Senin, Januari 18, 2021


Kebosanan melanda, setelah kelar nonton anime Attack on Titan di Netflix sampai final season, saya kehabisan rekomendasi untuk series baru. Semenjak musim streaming-an melanda ini saya lebih memilih nonton secara resmi dan legal dibandingkan nonton ilegal. Ada beberapa layanan yang sudah saya coba dan memang sekarang sudah mulai banyak pilihan layanan yang ditawarkan, seperti Netflix, PrimeVideo, Hbo Go, dan Disney+ Hotstar yang mulai hadir secara resmi di Indonesia. Meski termasuk kategori baru masuk Indonesia, namun film - film yang ditawarkan juga lumayan banyak.

Kebetulan juga saya masih belum mencoba langganan, harga langganan layanan dari Disney+ untuk bulanan adalah Rp. 39.000 sedangkan untuk langganan selama 12 bulan atau satu tahun adalah Rp. 199.000. Dari segi harga memang sangat miring jika dibandingkan dengan pesaingnya, terutama untuk yang langganan tahunan, per bulan kenanya itu Rp. 17.000. Di Iklannya sih film yang ditawarkan itu film-film Hollywood blockbuster dan konten peraih penghargaan dari Disney, Marvel, Star Wars, Pixar, National Geographic

Jujur saya sih tertarik dengan serial Wanda Vision yang baru dirilis beberapa hari yang lalu, makanya saya ingin mencoba daftar buat ngerasain seperti apa yang ditawarkan oleh Disney+ Hotstar ini. Jika anda sama seperti saya, yaitu pelanggan baru yang belum langganan tapi sudah daftar maka yang harus disiapkan pertama kali adalah saldo Gopay. Kenapa?

Karena untuk langganan bulanan itu pembayaran bisa menggunakan Kartu Kredit atau Gopay, lain halnya jika kita ingin berlangganan tahunan ada beberapa metode yang ditawarkan seperti Debit Online, Virtual Account dari 5 bank kerjasama dan beberapa E-Wallet. Berhubung saya mau coba dulu, makanya saya nyiapin saldo Gopay, saldo yang dibutuhkan untuk langganan bulanan adalah Rp. 39.000 jadi sebelum langganan bisa isi saldo Gopay baru langganan Disney+ Hotstar.

Setelah saldo Gopay kita tersedia, hal pertama yang kita lakukan adalah masuk ke Website https://www.hotstar.com/id, untuk pengguna Android dan iOS bisa download aplikasi DIsney+ Hotstar di Google Playstore dan Apple Store. Yang saya pergunakan disini adalah mendaftar lewat Website, pertama kita bisa pilih menu Masuk. Saya memilih masuk karena sudah pernah daftar tapi belum langganan. Setelah itu masukkan nomor handphone kita yang digunakan sewaktu mendaftar, setelah itu kita bakal menerima sms notifikasi yang berisi OTP, Setelah Input OTP, kita pilih menu langganan, disitu ada dua pilihan untuk bulanan atau langsung tahunan. Saya pilih bulanan yaitu Rp. 39.000 setelah memilih kita akan diarahkan ke menu pembayaran dimana ada dua pilihan yaitu menginputkan kartu kredit atau Gopay. 

Saya pilih Gopay, dan diarahkan ke menu pembayaran lewat Gopay, setelah itu kita input nomor hp yang terdaftar di Gopay. Setelah itu akan masuk menu untuk menghubungkan Gopay dengan Hotstar, masukkan pin Gopay dan pilih Confirm. Setelah itu pembayaran berhasil dan langsung ke menu awal Disney+ Hotstar dengan menu yang awalnya langganan berubah menjadi Tingkatkan, dimana kita sudah bisa memilih dan menonton film yang ditawarkan. Sayapun langsung nonton streaming Wanda Vision 2 episod langsung,hehe. 

Setelah nonton Wanda Vision kesan pertama yang saya rasakan adalah di Disney+ Hotstar ini yang uniknya adalah ada dubbing suara bahaasa Indonesia dan juga tersedia subtitle bahasa Indonesia. Yang unik disini adalah dubbing, bagi penonton malas baca subtitle bisa memilih yang versi dubbing. Cuman bagi saya yang enggak biasa dengerin dubbing jadi aneh sih. Lebih nyaman suara bahasa asli disertai subtitle alias saya tim subtitle.

