Sabtu, Oktober 12, 2019

Setelah memendam setahun penantian akhirnya di bulan Sptember kemarin kegiatan jalan – jalan sekantor saya terlaksana. Berbekal internet dan tabungan sedikit akhirnya saya berkesempatan ke luar negeri untuk ke dua kalinya. Tahun 2018 saya berkesempatan ke Malaysia dan untuk tahun 2019 ini bisa melipir ke sebelahnya yaitu Singapura. Apa sih yang berbeda dari Singapura dan Malaysia, berbekal internet dan smartphones saya berselancar untuk mengetahui perbedaan antara dua negara ini. Setidaknya ada pandangan bagaimana itu di Singapura, kalau di Malaysia kemarin itu memang hampir mirip sama Indonesia, dari segi Bahasa dan Suasananya menurut saya. Di Malaysia kemarin itu kita berbicara dengan bahasa Indonesia masih dapat dimengerti oleh sebagian besar penduduk Malaysia, jadi tidak terasa asing banget. Cuma memang mereka menimpalinya dengan bahasa Melayu yang mirip – mirip lah sama bahasa Indonesia. Di Malaysia kemarin itu untuk suasana kotanya bersih, pertama kali mendarat sih kirain ini masih di Indonesia tapi setelah turun pesawat baru berasa di Kuala Lumpurnya. Cuman bedanya g ada lumpurnya, meski namanya Kuala Lumpur,hehe becanda. Di Malaysia juga lumayan banyak kendaraan pribadi, baik itu motor, mobil dan truck, saya jelaskan begini karena ada hubungannya sama di Singapura. Dan yang paling istimewa adalah di Malaysia makanan yang dijual kebanyakan masih cocok lah di lidah kita orang Indonesia, soalnya kemaren waktu di Malaysia saya makan di salah satu Rumah Makan yang Indonesia Banget masakannya meski pegawai yang melayani emang bukan orang Indonesia, hehe.

Itu sebagian pengalaman saya sewaktu di Malaysia, nah bagaimana di Singapura, apakah sama dengan di Malaysia? Jawabannya adalah Beda Jauh, kenapa? Karena kan emang beda negara,hehe. Pertama adalah bahasa yang digunakan masyarakatnya mayoritas bahasa inggris, paling cuman 20% yang bisa berbahasa melayu. Yang kedua tata kota nya menurut saya modern, karena saya hampir gak melihat ada rumah pribadi di Singapura, adanya apartemen gitu.  Jadi kebanyakan gedungnya itu tinggi – tinggi, kan beda sama di Indonesia yang kebanyakan perumahannya dibandingkan apartemen, mungkin karena mahal pajak atau tanahnya paling ya. Dan yang bikin saya terheran – heran selain kotanya yang bersih banget, yaitu adalah di Jalan Raya dan Tol itu sepi alias jarang kendaraan yang lalu lalang baik itu mobil, motor ataupun truck, jadi selama perjalanan saya dari Bandara Changi ke hotel itu saya paling menemui kendaraan di jalanan itu g lebih dari 20 kendaraan, terus yang gak kalah mencengangkan lagi itu enggak kelihatan orang atau penduduk Singapura di jalan, maksud saya berasa gak ada orang aja gitu. Cuman ada bangunan – bangunan tapi gak ada orang yang istilahnya lagi jalan kek, lagi ngapain kek, bukan karena waktu itu siang hari ya,hehe.

Saya baru tau aja ternyata masyarakat disini g kelihatan di jalanan itu karena kebanyakan aktifitas mereka ada di bawah tanah, saya baru tau waktu ke Orchard, nah waktu saya iseng – iseng pengen tau MRT yang dibawah tanah nah itu adalah momen ketika saya tau kebanyakan masyarakat Singapur ada disini menggunakan MRT ini, soalnya super puadet dan kebanyakan orang – orangnya buru – buru jadi misal kita berhenti di pinggir jalan bisa – bisa kita kedorong karena saking banyaknya orang yang lalu lalang di bawah sini. Dan untuk makanan kalau di Singapura agak susah, bukan karena mahal ya? Tapi iya juga sih, hehe, tapi kalau mau makan nasi ataupun makanan yang halal kudu agak berjuang, saya sih waktu di Singapura langganan makan nasi goreng sebelah hotel karena yang punya orang Indonesia, terus waktu di daerah Masjid Sultan sih sempet makan di Rumah Makan Minang, entah namanya itu menjurus ke Minang Indonesia apa bukan cuman makan disana berasa makan di Rumah Makan Padang.
 



