Minggu, Januari 29, 2017

 
Malam senin, berarti hari ini adalah hari minggu. Senin merupakan salah satu hari yang paling menyebalkan, kenapa? Karena senin adalah hari pertama setelah libur dua hari (sabtu dan minggu). Orang - orang bahkan menyebut senin itu sebagai MONster DAY, karena raga ini masih menikmati liburan tetapi apadaya besok sudah harus kembali ke aktifitas rutin. Tapi bagi saya senin merupakan hari yang keren, karena di hari senin adalah hari dimana semua pekerjaan itu numpuk atau kepending gegara hari sabtu dan minggu. Saya bukan merupakan orang yang workaholic, saya lebih tepatnya adalah orang yang lebih suka kerjaan dikerjakan secepatnya, karena apabila di tunda pasti bakal lupa. Nih besok senin ini adalah dua hari terakhir di tanggalan untuk mengakhiri bulan Januari 2017, bagi saya itu adalah dua hari penentuan. Karena dua hari itu seperti hari pertanggung jawaban kerjaan saya, #ah entahlah kerjaan itu emang g mungkin habis, tapi g bagus juga kalau fokus kerja tanpa memikirkan kepentingan lain. Bagi saya kalau waktu kerja lebih bagus dimaksimalkan untuk kerja, di luar waktu itu baru dinamakan free time alias waktu kita buat melaksanakan kegiatan yang lain. Btw gegara kerjaan ini juga yang mengakibatkan tensi di blog ini seakan rendah, tetapi sudah lumayanlah dari blog ini kemarin juga dapet duit seratus ribu. Happy Working!!!

Selasa, Januari 17, 2017

Setengah jam di depan laptop tapi tidak ada hasil yang bisa ditulis, entah kenapa ini kok buntu aja. Bagaimanapun juga semangat ngeblog sih masih ada cuman sekarang idenya yang lagi jalan entah kemana. Udah ada bahan, eh ternyata gak bisa ditulis. Akhirnya buntu lagi, udah dirangkai bagus kata - katanya tapi ya enggak ketulis juga, apa mungkin udah nasibnya hari ini untuk nulis segini aja. Semoga besok bisa nulis lebih baik, haha. Postingan paling sedikit untuk awal tahun 2017 ini, haha.

Senin, Januari 09, 2017


Akhirnya beberapa postingan di blog ini isinya jalan - jalan yang nulis, kemaren mosting tentang Kampung Warna Warni Jodipan Malang nah sekarang mau mosting tentang makanan. Kebetulan yang punya blog ini orangnya doyan makan, sehingga badannya agak lebih besar dibandingkan awal ngeblog dulu, apalagi udah nikah badan jadi over. Dan juga menepati janji untuk mengenalkan salah satu makanan yang bisa dibilang khas dan juga sering diliput di TV kalau lagi di Surabaya. Yup apa lagi kalau bukan Bebek Goreng Tugu Pahlawan, ude beberapa kali diliput di beberapa stasiun TV nasional, dan juga udah terkenal lah. Mungkin kalau yang belum pernah nyoba alangkah baiknya nyoba dah, btw ini kunjungan saya yang kedua di tempat makan ini. Yang pertama dulu bareng sama teman kantor waktu dulu di Tanjung Perak, eh pada kesempatan ini saya berdua sama istri kemari. 

Siap makan euy


Hari sabtu kemarin adalah hari yang ditunggu - tunggu, dimana agendanya dari pagi adalah keliling. Keliling dari ngeliatin cara bikin SIM Online di Satpas Colombo Perak, sampai berakhir sore hari di Bebek Goreng Tugu Pahlawan. Waktu itu menunjukkan pukul 17.00, FYI Bebek Goreng ini lokasinya bukan di stan ataupun rumahan, ini bisa dibilang angkringan tempatnya, lokasinya juga kalau untuk orang luar Surabaya juga dijamin bakal sulit untuk ditemukan. Yup tempatnya itu tepat di sebrang Tugu Pahlawan atau tepat di sebelah Bank BCA, cuman kalau mau kesini kudu sore atau malam karena emang bukanya sore. Ini saya sertakan mapnya juga kalau mau langsung ke sini. Lanjut lagi, waktu saya datang itu yang jualan masih nyiapin tempat, alias baru pada datang, masih persiapan lah. Tapi yang ude pada ngantri, ada kali 10 orang an, karena masih belum buka, orang - orang pada beli minum duluan, oiya disini ada 3 rombong (maaf bahasanya aneh) alias gerobak lah yang jualan, yaitu Bebek Tugu Pahlawan, Bakso dan Minuman. Nah sistem pembeliannya itu pesan langsung bayar dan pesanan dibawa sendiri oleh yang pesan, jadi bukan pesen dulu bayar belakangan ya, alias ada uang ada makanan/minuman. 

