Rabu, April 18, 2018


Sekitar lima bulanan akhirnya saya memutuskan hijrah dari nebeng wifi tetangga ke Modem Wifi keluaran XL Axiata ini. Saya memutuskan untuk meminang XL Go dikarenakan kalau saya bandingkan dengan produk - produk yang dikeluarkan oleh provider yang lain, XL masih di atas angin. Terlebih lagi karena posisi saya yang di Surabaya Barat, speed internet dan kestabilan sinyal hanya XL yang berjaya. Provider yang lain kalau saya bandingkan itu kurang maksimal, mungkin karena posisi saya di Surabaya Barat ini kurang strategis, dan udah beberapa kali komplain juga tetap saja. Padahal saya untuk handphone yang saya pakai itu provider warna merah dan kuning, meski begitu ada keunggulan dan kekurangan satu dan lainnya. Saya mempercayakan untuk telepon sesama atau ke lain operator itu masih menarik promo dari si merah, kalau untuk sms all operator itu masih menarik si kuning. Kalau untuk internet, saya masih percayakan dengan XL. 

Bulan Desember 2017 kemarin itu adalah awal pertama dari saya menggunakan XL Go yang dibandling dengan harga Rp. 499.000,-. Dimana saat itu kita langsung mendapatkan 60 Gb kuota internet untuk 60 hari, alias 1 Gb untuk 1 Hari. Untuk modem wifi dari XL Go ini menggandeng merk Huawei model E5573Cs dengan baterai sebesar 1.500 mAh. Untuk daya tahan baterai ini sekitar 5-6 jam kalau sinyal stabil dan pengguna modem ini tidak banyak, kalau yang nebeng modem ini banyak daya tahan baterai dibawah itu. Untuk speed internet yang saya dapatkan itu lumayan stabil kalau download sekitar 1Mbps, tapi harus bijak untuk download. Karena kalau gak bijak, kuota anda bakalan cepet habis karena kalau speed kenceng jadi sering kalap untuk download, *tsah.

Oh iya untuk paketan setelah promo alias 60 Gb selama 2 bulan habis, itu kita langsung diprogramkan untuk paket Broadband Plan M dengan spesifikasi harga Rp. 125.000,- dapat kuota 40 Gb dengan jangka waktu 30 hari. Jadi sebelum paket 60 Gb abis itu harus ngisi pulsa XL Go kita Rp. 100.000,- dan Rp. 25.000,- atau langsung Rp. 150.000,-. Ada 4 pilihan paket dari XL Go, mulai dari harga Rp. 75.000,- sampai Rp. 300.000,-. Cuman akhir bulan Maret saya dapat sms dari XL yang isinya bikin shock, karena per akhir April paket internet yang ada bin enak itu ditiadakan dan diganti dengan paket XL Go IZI. Paket internet XL Go IZI ini beda sama paket Broadband Plan biasanya dimana ada pembagian kuota internet dengan kuota youtube, iflix dan kuota malam. Promonya adalah IZI Pulsa jadi Kuota, harga mulai dari Rp. 50.000,- sampai Rp. 300.000,- dimana kuota bebas internetnya itu di harga tertinggi adalah 35 Gb, dan terbagi kuota yang lain. Itu padahal kalau di Broadband Plan XL dengan harga Rp. 300.000,- itu dapat kuota bebas total 130 Gb. Beda sebeda bedanya, perasaan campur aduk karena saya milih XL karena penawaran kuotanya yang menarik. Belom ge setaun udah mau tiada begini, Broadband Plan sekarang itu tersedia hanya untuk XL Home, XL Home ini adalah modem router keluaran XL yang harus nyolok listrik untuk digunakannya. Beda dengan XL Go yang ada baterai, kalau XL Home tidak portable, cocoknya di rumah bae, entah bagaimana ini nasib saya di akhir April untuk internetan. 