Terus kelebihan lain yaitu disini film Disney dan Marvel lengkap dan kalau nontonnya gak perlu bayar lagi, bisa kita tonton langsung ataupun di download tanpa kena iklan. Ada sih layanan streaming sebelah yang udah bayar tapi tetep kena iklan, tapi Disney+ Hotstar ini aman. Untuk resolusi yang ditawarkan itu cuman ada Auto, Rendah, Sedang dan Tinggi.

Kekurangannya adalah sampai saat ini Disney+ Hotstar ini cuman bisa diakses melalui Android TV dengan OS 7.0 keatas sama Apple TV Gen 4 dengan OS 11 keatas. Untuk pengguna Smart TV seperti saya di LG Web Os masih belum bisa akses. Saya sudah nyoba pakai menu browser di Smart TV itu berhenti di saat kita pilih film yang akan diputer, langsung berhenti tidak ada loading film yang dipilih. Jadi kudu nunggu sampai ada aplikasi resmi di Web OS kalau di LG TV. Coba kalau sudah tersedia di Smart TV pasti saya langganan yang setaun hehe. Maklum juga sih kan masih baru masuk di Indonesia, jadinya mungkin masih dalam tahap pengembangan. Kalau untuk akses lewat HP saya sih pribadi kurang nyaman karena kalau nonton di HP karena nonton di layar yang kecil itu yang agak susah. Saya nonton di HP itu terpaksa kalau udah males nonton di TV,hehe. Kalau nonton di Laptop juga kebanyakan malesnya nyalain laptop,hehe. Biasa mager ini susah emang ngatasinnya.

Bagi saya sih kekurangannya sih untuk perangkat untuk muternya sih, kalau untuk film yang ditawarkan sudah mantap. Ada series original Disney+ nya juga, dan ada beberapa film yang tayang hanya di DIsney+, film Indonesianya juga lumayan banyak.

Nah sembari nunggu rilis Wanda Vision episode selanjutnya, sekarang saya nyoba nonton The Mandalorian. Di masa pandemi begini emang dirumah itu menyenangkan, apalagi sambil nonton film. Saya sekarang beneran jarang keluar rumah kalau enggak penting banget, betah dirumah aja. Tapi ya gitu, timbangan ini yang enggak ramah karena temennya nonton adalah nyemil,hehe. Saya sertakan beberapa screen shot sewaktu saya daftar langganan Disney+ Hotstar ya. 











Senin, Januari 11, 2021


Hampir dua tahun saya memakai aplikasi Jenius, dari yang awalnya menggunakan Jenius hanya coba - coba fintech baru. Sampai saya buat langganan pembayaran spotify, namun info tidak mengenakkan terjadi di Desember 2020 kemaren. Jenius sementara tidak bisa digunakan untuk bayar spotify dan Netflix, nahloh kenapa? Padahal saya yakin mayoritas pengguna spotify dan netflix yang tidak mempunyai kartu kredit saya rasa adalah pengguna jenius, karena memang untuk spotify bisa bayar pakai pulsa tapi kalau paket family harus pakai kartu kredit, dan untuk netflix wajib kartu kredit. Karena itu pasti pengguna jenius yang memakai aplikasi ini bakal teriak - teriaklah, termasuk juga saya. Sayapun penasaran kenapa Jenius ini sementara tidak dapat digunakan untuk bayar spotify dan netflix, saya coba dm twitternya Jenius Help, dan bertanya tentang kejadian tersebut. 

Kami ingin menginformasikan saat ini Kartu Debit VISA Jenius tidak dapat untuk dihubungkan ke akun Netflix/Grab/Spotify dikarenakan penyesuaian sistem sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut.

Jawabannya dari Jenius Help seperti itu, jadi untuk sementara pembayaran ke Netflix, Grab dan Spotify enggak bakalan bisa dikarenakan penyesuaian sistem,  terlebih lagi mulai Januari 2021 ini ada aturan baru dari Jenius yaitu akan melakukan penarikan saldo Rp. 10.000 yang mereka sebut feesible, atau kalau di bank konvensional biasa itu biaya administrasi bulanan. Sampai saya ketik tulisan ini twitter Jenius Help isinya sih komplen karena ada tarikan sebesar Rp. 10.000 dan pada gak terima dan ada beberapa yang menutup akun jeniusnya. Wajar sih menurut saya Jenius memberlakukan biaya administrasi, karena sudah waktunya mereka membuat nasabahnya loyal. Kan beberapa tahun pertama ini mereka tidak mengenakan biaya bulanan untuk nasabahnya, dan juga di limit tertentu tidak dikenakan biaya penarikan tunai di atm bank lain. Istilahnya sekarang ini, udah habis bakar - bakar uangnya, saatnya membuat nasabahnya loyal.