Yang sangat disayangkan adalah kemaren saya jalan – jalan ke Singapura itu tidak mengetahui adanya Traveloka Xperience? Kenapa saya bilang sangat disayangkan karena di Traveloka Xperience ini emang lagi banyak promosi, sayang banget dah kemaren tidak memaksimalkan kegiatan di Singapur dengan Traveloka Xperience banyak promony hehe. Kemaren saja kepengen masuk ke Universal Studio tidak jadi karena katanya mahal, apalagi pakai dollar, eh ternyata di Traveloka sudah disediakan vouchernya dan enggak semahal katanya. Begini nih nasibnya kalau enggak update, hehe. Ini banyak voucher yang di sediain Traveloka untuk berpetualang di Singapura dan juga banyak destinasi lain. Kalau kita cek di Traveloka Xperience terus pilih destinasinya Singapura ada banyak voucher yang ditawarkan mulai dari masuk ke Universal Studio, Gardens by the Bay, Singapore DUCKtours dan ada juga Kartu Sim 4G Singapura. Untuk pesennya juga gampang tinggal pilih tiket yang mau dibeli, tentukan tanggal, baca detail tiket, dan tinggal lanjutkan di menu pembayaran. Nanti setelah pembayaran kita baru mendapatkan tiket yang nanti digunakan sewaktu masuk ke wahana atau lokasi wisatanya.


Begini rasanya jadi pengen ke Singapura lagi tapi dengan berbekal voucher - voucher di Traveloka #Xperienceseru nih.

Rabu, Oktober 09, 2019

Gambar diatas mungkin gak pernah dilihat kalau kita di Indonesia, yup saya foto gambar atau penanda ini di salah satu sudut Bandara Changi Singapura. Hehe kebetulan kemarin pada pertengahan September dapat kesempatan untuk berkunjung 2 hari 1 malam di negara tetangga. Untuk cerita detail pengalamannya masih di susun, yang sekarang saya ceritakan cuman secuit pengalaman tentang "Tap Water". Semacam wastafel cuman khusus buat minum secara langsung, dulu waktu di ITS saya pernah lihat ada semacam Tap Water juga cuman gak berani nyoba karena saya cuman lewat saja. Gak ikut kuliah disana soalnya, cuman numpang beli makan di warung di sebelah Kampus ITS, haha.

Awalnya sebelum nyobain Tap Water saya sempat searching tentang gimana sih kalau minum air putih di Singapura, soalnya bos saya cerita kalau di Singapura itu bakal puasa minum karena harga air putih botol lumayan mahal. Karena budget juga gak berlebihan makanya saya coba searching ternyata masalah minum air putih bisa diatasi dengan Tap Water yang gratis. Di sarankan sama Traveler yang pernah ke Singapura itu untuk bawa Tumblr alias botol minuman dari Indonesia biar bisa diisi di Tap Water yang ada di beberapa tempat umum. Memang enggak di semua titik tersedia sih, kalau kemaren pengalaman saya itu di Bandara Changi tersedia, sama di Botanic Garden. Kemaren di bandara Changi dan Botanic Garden sih Tap Waternya sama - sama berjejer gitu. Oh ya juga tersedia di Masjid Sultan, nah kalau di Masjid Sultan Tap Waternya tersedia yang air dingin, jadi lumayan lah dapat air dingin gratisan. Kalau di bandingkan di Indonesia sih gak boleh lah ya, soalnya di Singapur airnya sudah ada sertfikat kelayakannya, kalau di Indonesia kan masih kudu dimasak dulu kalau enggak sakit perut. 