Semoga ada penawaran lain untuk pengguna XL Go yang semenarik Broadband Plan karena kalau gak ada paket internet yang seru dijamin banyak user yang minggat ke operator lain. Sebenarnya mau ganti XL Home tapi dikarenakan harganya yang sejuta dan kerjaan juga lagi sepi, akhirnya saya gak tau kudu gimana. Btw saat ini saya cek sih masih ada paketan Broadband Plan di menu myXL saya cuman gak tau minggu depan paket Broadband Plan M saya apakah bakal diperpanjang atau cuman sampai disini. Kesan saya menggunakan XL Go selama 5 bulan ini adalah puas sekali, cuman sekarang kuciwa nya karena paketnya yang gak seenak kemaren. Semoga aja ada penawaran lain lagi, dan blog ini pun diisi dengan curhatan colongan again.


pict src : Hp Asus Zenfone 3 Max

Minggu, Februari 04, 2018

Suasana di Satpas Colombo
Di era serba online seperti sekarang ini, menjadi suatu keharusan untuk masalah birokrasi itu dipermudah. Salah satunya adalah untuk memperpanjang masa berlaku dari SIM (Surat Ijin Mengemudi), harusnya sudah online, harusnya ya bisa di proses di mana saja. Cuman saat ini baru di Surabaya yang ada layanan untuk memperpanjang SIM dari luar daerah ataupun lokal Surabaya. Untuk yang paling lengkap saya rekomendasikan di Satpas Colombo, karena selain untuk lokal Surabaya, disini juga bisa untuk memperpanjang SIM Online semua daerah. Untuk tempat selain Satpas Colombo itu ada di Taman Bungkul, di sini khusus untuk perpanjang SIM luar daerah, sedangkan kalau untuk yang KTP Surabaya bisa agak ke selatan sedikit yaitu di depan Bank Panin depan Kebun Binatang Surabaya.

Contoh Surat Sehat dari Puskesmas
Saya ada pengalaman buruk untuk SIM Corner yang di Taman Bungkul, jadi saya kemarin tanggal 11-12 Januari 2018 saya ngambil cuti untuk khusus perpanjang SIM, nah tanggal 11 saya ambil karena saya pikir hari kerja mungkin aja sepi nanti untuk perpanjang SIM, saya berangkat ke Puskesmas di Benowo untuk minta Surat Sehat, oh iya untuk perpanjang SIM syarat syaratnya itu adalah fotokopi KTP 1x, fotokopi SIM yang akan diperpanjang 1x dan asli surat sehat. Surat sehat ini bebas mau buat dimana aja, kalau saya kemarin si ke tempat yang paling dekat yaitu di Puskesmas. Nah saya berangkat jam setengah delapan, biar bisa cepet kelar dan langsung ke Taman Bungkul. Tapi nyatanya saya baru kelar bikin surat sehat itu jam 9, untuk memperpanjang SIM A dan SIM C surat sehatnya wajib dua loh ya, soalnya kalau cuman satu pasti disuruh balik. Di beberapa referensi di internet bilangnya si gitu, jadi saya buatnya kemarin dua.