Mungkin nasabah yang keberatan dengan biaya admin feesible jenius ini pasti bakal menutup akun jeniusnya, tapi untuk nasabah loyal yang terbantu kebutuhan tabungan dan dreamsavernya pasti saya jamin masih bakal support terus Jenius. Sebagai salah satu fintech dari BTPN saya rasa termasuk yang berhasil di bandingkan dari fintech serupa yang lain, menurut saya sih. Pengembangan dan sistemnya yang baru, saya rasa masih terus berkembang meski masih banyak celah - celah keamanan yang harus diperbaiki agar lebih baik dan lebih nyaman lagi nasabahnya. Untuk saya saat ini sih masih menggunakan jenius, meski ada biaya feesible sih saya enggak masalah sambil menunggu bisa lagi untuk bayar - bayar spotify, saya masih bakal loyal aja sih. Untuk biaya feesible nya ini ditarik tiap bulan Rp. 10.000 dan akun bakal tertutup kalau tidak ada saldo sampai selama 12 bulan atau biaya Rp. 120.000. Saat ini sih saya pakai buat langganan bayar iCloud bulanan, soalnya sekarang masih nyobain make hape dengan sistem yang baru nih,hehe. Untuk informasi mengenai feesible ini bisa dibaca di link berikut.

Kamis, Januari 07, 2021


Postingan pertama di tahun 2021, dimana tahun 2020 kita semua berjuang untuk survive di tengah pandemi ini. Semoga tahun 2021 ini kita semua bisa jalani dengan hati ikhlas dan tetap terjaga imun kita, amin. Sudah sekitar 11 bulan ini saya berlangganan indihome, selama 11 bulan ini tidak ada problem besar yang terjadi, selain hanya masalah beberapa channel TV yang enggak muncul entah kenapa. Sudah beberapa kali manggil teknisi dan hasilnya juga tetap saja, saya juga sudah sempat nyobain STB yang dirumah saya bawa ke kantor, dan nyoba idupin eh ternyata lancar - lancar aja channel yang di rumah enggak bisa kebuka di kantor dengan koneksi indihome kantor eh malah lancar jaya. Sampai sekarang tidak ada solusi, kemaren trakhir teknisi ke rumah katanya mau diganti itu STB dengan STB baru, eh juga sampai sekarang enggak diganti - ganti, yasudahlah. Untuk koneksi internetnya selama saya berlangganan ini tidak ada masalah, dan alhamdulillah stabil aja.

Tadi sore sewaktu di kantor saya ditelepon oleh nomor telepon 1500755, awalnya ragu mau diangkat karena takut penipuan ataupun penawaran asuransi. Saya coba angkat lah itu, berdoa semoga saya dikabari dapat hadiah apa kek, eh ternyata yang nelepon saya ini adalah dari Indihome. Saya ditawari upgrade speed internet yang awalnya itu 10 Mbps menjadi 20 Mbps dengan menambah tagihan sebesar Rp. 22.000. Awalnya sih saya gak gitu butuh upgrade speed karena koneksi 10 Mbps aja udah cukuplah untuk dirumah, saya pakai sendiri. Toh juga CCTV dan peralatan elektronik lain juga masih ngatasi lah dengan kecepatan 10Mbps, tapi karena saya lumayan tergiur dengan iming - iming tagihan flat selama berlangganan dan tidak akan ada kenaikan tarif. Sayapun luluh juga sih, soalnya lumayan juga penawarannya nambah 22 ribu dari tagihan awalnya yang sebesar Rp. 352.000 menjadi Rp. 374.000 tanpa merubah paketan TV yang tersedia. Sayapun menanyakan apakah informasi yang diberikan valid dan gak mungkin ada perubahan sepihak, dari mbak Cs nya mengiyakan dan menginformasikan kalau percakapan lewat telepon ini direkam dan melekat pada nomor langganan indihome saya jikalau kedepannya ada komplain masalah kenaikan tarif sepihak. Jadi percakapan ini bakal bisa dijadikan bukti kalau tidak mungkin ada perubahan sepihak dari pihak telkom, nah sayapun tertariklah. Untuk FUP awalnya itu naik jika 10 Mbps itu FUP nya itu 350 Gb, nah kalau 20 Mbps FUP awalnya itu 500 Gb. Lumayan lah dalam batin saya, nonton Netflix HDR lebih lancar. 