Kalau ingin membeli air kemasan di Singapur kan terkenal mahal, tapi ya enggak mahal - mahal amat, kemarin dapat harga air botolan kecil itu $ 1,2 dan botol 1,5 liternya itu $ 2,5, kalau di kurs kan di rupiah sih mahal tapi kalau di bandingkan dengan harga minuma kalengan yang rata - rata $ 3 sih mending beli air putih yang $ 2,5 dapetnya 1,5 liter. Berbahagialah yang tinggal di Indonesia, minum air putih masih terjangkau, dan kalau kepepet juga bisa ngerebus air buat diminum. Semoga besok - besok bisa jalan - jalan ke Singapur lagi, amin.

Rabu, September 11, 2019

Berlibur bagi saya adalah satu alternatif untuk melepaskan penat pekerjaan. Meskipun hanya keluar kota sebentar dan menjauhi kemacetan Surabaya sudah bikin hati senang. Tapi kalau bisa sekalian ambil cuti untuk beberapa hari beristirahat juga merupakan ide bagus. Alhamdulillah tahun 2018 kemarin merupakan tahun yang berbahagia, mengapa? Karena di tahun itu saya akhirnya dikasi kesempatan untuk liburan ke luar negeri. Luar negeri, awalnya sih gak ada kepikiran untuk ke luar negeri, namun karena ini acara kantor dan wajib ikut alhasil terlaksana juga. Kebetulan acara kantor kemarin itu tujuannya ke Malaysia tepatnya keliling Kuala Lumpur.

Saat itu juga saya baru tahu kalau biaya pesawat ke luar negeri itu murah dan bisa saja lebih murah dibandingkan penerbangan domestik. Kenapa? Mungkin karena promo yang ditawarkan juga dari berbagai maskapai sehingga orang berpikiran mending jalan – jalan ke luar negeri dibandingkan di dalam negeri. Oh ya sebelum pesan tiket untuk ke luar negeri , lebih baik dipersiapkan untuk buat paspor. Sekarang pembuatan paspor itu mudah, kita tinggal download aplikasi Layanan Paspor Online di Playstore. Isi data diri dan tentukan jadwal kita hadir di Kantor Imigrasi yang kita pilih, setelah itu foto dan selesai. Untuk di Malaysia tidak perlu visa, jadi kita cuman ngurus paspor saja sudah bisa berangkat. 

Perjalanan dari Surabaya ke Kuala Lumpur itu kemarin sekitar 2 jam, kebetulan kemarin berangkatnya setelah subuh dan sampai di Kuala Lumpur jam 9 pagi. Pertama kali menginjakkan kaki di Kuala Lumpur adalah Wow. Bandaranya gede juga, dan alhamdulillah masih berasa di Indonesia karena banyak yang komunikasi pakai bahasa melayu. Setidaknya gak mungkin kagok karena g bisa ngomong bahasa inggris. Setelah sampai di KLIA 2, lanjut naik bus ke KL Sentral, kemarin saya dapat hotel di KL Sentral kebetulan dapat hotel murah di KualaLumpur.  Harga hotelnya juga murah banget, gak nyangka aja kok bisa harga hotel di sini lebih murah dibandingkan di Indonesia. Untuk booking hotel di Pegipegi paling mudah dan harganya juga murah, untuk metode pembayaran juga bervariasi, kalau saya lebih enak dengan metode pembayaran lewat virtual account BCA karena lebih gampang daripada transfer Bank. Hotel yang saya pilih ini pas untuk back packer an yang pengen keliling Kuala Lumpur dengan fasilitas lumayan untuk istirahat dan strategis karena dekat dengan transportasi  umum kayak MRT dan Bus.