Pose lain dari bebek gorengnya
Sekitar 17.30 baru dimulailah pesanan Bebek Goreng ini, dimana  orang - orang udah pada ngantri tepat di tempat yang jualan, tapi kudu beruntung kalau mau pesen duluan, karena kudu ekstra sabar kalau diserobot pesanan orang, hehe. Harga per porsi Bebek Goreng ini adalah untuk yang biasa itu Rp. 17.000 (Nasi, sambel, lalapan, bebek goreng), dan Paha Super Rp. 20.000 (Nasi, sambel, lalapan, paha bebek goreng yg agak gede), kalau misal pesen jeroan aliat rempela ati saya g tau harganya berapa ya, soalnya kemaren yang pesen nyonya besar,hehe. Untuk minumnya juga misal teh botol itu Rp. 4.000 udah sama es batunya. Karena kebetulan saya dapat pesanan ke 3, jadi bisa makan lebih dulu dibandingkan yang lain. Nah Bebek Goreng Tugu Pahlawan ini terdiri dari nasi putih (yang bagi saya agak banyaklah porsinya), lalapan (lalapan ini isinya timun, kol sama daun kemangi), sambal (dapat dua sambal, yaitu ada sambal pencit / mangga dan sambal tomat) dan sama yang terakhir adalah bebek goreng yang ditaburi serundeng alias kelapa parut yang disangray.

Menurut pendapat saya Bebek Goreng ini cukup enak lah, apalagi kalau digoreng kering bebeknya, ditambah dengan sambal pencit dan sambal tomat yang joss. Layaklah kalau makanan ini ngehits lah, tapi menurut saya sih, bukan ter enak (maklum kalau masalah rasa di lidah kan relatif), tapi layak dicoba kalau ke Surabaya, ntar kalau di Surabaya setelah dari sini ntar saya ajak ke tempat langganan saya, hehe. Di Surabaya banyak banget dah yang jualan Ayam Goreng dan Bebek Goreng ini, cuman kalau mau yang ngehits ya di depan Tugu Pahlawanlah tempatnya,hehe. Bukanya dari 18.00 - abisnya (kadang jam 8 udah habis sih,hehe). Monggo dicoba euy..

Senin, Januari 02, 2017


Pengen nyoba ngepost masalah jalan - jalan, mungkin ini postingan jalan - jalan pertama yang pastinya bakal sedikit membingungkan, haha. Jadi kemaren waktu ada liburan 3 hari, tanggal 25 Desember kemaren itu saya, istri, adik serta mas sepupu saya penasaran sama satu lokasi wisata yang beberapa bulan lagi ngehits abis. Ngehitsnya karena unik, soalnya wisata ini berada di salah satu kampung di Malang (maaf nyebutnya begitu ya, g ngerti nyebutnya pegimana). 

Kenapa kok saya jalan - jalannya di Malang? Karena ada saudara saya yang tinggal disana dan saya sering mampir dan nginep disana kalau ada di Malang, suasana di Malang itu adem meski g seadem sebelumnya tapi cukuplah untuk nyegerin badan setelah beberapa lama manasin badan di Surabaya, hoho. Balik lagi ke rencana untuk ngunjungin wisata kampung unik ini. Bermodalkan Google Maps, didapatlah kordinat dari kampung wisata ini, jadi lokasi nya itu berada di sini. Lokasinya itu kalau dari terminal Arjosari Malang itu sekitar 7,4 Km, kalau prediksi dari Gmaps itu sekitar 19 menitlah kalau lancar. Tidak jauh sih, cuman kalau lagi musim liburan dijamin macet dah Malang. 


Uniknya adalah di Kampung Jodipan ini bangunannya di Warnai dengan warna yang gak umum untuk rumah pada umumnya, alias disini anda bisa menemukan rumah yang di cat warna merah, kuning, hijau, dan lain - lain, pokoknya tidak umum. Dan karena warna nya yang meriah, dan jaman sekarang itu serba eksis, foto - foto adalah kewajiban kalau kesini, dijamin pasti bakal foto - foto dah, meski cuman foto suasananya. Hal pertama yang jadi pertanyaan saya sebelum sampai disini adalah, itu warga kok pada gakpapa ya warnanya dicat warna warni begitu, itu terus idenya siapa ya? Nah ternyata ide untuk mewarnai kampung ini adalah ide dari mahasiswa yang lagi ngerjain tugas kuliah, kalau gak salah sih ini tugasnya anak Public Relation UMM (Universitas Muhammadiyah Malang), jadi sebelum menjadi seperti sekarang ini, kampung Jodipan ini adalah perkampungan kumuh yang berada di bawah Jembatan Jalan Gatot Subroto Malang. Oleh karena itu, sekumpulan mahasiswa ini menggerakkan warga untuk merubah kawasan kumuh tersebut menjadi lebih baik, dan akhirnya bisa sampai seperti sekarang.