Penawaran ini diakhiri dengan saya tertarik dan dibacakan perjanjian yang direkam kalau saya tertarik untuk penawaran paket upgrade speed ke 20 Mbps yang bakal di proses maksimal 1x24 jam, dimana saya bakal dapat sms konfirmasi kalau speed sudah naik dan bisa di cek di Speedtest kenaikan speednya. Btw sampai malam ini sih belum ada sms konfirmasi sih, jadi saya masih stabil di 10 Mbps. Pengalaman saya ditawari sih ini lebih tepatnya, untuk bagaimana kelanjutannya lagi nanti saya bakal update aja deh kalau sudah naik speednya. Semoga sih indihome tetap seperti ini stabil dan enggak gangguan,hehe. Amin.

Senin, Desember 21, 2020

Sebenarnya ini bukan merupakan pengalaman yang baik, tapi sayang juga kalau enggak di ceritain. Sebelumnya harus diingat untuk tetap menjaga protokol kesehatan kalau di luar rumah ya, kalau di rumah sendiri saya kira semua sudha mengedepankan protokol kesehatan. Jadi begini, saya merupakan salah satu orang yang menunggu rilisnya Wonder Woman 1984, kenapa saya begitu menunggu rilisnya film ini? Karena film ini cuman di rilis di 2 tempat, yang pertama di bioskop dan yang kedua adalah HBO Max. Kalau di bioskop sih tergantung wilayah masing- masing, karena di Jawa Timur tempat saya tinggal itu hanya satu bioskop yang buka yaitu di Mojokerto dan bioskopnya itu CGV. Wilayah selain itu setau saya masih belum membuka akses bioskopnya, nah tanggal rilis WW84 itu tanggal 16 Desember 2020 dan kebetulan itu tanggal di hari kerja yang enggak mungkin dong kalau saya kabur ke Mojokerto di jam kerja. Nah terpilih lah hari sabtu kemaren atau tanggal 19 Desember 2020, weekend juga paslah untuk nonton ke Mojokerto. Nah sudah rencana pesan tiket, eh saya diberi tahu kalau di Gresik (Icon Mall) CGVnya buka dan nyiarin 3 film di tanggal itu. Salah satunya Wonder Woman 1984, nah daripada ke Mojokerto saya lebih memilih ke Gresik saja karena memang tinggal di Gresik juga dan jalan ke Icon Mall itu enggak sampai 35 menit, dibandingkan kalau ke Mojokerto itu ditempuh sekitar 60 sampai 80 menitan lah dari rumah, belum lagi kesasar karena enggak tau jalan ke lokasinya.

Saya putusin lah pesen tiket untuk malam jam 18.30, perkiraan kalau malam enak lah jalanan juga enggak macet juga. Proses pemesanan di website CGV juga enggak ribet - ribet banget, cuman log in akun CGV, pilih lokasi CGV nya, setelah itu pilih film yang akan di tonton dan juga waktu tayangnya. Kalau di Gresik untuk hari biasa Rp. 35.000 sedangkan weekend itu Rp. 40.000. Di CGV Gresik ini cuman menyediakan bioskop yang 2D saja, yang lengkap untuk fasilitas CGV nya itu di Marvell City Surabaya. 

Udah pasti dong, dari pagi udah kepikiran terus ntar malam nonton bioskop pertama di situasi pandemi gini. Emang di beberapa survey itu hasilnya bioskop adalah tempat yang cepat untuk menularkan Covid 19, sempat was - was juga tapi saya sih persiapan bawa masker dan juga face shield. Sekalian juga rencana pakai jaket, pokok pakaian standar saya itu seperti kalau mau perjalanan ke luar kota pakai Kereta Api. Biar saya agak tenang dan juga orang lain sekitar saya agak tenang juga, tapi emang sih nonton bioskop itu tidak direkomendasikan. Tapi berhubung HBO Max juga tidak tersedia di Indonesia, dan hanya tersedia di Amerika, ya apa boleh dibuat. 

