin macet dah Malang.
Uniknya adalah di Kampung Jodipan ini bangunannya di Warnai dengan warna yang gak umum untuk rumah pada umumnya, alias disini anda bisa menemukan rumah yang di cat warna merah, kuning, hijau, dan lain - lain, pokoknya tidak umum. Dan karena warna nya yang meriah, dan jaman sekarang itu serba eksis, foto - foto adalah kewajiban kalau kesini, dijamin pasti bakal foto - foto dah, meski cuman foto suasananya. Hal pertama yang jadi pertanyaan saya sebelum sampai disini adalah, itu warga kok pada gakpapa ya warnanya dicat warna warni begitu, itu terus idenya siapa ya? Nah ternyata ide untuk mewarnai kampung ini adalah ide dari mahasiswa yang lagi ngerjain tugas kuliah, kalau gak salah sih ini tugasnya anak Public Relation UMM (Universitas Muhammadiyah Malang), jadi sebelum menjadi seperti sekarang ini, kampung Jodipan ini adalah perkampungan kumuh yang berada di bawah Jembatan Jalan Gatot Subroto Malang. Oleh karena itu, sekumpulan mahasiswa ini menggerakkan warga untuk merubah kawasan kumuh tersebut menjadi lebih baik, dan akhirnya bisa sampai seperti sekarang.
Setelah saya sampai di lokasi, sayapun melongo, karena gak nyangka Kampung Warna Warni Jodipan ini berada di kawasan yang padat, baik padat penduduk dan juga padat kendaraan. Terlebih lagi karena memang awalnya ini adalah sebuah perkampungan dan bukan tempat wisata jadi untuk parkir saja agak susah, kalau untuk pengendara motor mungkin masih gampang karena motor bisa di parkirkan di pinggir jalan (tapi kemarin saya kecewa karena trotoarnya dipakai jadi parkiran motor gegara liburan jadi ruame pol), namun kalau yang bawa mobil kudu lebih ekstra nyarinya, tapi untungnya ada beberapa orang yang membantu untuk nyari tempat parkir. Nah karena lokasi perkampungannya ada di bawah Jembatan Gatot Subroto Malang jadi setelah parkir enaknya itu langsung ke tengah jembatan dan foto - foto, karena di jembatan inilah spot yang paling enak untuk foto - foto karena belakangnya langsung pemandangan kampung warna warni.
Tiket masuknya juga murah, Rp. 2.000,- per orang, dan diberikan stiker sebagai tiketnya. Setelah beli tiket kita akan melewati tangga menurun, dikarenakan letak kampungnya yang memang dibawah jalan raya. Bisa dibilang perkampungan ini memang sangat padat dan mepet, tapi karena di tata dengan bagus dan kebersihannya yang bersih, jadi betah keliling dan menjelajah di kampung ini. Hampir di tiap rumah pasti ada gambar, macam - macam gambarnya, mulai dari dinosaurus sampai pocong cewek juga ada (ada - ada aja). Gambar - gambar yang ada di kampung ini dikerjakan oleh seniman dan komunitas mural, yang sampai sekarang masih digarap.
Kesan saya di Kampung Warna Warni Jodipan adalah unik dan murah, unik karena warna - warni perkampungannya dan murah tiket masuknya wkwkwkw (maklum gak modal). Sangat di rekomendasikan untuk teman blogger yang ingin berkunjung kesini, dijamin puas dah foto selfi model apa aja boleh wkwkwkw.