Perjalanan dari Benowo sampai Taman Bungkul sekitar 40 menit, jadi saya jam 10 kurang sudah sampai disana. Tapi setelah sampai Taman Bungkul, saya bergegas langsung ke SIM Cornernya, terlihat ada puluhan orang yang sudah ngumpul disana. Ada yang sudah bawa formulir dan mengisi formulirnya, sayapun akhirnya nanya untuk dapat formulir nya itu ngambilnya dimana. Eh ternyata formulirnya abis, alias di kuota, jadi perpanjang SIM di Taman Bungkul ini harus ngantri dari jam 8 pagi karena ada sistem kuota. Jadi saya sampai di lokasi jam 10 itu formulirnya sudah abis, dan banyak juga orang yang gak kebagian, petugas di lokasi sih menyarankan untuk langsung ke Satpas Colombo dikarenakan disana tidak ada kuotanya, tetapi pendaftaran terakhir jam 12 siang. Kepalang tanggung kan sudah kadung cuti, masak mau mundur, alhasil saya berangkat langsung ke Satpas Colombo, untungnya dari Taman Bungkul ke Satpas Colombo gak jauh - jauh amat kalau gak macet. Jadi saya sudah sampai Satpas itu jam setengah 11, sesampainya di Satpas Colombo ternyata ada satu peraturan baru, yaitu yang boleh masuk ke dalam Satpas itu adalah orang yang mau perpanjang SIM atau buat SIM, misalnya kita datang dengan temen untuk nemenin itu yang boleh masuk ke dalem kita, temen kita disuruh nunggu di luar. Emang disediakan tempat duduk banyak dengan tenda tenda kecil, mungkin diberlakukan sistem kayak gini untuk meminimalisir praktek percaloan ya. Tapi saya rasa mungkin sekarang calonya lebih canggih ehhh

Berkas - berkas perpanjang SIM A dan C
Dari lokasi parkiran ke tempat perpanjang SIM lumayan lah untuk ngelempengin kaki biar sehat, saya diarahkan ke tempat pendaftaran di pojokan kiri belakang Satpas, disana saya langsung tanya ke bagian informasi, jadi hal pertama yang saya lakukan adalah ambil formulir di dalam ruangan. Oh ya setelah masuk ruangan kita ambil nomor antrian di kiri pintu ya setelah itu langsung masuk ruangan dan tempat ngambil formulir itu di kanan, mepet sama pintu, jadi kudu antri dengan bawa persyaratannya, dikarenakan nanti kita dikasi formulir kalau persyaratan sudah lengkap. Setelah lengkap nanti SIM lama kita di jepret di berkas, trus kita harus ngisi formulir. Tapi tenang saja cara mengisi formulirnya sudah disediakan contoh di depan ruangan tadi, atau kudu kembali keluar karena ada meja yang berisi contoh pengisian formulir. Oh iya jangan lupa bawa pulpen dan alas, mungkin si alas gak berguna tapi gakpapa kemarin saya juga bawa alas untuk nulis. Oh iya, formulirnya gratis lo, jadi setelah ngisi formulir yang gak sampai 5 menit kita langsung masuk dan nunggu di dalam ruangan. Disediakan kursi untuk nunggu banyak mungkin ada seratus kursi. Oh iya untuk mengetahui nomor antrian berapa, disediakan papan pengumuman dan untuk yang memperpanjang SIM kemarin sih saya gak terlalu pakai nomor antrian, karena mungkin sedikit yang akan memperpanjang. Jadi pak polisinya langsung manggil nomor antrian 10 nomor secara langsung, setelah di panggil berkas kita bakal di input, baru setelah itu kita ngantri untuk foto. Oh iya kemarin saya lupa berapa lama standar prosedurnya, tapi kemarin saya cepet kok dari penginputan berkas ke tempat foto. Di tempat antri foto itu ada sekitar 3 petugas yang melayani, kalau menurut saya yang lama itu untuk membuat SIM baru. Soalnya kemarin itu yang lama nunggu itu pembuatan SIM yang baru, antreannya puanjang. Setelah selesai foto dan tanda tangan kita diarahkan ke Bank BRI yang ada di Satpas untuk melakukan pembayaran, total perpanjang SIM A dan C kemaren saya membayar Rp. 155.000. Setelah membayar kita diberikan bukti bayar yang nanti kita isi untuk pengambilan SIM di sebelah Teller BRI alias nyatu dengan Bank, jadi kita ngisi bukti bayar dan masukkan berkas pengambilan SIM, 5 menit kemudian nama kita dipanggil untuk mengisi di daftar pengambilan SIM. Sekitar 20 menit total saya perpanjang di Satpas Colombo itu sudah sama ngambil SIM nya. Overall daripada ngantri di Taman Bungkul mending langsung kesini saja. Karena pelayanannya cepet dan gak pakek ribet.