Langsung ke sore hari, saya persiapan setengah enam sore, berangkat dari rumah pukul 17.45, estimasi 30 menitlah sampai Icon Mall. Sekalian nyoba tol baru KLBM dari Cerme sampai Bunder yang belum pernah saya lewati karena emang baru diresmikan 3 minggu yang lalu. Saya berangkat perjalanan dari rumah ke pintu tol sekitar 15 menitan, naik dari Pintu Cerme dengan biaya Rp. 9.000 saya pun langsung tancap gas ke arah Bunder, nah ternyata perjalanan dari Pintu Tol Cerme ke Pintu Exit Bunder itu gak sampe 4 menit perjalanan. Cepet banget, dibandingkan kalau lewat bawah barengan sama truck besar dijamin enggak bakal bisa nyalip - nyalip. Cuman yang membuat lama itu adalah setelah turun dari pintu Tol Bunder kita kalau mau ke arah Icon Mall harus muter ke terminal bunder dulu baru deh bisa ke arah Icon Mall, enggak boleh langsung belok kanan. Malah lebih lama turun tol dibandingkan perjalanan di Tolnya (^_^;), pas jam 18.20 WIB saya sampai di parkiran mall. Turun dari kendaraan langsung ngacir masuk ke pintu masuk mallnya, pakai hand sanitizer dan juga di termo gun sekalian tanya pak satpamnya dimana CGV, yang mana pertama kali saya ke CGV Icon Mall. Letak CGV ternyata naik dua lantai kata pak satpamnya, sayapun lanjut naik eskalator dua kali, sesampainya di lantai yang dituju saya baru keliling dah itu nyari CGV, kebetulan lantai atas sendiri itu masih belum ramai yang jualan alias masih banyak yang kosong. 

Dan saya mulai tengok kiri dan kanan, yang akhirnya sampai di bioskop yang dituju. Nah tapi pertama kali sampai lah kok rolling doornya masih ditutup? padahal jadwal film saya udah pas di pukul 18.30 WIB, saya gedor - gedor lah rolling doornya, nah baru mbak - mbak CGV nya ngebukain dan tanya apakah sudah pesen, saya jawab sudah mbak sudah pesen tinggal cetak tiketnya. Sayapun dipersilahkan masuk, waktu masuk juga bingung, ini mau nyetak tiket dimana. Antara keburu - buru sama enggak paham nyampur jadi satu, biasanya kalau di XXI itu tinggal scan barcode udah kecetak tiketnya, ternyata kalau CGV meski sudah scan barcode kudu masukin passkey yang ada di bawah barcode pembelian tiket. Baru paham juga saya, setelah tiket tercetak sayapun tanya studio Audi 2 ini dimana, karena tiket saya tulisannya di Audi 2. Saya diarahkan langsung ke studio Audi 2, kirain kan udah rame yang dateng ya. Eh ternyata saya udah lari - lari dan masuk studio bioskopnya eh saya adalah orang pertama yang masuk bioskopnya. Waktu baru masuk ruangannya, kan biasanya emang diputerin trailer film - film yang bakal ditayangin atau coming soon. Nah pas saya duduk di kursi, trailernya yang diputer pas trailer film Asih yang genrenya film horror lagi. Dag dig dug, dah baru kali itu takut gegara nonton trailernya doang. Untungnya g berapa lama baru masuk lah yang udah beli tiket WW84 di jam yang sama dengan saya, mungkin yang masuk sekitar orang 12 an, lumayan lah terisi, meski enggak full kursinya. Disekat 1 kursi kosong sebelahnya isi dan begitu seterusnya.

Pengalaman nonton bioskop pertama di masa pandemi ini emang beda, karena udah ampir setengah tahun lebih enggak menikmati nonton di bioskop. Karena selama ini nontonnya depan TV dirumah tanpa sound yang gahar kayak di bioskop ini. Film WW84 ini berdurasi kurang lebih 2 jam 30 menitan dengan satu mid credit scene di akhir film. Seneng aja hati ini bisa nonton bioskop lagi, setelah kelar nonton akhirnya saya pulang dengan bahagia.