Lokasi wisata yang bisa dicoba adalah Batu Caves, di sini adalah perpaduan antara wisata alam dan wisata religi. Kalau ke Kuala Lumpur wajib juga ke Batu Caves karena yang pertama adalah gratis karena gak bakal di tarik biaya masuk, kita bisa selfi di depan Patung Murugan yang jadi penanda kalau kita sudah ke Malaysia. Destinasi kedua setelah Batu Caves adalah mencoba kereta gantung di Genting Highland, di sini kita bisa menikmati pemandangan sekitar Genting Highland dengan kereta gantung, tapi jangan berpikir kereta gantung ini jalannya kenceng banget dan bikin adrenalin naik. Tenang ini bukan roller coaster, dijamin bakal menikmati pemandangan dengan kereta gantung yang jalannya gak buru – buru. Kebetulan saya sampai di lokasi itu sore hari jadi pemandangan yang saya dapat kurang maksimal, mungkin besok bisa mencoba untuk siang hari biar lebih nikmat. Kalau di Genting ini kita kudu beli tiket pulang pergi, karena kalau cuman berangkat saja kita gak mungkin bisa balik ke bawah lagi. Anehnya setelah sampai atas itu ternyata lokasinya nyambung dengan Mall, jadi bisa keliling mall baru beli tiket untuk turunnya lagi. Cuman kalau kemalaman disini itu repot kalau mau pulangnya karena Bus itu tidak jalan lagi kalau malam hari. Saya akhirnya pesan taxi untuk dapat pulang ke KL Sentral, tapi karena ingin memaksimalkan waktu yang ada akhirnya saya memutuskan untuk singgah di iconnya Malaysia yaitu Menara Kembar Petronas. Saya sampai di Petronas itu sekitar jam 22.00, cukuplah foto – foto dan selfi sampai diusir securitynya. Kita bisa berkunjung dan foto – foto di Menara Kembar Petronas itu sampai pukul 24.00 alias tengah malam. Kalau maksa masih di lokasi sana, bakal diusir sama bapak – bapak securitynya. Kita sih fotonya bukan di dalam menaranya tapi istilahnya di halama depannya Menara Kembarnya, cukup ramai Wisatawan Manca yang foto – foto disini. Memang lokasinya keren banget dan emang menaranya tinggi banget, mungkin besok – besok kalau di Indonesia ada yang kayak gini pasti saya nyamperin untuk foto – foto hehe. Ayo berlibur jangan kerja terus, kali – kali liburlah biar fresh,hehe.

Senin, Mei 20, 2019




Akhirnya hari ini berakhir dengan ruwet, melakukan kesalahan yang sama berulang - ulang sehingga membuat seseorang benar - benar kesal dan menghasilkan suatu kekecewaan. Salah satu kekurangan saya ya hal yang satu ini, berefek ke orang - orang terdekat pada khususnya. Membuat kekecewaan pada akhirnya. Tidak tegas dan terkesan ragu untuk mengambil keputusan, keputusan yang diambil juga ternyata tanpa konfirmasi kepada yang dimaksud malah membuat masalah baru yang ruwet. Selain masalah baru juga berimbas dengan biaya yang dikeluarkan untuk masalah ini. Perencanaan saya yang pada awalnya sudah di susun tanpa konfirmasi atau rembugan dulu malah jadi kacau balai, bikin kesal hati dan pikiran.


Kekecewaan yang terjadi pun, sampai - sampai menjadi suatu yang besar. Ya, suatu yang besar untuk masalah baru. Sampai terucap kata - kata yang tidak baik. Harusnya saya bisa merencanakannya lebih matang dan tidak membuat semua kecewa, memang pemikiran saya itu adalah gakpapa saya yang capek, yang penting semua happy. Tapi ternyata perencanaan saya itu gak selaras sama realita, setelah di pikirkan ternyata perencanaan saya ini salah total.

Membuat yang kecewa untuk kembali menjadi bahagia adalah hal yang sulit kali ini, terlebih selain masalah ini, juga ada masalah di kantor dan lingkungannya. Emang saya ini sebagai lelaki kurang becus, kurang dewasalah. Suatu kedewasaan muncul ternyata tidak semudah membalik telapak tangan, ternyata setelah beberapa kali ada masalah, saya masih gagal untuk mencapai suatu kedewasaan. Yang ada malah kekecewaan, sekarang kalau sudah menjadi bubur saya bisa apa selain memberikan klarifikasi ataupun membahas hal lain yang gak penting. Berharap hal buruk yang saya lakukan bisa segera lupa, mustahil sih, tapi apa mau dikata. Sudah telat, mau gak mau harus dijalani saja. Meski mood sekarang ini masih buruk, dan sayapun berusaha untuk membuat lebih baik. Ah memang sikap saya ini bikin depresi dan memang kelakuan saya saat ini mirip dengan sebuah file warna putih yang dicoret sama spidol warna hitam. Argh!!!!