Setelah saya sampai di lokasi, sayapun melongo, karena gak nyangka Kampung Warna Warni Jodipan ini berada di kawasan yang padat, baik padat penduduk dan juga padat kendaraan. Terlebih lagi karena memang awalnya ini adalah sebuah perkampungan dan bukan tempat wisata jadi untuk parkir saja agak susah, kalau untuk pengendara motor mungkin masih gampang karena motor bisa di parkirkan di pinggir jalan (tapi kemarin saya kecewa karena trotoarnya dipakai jadi parkiran motor gegara liburan jadi ruame pol), namun kalau yang bawa mobil kudu lebih ekstra nyarinya, tapi untungnya ada beberapa orang yang membantu untuk nyari tempat parkir. Nah karena lokasi perkampungannya ada di bawah Jembatan Gatot Subroto Malang jadi setelah parkir enaknya itu langsung ke tengah jembatan dan foto - foto, karena di jembatan inilah spot yang paling enak untuk foto - foto karena belakangnya langsung pemandangan kampung warna warni. 


Tiket masuknya juga murah, Rp. 2.000,- per orang, dan diberikan stiker sebagai tiketnya. Setelah beli tiket kita akan melewati tangga menurun, dikarenakan letak kampungnya yang memang dibawah jalan raya. Bisa dibilang perkampungan ini memang sangat padat dan mepet, tapi karena di tata dengan bagus dan kebersihannya yang bersih, jadi betah keliling dan menjelajah di kampung ini. Hampir di tiap rumah pasti ada gambar, macam - macam gambarnya, mulai dari dinosaurus sampai pocong cewek juga ada (ada - ada aja). Gambar - gambar yang ada di kampung ini dikerjakan oleh seniman dan komunitas mural, yang sampai sekarang masih digarap.


Kesan saya di Kampung Warna Warni Jodipan adalah unik dan murah, unik karena warna - warni perkampungannya dan murah tiket masuknya wkwkwkw (maklum gak modal). Sangat di rekomendasikan untuk teman blogger yang ingin berkunjung kesini, dijamin puas dah foto selfi model apa aja boleh wkwkwkw.

Minggu, Januari 01, 2017


Buset, hari pertama di tahun 2017 ini begitu mengena. Dimulai dari pagi harinya dimasalahin sama orang, orangnya songong. Kmaren kite baik - baik pamit, tapi orangnye no respon, untung - untung itu nanggepin atau ngebales, eh di baca doang kayak koran. Sumpah kesel banget sama ni orang, kerja di perusahaan gede tapi gak beres mikirnya, oh emang orangnya kurang bener. Untung sudah g bakal ketemu lagi, jadi curhat di mari dah. Di lampiaskan di tulisan saja, padahal kemaren mau mosting masalah jalan - jalan kemaren, tapi enggak kelaksana. Kelaksananya gegara masalah yang muncul di malam ini.

Masalah malam ini adalah hard disk 250 Gb saya korup lagi, alias kagak kebaca lagi. Emang sih ini hard disk bekas laptop lama, cuman udah pernah saya Low Level Format dan baek - baek aja dipakainya, total sekitar 6 bulan ini hard disk lancar, cuman mungkin karena tadi pagi saya isi hampir full, eh ini malem malah g bisa dibaca. Pertama ngerti ini hard disk rusak, itu waktu di colokin di TV, normalnya pasti kebaca di TV, soalnya sebelumnya sering banget nonton film lewat hard disk ini di TV. Eh tapi malam ini dicoba kok kayak g kebaca, dan ada tulisan not supported, awalnya saya kira itu gegara kabelnya, saya coba ganti kabel hard disk dengan kabel lain, tapi hasilnya sama aja. Nah saya pun nyoba nyolokin hard disk lain ke TV, eh g taunya normal. Nah karena penasaran saya sambungin ke laptop, dan ternyata keapesan tingkat dewa pun muncul, hard disk saya minta format, de fu g tuh. Di hard disk itu adalah koleksi film ngebajak saya, udah dikumpulin dari beribu taun yang lalu, dan dikumpulin dengan sekuat hati. Lewat wifi yang berbayar sampai wifi nebeng kayak yang sekarang ini. Nyesek banget dah, full 250 gb korup, kayaknya saya kudu tobat nih, ude kagak boleh ngebajak - ngebajak lagi. Harus kembali ke ngebajak yang benar yaitu ngebajak sawah #ehh. 

Itulah pengalaman pahit saya di hari pertama di Januari 2017 ini, bagaimana dengan blogger yang lain??? Semoga gak seapes saya yah....