Cuman besoknya ada kabar buruk, kabar buruknya bioskop CGV di gresik ini ditutup lagi karena belum mendapat ijin dari bupati, jadi hari minggu nya itu bioskop CGV ini di datengin satpol PP dan disuru tutup karena tidak diberi ijin buka. Pantesan saya cari jadwal di website CGV kok g muncul - muncul aja, ternyata udah keburu ditutup again sampai batas waktu yang belum ditentukan. Semoga aja Covid 19 nya cepet reda dan bisa buka lagi bioskop di Jawa Timur khususnya. Untung juga saya sempat nonton di bioskop sebelum ada grebekan itu, cuman sekarang kalau emang maksa mau nonton sih bisa beneran ke Mojokerto cuman buat nonton doang. Sekarang sih saya balik kembali menjadi penonton rumahan lagi, baru nonton bioskop lagi saat Black Widow rilis lagi, dan semoga nanti udah bole buka bioskopnya jadi gak perlu bingung nyari bioskop terdekat untuk nonton. Stay safe dah sekarang apalagi mau libur natal dan tahun baru, kalau bisa di rumah aja sih. Nonton streaming Netflix lagi sambil namatin Attack On Titan bareng saya. :D

Minggu, November 29, 2020

 
Tidak terasa sudah di penghujung bulan November, sudah mau awal Desember dan kewajiban untuk bayar tagihan Indihome pun segera bakal muncul. Saya terbiasa membayar tagihan Indihome di tanggal 3 di awal bulan, dan saya selama ini membayar menggunakan Linkaja karena ada gaji yang ditransfer ke saldo Linkaja. Bagi yang belum tau bisa baca Apa Itu Linkaja.Yang mau gak mau harus ditambahin untuk bayar Indihome, tagihan Indihome saya paket 2P (TV dan Internet) Rp. 355.000. Dulu awal masang kepengen hasil ngeblog untuk bayar, dan ternyata cuman beberapa bulan saja bisa nutupin buat bayar tagihan, setelahnya malah nombok dari gaji. Tapi gakpapa, karena layanan internet dirumah juga dipakai buat nonton TV dan juga mantau CCTV.

Untuk top up saldo Linkaja bisa dilakukan di berbagai macam cara, karena saya punya rekening BCA dan BRI, saya mau sharing untuk Top Up Linkaja menggunakan BCA Mobile. Untuk yang BRI mungkin lain kali saya share karena kalau di BRI Mobile itu menu top up Linkaja ada di halaman utama, jadi gak perlu bingung untuk cari cara untuk top up Linkaja. Mungkin karena fintech plat merah jadi sudah terintegrasi, untuk BCA kita kalau mau top up Linkaja harus mengetahui kode virtual account dari Linkaja. Virtual Account yang digunakan ini dulu pernah dipakai oleh TCASH sebelum digabungin di Linkaja, tapi nama virtual account nya masih sama TCASH tetapi masuknya langsung ke Saldo Linkaja. 

Cara untuk Top Upnya adalah

1. Masuk BCA Mobile dengan menu m-BCA degan menginput 6 karakter angka kode akses.

2. Setelah masuk m-BCA kita pilih menu m-Transfer.

3. Setelah itu pilih BCA Virtual Account.


4. Input Nomor virtual account yang berisi 09110 + nomor hp yang diregistrasi Linkaja.

5. Setelah itu klik Ok dan jika inputan kita benar maka akan muncul Linkaja dan nama pengguna Linkaja dengan biaya admin Rp. 1.000,-.

 
6. Setelah itu ketik nominal untuk pengisian saldo Linkaja, kalau tidak salah minimal Rp. 20.000, setelah itu tekan pin BCA Mobile dan OK. Selanjutnya transaksi sukses dan saldo Linkaja langsung bertambah.

Bedanya kalau Top Up lewat BRIMO tidak dikenakan biaya admin alias sesuai dengan nominal yang kita input, dengan nominal minim Rp. 20.000,-. Sekarang semua serba mudah asal kita sudah ada akses internet banking sama mobile banking dari Bank yang kita pakai, dengan tidak lupa mengaktifkan registrasi finansial. Jadi semua transaksi yang biasanya kudu ke bank sekarang sudah ada di smartphone kita tercinta, gak perlu ribet - ribet antri di bank. Tapi asal ada saldonya ya ^_^;