Minggu, Mei 12, 2019



Apa sih Jenius? Mungkin belum banyak yang tau salah satu fintech keluaran dari Bank BTPN ini. Ohya fintech itu juga apa sih? Fintech itu kepanjangan dari Financial Technology atau dalam bahasa Indonesianya adalah Teknologi Finansial. Nah
Teknologi Finansial menurut Bank Indonesia adalah penggunaan teknologi dalam sistem keuangan yang menghasilkan produk, layanan, teknologi, dan/atau model bisnis baru serta dapat berdampak pada stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, dan/atau efisiensi, kelancaran, keamanan, dan keandalan sistem pembayaran. Perkembangan teknologi finansial di satu sisi terbukti membawa manfaat bagi konsumen, pelaku usaha, maupun perekonomian nasional, namun di sisi lain memiliki potensi risiko yang apabila tidak dimitigasi secara baik dapat mengganggu sistem keuangan.
Nah terus Jenius by BTPN itu apa? Nah Jenius ini adalah salah satu aplikasi perbankan masa kini yang dilengkapi oleh kartu debit Visa yang dapat digunakan untuk berbagai aktivitas finansial seperti menabung, transaksi transfer, atau mengatur keuangan dengan lebih aman, cerdas dan simpel. Dan aksesnya semua lewat smartphone kita. Termasuk yang pertama untuk eksplor di fintech ini sih BTPN dan yang paling penting banyak promonya. Mungkin bank lain juga ada fintech seperti ini cuman kok kayaknya kurang promosi sih.

Nah kembali di Jenius, pertama kali di launching di tahun 2016. Pertama hanya bisa registrasi di kawasan Jabodetabek. Aplikasinya bisa di download di Playstore atau Appstore. User interface untuk aplikasi ini memang mudah dan warna nya cerah jadi memanjakan mata, saya pertama kali daftar di tahun 2018 dulu masih baru tersedia di Kota Surabaya. Jadi setelah kita daftar lewat aplikasi, kita harus verifikasi di agen Jenius atau di Kantor Cabang BTPN. Posisi kita harus di Surabaya, jadi nanti kita janjian sama agen Jenius untuk verifikasi, kita bakal di samperin lah. Mau di kantor atau rumah juga gak masalah, dulu itu saya mikirnya kok agak ribet ya. Kudu ngatur jadwal, gak bisa apa verifikasi online. Tahun itu sih masih belum bisa, jadinya saya daftar dan gak di aktif aktifkan.


Sekarang ini lebih enak karena kit bisa mengaktifkan akun Jenius kita dengan Video Call mulai dari pukul 08.00 - 21.30 setiap harinya. Kalau pengaktifan akun ini saya ada cerita lucu, jadi setelah saya daftar itu posisi saya asih tidur - tiduran di kamar. Nah karena baru pertama kali jadi saya coba akivasi lewat video call, setelah ngeklik aktivasi nanti kita bakal diantrian dalam antrian video call. Apesnya saya itu saya posisi belum siap masih tidur - tiduran dan ternyata antrian video call nya sedikit dan ternyata langsung tersambung ke mas - mas crew Jeniusnya. Wakakak gokil setelah nyambung saya gedebag gedebug nyari posisi sopan wkwkwkwk. Malu bingit coy wkwkwkwkw.  Posisi saya waktu aktivasi itu jam 21.00 malam, buset pegawai Jenius totalitas ye tiap hari sampai malem begitu untuk aktivasi face to face, oh ya sewaktu aktivasi nanti kita diminta untuk menunjukkan KTP asli kita dan dipastikan koneksi internet stabil, penerangan cukup. Karena mas - masnya bakal minta kita menyebutkan nomor NIK KTP kita dan mencocokkan dengan tampilan di video. Setelah itu kita cuman ditanya nama ibu kandung, setelah itu kita bakal disuruh nunggu email aktivasi dari Jenius yang menyatakan akun kita aktif. Sumpah gampang banget sensasi buka rekening tanpa ke Bank. Sudah canggih ya sekarang itu, semua di akses modal smartphone dan internet doang.


Untuk apa saja yang ada di Jenius mungkin ntar bakal saya share di postingan selanjutnya. Happy Weekend!!!