Minggu, Juli 17, 2022

Apa Itu Modus Social Engineering


Beberapa minggu terakhir ini di sekitar saya buanyak banget yang bertanya masalah apakah ada perubahan biaya transfer beda bank khususnya ini di Bank BRI. Jelas awalnya saya mendengar kabar ini membenarkan kalau sekarang emang transfer beda bank itu hanya kena biaya Rp. 2.500 dari yang dahulu Rp. 6.500. Nama fitur baru ini adalah BI-Fast, hampir di semua bank sudah mulai mengaktifkan fitur ini, jadi fitur ini memungkinkan kita bertransaksi beda bank secara real time alias langsung dengan biaya yang murah. Untuk detailnya apa itu BI-Fast mungkin besok saya bisa ngerangkum apa itu BI-Fast. Kalau masalah BI-Fast ini bukan hoax, nah tapi yang beredar di grup wa atau broadcast wa itu adalah sekarang ada biaya bulanan sebesar RP. 150.000 untuk transfer beda bank secara unlimited. Jadi broadcast ini berisi kita apakah setuju untuk langganan Rp. 150.000 sebulan dan bisa bebas transaksi beda bank gratis.

Saya pertama kali baca sih sudah bisa menyimpulkan ini adalah hoax, dikira kayak langganan netflix apa kudu pakek bulanan. Dan lagi juga misal kita tergiur kita bakal diarahkan ke web bodong seperti web Bank BRI tapi kalau sampai kita mengisi data kita secara benar dan klik log in, otomatis data kita bakal dikirim ke penipu dan otomatis juga rekening kita jadi enggak aman dan kemungkinan juga bakal dikuras habis. Teknik seperti ini sih sebenarnya sudah lama, yaitu teknik phising, cuman dulu itu yang kena adalah pengguna internet di PC atau laptop, berhubung sekarang hampir semua megang gadget dan makin mudahlah orang tertipu untuk memberikan data pribadi dan perbankan kita di situs bodong ini.

Saya juga lihat berita juga mulai banyak yang kena modus Social Engineering ini, modus penipuan untuk memberikan data pribadi ke pihaklain lewat media sosial, baik itu lewat link atau by phone. Ada juga yang kena lewat telepon, yaitu kita dihubungi oleh nomor dari orang yang mengaku pihak bank yang menanyakan data diri sampai kode OTP (One Time Password) yang dikirimkan ke hp kita, kode OTP sebenarnya haram hukumnya diberikan ke orang lain, karena dengan kode OTP ini adalah verifikasi terakhir untuk melakukan transaksi, kalau sudah jebol alamat rekening kita bisa dikuras untuk belanja atau disalah gunakan orang yang tidak bertanggung jawab.

Saya sih ada beberapa tips untuk kita sebagai nasabah bank, bukan cuman BRI bisa digunakan untuk semua bank :

1. Jangan pernah memberikan data pribadi kita ke siapapun baik lewat telepon atau lewat link di whatsapp, data pribadi itu meliputi data yang ada di KTP mulai nomor NIK, tanggal lahir dan juga yang terakhir itu adalah nama gadis ibu kandung.

2. Jangan pernah percaya misal ditawari produk perbankan yang ditawari lewat telpon, misal kita berminat dan ngecek kebenaran produk perbankan itu langsung hubungi atau datangi kantor cabang atau unit terdekat.

3. Kalau bertransaksi lewat web internet banking, pastikan link alamat yang kita klik adalah alamat web internet banking resmi, kalau BRI alamat internet bankingnya adalah https://ib.bri.co.id/ib-bri/ sedangkan kalau BCA adalah https://www.klikbca.com/ selain itu dipastikan adalah palsu.


 4. Pastikan tidak memberitahukan nomor kartu atm, tanggal kadaluarsa dan kode CVV, kode CVV ini adalah kode yang ada di belakang kartu atm biasanya ada 3 angka unik di belakang kartu ATM. Ini baik kartu debit ataupun kartu kredit, kode CVV ini yang berbahaya kalau sampai diberikan ke pihak lain. 

Terakhir saya sih sebagai nasabah bank merasa aman menabung uang saya di Bank, meski sekarang lagi rame modus penipuan asal kita lebih hati - hati dalam menjaga kerahasiaan data kita sih insyaallah aman. Jangan takut untuk menabung di Bank!!!

kanal resmi bank bri
kanal resmi Bank BRI

12 komentar:

  1. Tips yang sangat bermanfaat mas. Tapi memeng kembali kepada masing masing pribadi.
    Memberikan informasi data pribadi kepada orang yang dikenal saja bisa jadi masalah, apalagi memberikan kepada orang yang baru saja dikenal.
    Apalagi alasanya karena hadiah undian dan sebagainya.
    Hal seperti ini sering sekali terjadi di masyarakat yang baru mengenal internet banking ataupun mbangking.

    Salam kenal buat Mas Rezky Pratama

    BalasHapus
  2. Mebung di bank yang kredibilitasnya teruji, tak pernah takut. Tapi saya lebih suka dengan transinya manual. selamat pagi. Mas Rizky.

    BalasHapus
  3. Gak cuma BRI, Rez. Beberapa bank juga kena berita hoax semacam ini. Meresahkan! Dan masalah modus Social Engineering (aku dan teman-teman sering menyebut dengan soceng) sulit sekali sepertinya agak berat untuk menanggulanginya... Btw tipsnya keren!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya nih rata, semua hhampir semua dah ini mulai dari bca juga ada kasusnya ya

      Hapus
  4. kemaren habis dapet wa gtu, alhamdulillah pasword dan username yg aku berikan salah

    BalasHapus
  5. Dulu pas masih kerja di bank asing, sebagai staff berkali2 diingetin ttg yg namanya scam, fraud dan aneka bentuk penipuan gini. Sampe ada training wajib nya yg diulang tiap tahun. Supaya ga lupa dan bisa ingetin nasabah ttg pentingnya jaga data diri. Yg namanya otp ga boleh diksh kesiapapun, yg namanya link mencurigakan jgn pernah diklik. Kami sampe ada tes random mas. Di email staff sesekali dikirimin link jebakan Ama IT. Kan udah diajarin kalo ada email mencurigakan, hrs lapor ke mana. Nah kalo sampe si staff ternyata mengklik, siap2 aja dia dpt surat cinta dari HRD 🤣🤣🤣. Artinya selama ini training ga mudeng anaknya 😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya nih brarti modus lama yang sekarang giat digalakkan ya, kudu lebih ati2 ini mah

      Hapus
  6. Insyaallah, saya berusaha menyimpan rapat data pribadi. Dan tidak akan diberikan pada orang lain. Apalagi lewat Online, pada sembarang orang. Selamat siang Mas Rezky. Terima kasih telah berbagi informasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya benar harus menjaga data pribadi biar tidak disalah gunakan

      Hapus

Kolom Untuk Mengisi Komentar.