SIM A dan C Akhirnya Kelar Juga
Untuk teman - teman yang mau perpanjang SIM di Surabaya bisa langsung ke Satpas Colombo saja sebelum jam 12 siang, jangan sampai masa berlaku SIM kita telat untuk diperpanjang. Sekarang karena untuk memperpanjang masa berlaku SIM itu tidak ribet. Best Regards.

Sabtu, Desember 30, 2017



Hanamasa, bagi sebagian orang mungkin sudah pernah dengar ataupun pernah nyoba makan di salah satu restoran "all you can eat" ini. "All you can eat" asalah bukan piring dan gelasnya, hehe, maksudnya kita bayar sekali dan bisa makan sepuasnya tanpa harus nambah lagi. Cuman modal duit dan kemampuan makan yang ruar biasa, gak pas buat yang cepet kenyang. Kalau yang sulit kenyang direkomendasiin makan di sini, karena enak banget karena kita bisa milih makanan, dari yang daging - dagingan, sea food, minum tanpa batas, cemilan puding, sama jajanan yang disediakan disini. Emang sih biaya yang kita keluarin itu lumayan merogoh kocek agak dalam, yaitu Rp. 178.500 untuk satu orang dewasa dan 136.500 untuk anak - anak. Itu belum termasuk pajak restaurant 10%.





Oh iya, Hanamasa adalah restoran jepang, bukan warteg ataupun rumah makan padang, jadi yang all you can eat adalah masakan jepang. Cuman kemarin saya makan ada lupisnya juga sih, mungkin lupis juga ada di jepang,hehe. Di Surabaya ada dua lokasi, yaitu di dekat Stasiun Gubeng dan di Tunjungan Plaza IV. Kebetulan kemarin saya sempat nyobain di Gubeng, meski gak punya duit tapi sekali - kali boleh kali nyobain makanan yang mahal. Meski makannya sekali seumur idup, #ehh, di Hanamasa ada dua jenis masakan yaitu Yakiniku (makanan yang dibakar) dan Syabu - syabu (makanan yang direbus, bukan sarapan bubur ataupun narkotika ya), jadi di tiap meja sudah disediakan kompor kalau dalam bahasa saya, #ehh sama rebusan yang juga dalam bahasa saya. Jadi kita bisa membakar dan merebus makanan yang ada sini, ah karena saya baru pertama kali kesini jadi kaku alias bengong adalah kesan pertama yang saya rasakan.

Jadi pertama kali menginjakkan kaki di restoran ini kita bakal disambit (disambut maksudnya) dengan mbak - mbak berkimono untuk menanyakan pesan meja, selagi kita menuju meja yang kita pilih, mejanya disiapkan untuk panci rebusan sama kompornya. Setelah itu baru kita bisa memilih dan mengambil makanan yang mau di rebus dan dibakar.  Dari pilihan syabu - syabu, yakiniku dan robatayaki. Robatayaki di Hanamasa ini bedanya kita gak perlu masak ataupun ngerebusnya, cuman makanan yang di Robatayaki ini nanti dimasakin sama mbak - mbaknya dan ntar langsung dianterin ke meja. Btw Robatayaki ini juga termasuk paketan itu, jadi gak perlu nambah lagi. Setelah ngambil makanan yang mau diolah alias direbus dan dimasak, bolehlah ngambil minum, puding sama pencuci mulutnya.

Kuah dari makanan yang mau direbus bisa request kaldu sapi atau kaldu ayam, oh iya yang paling ribet adalah untuk membakar, karena emang waktu kesana gak ada yang ahli bakar membakar, jadi sewaktu kesana kemarin itu kita puyeng masalah besar dan kecilnya api, tapi berhubung  mbak mbak dan mas mas Hanamasa nya yang ramah dan baik akhirnya mereka yang bantu nyalain dan ngaturin besar api, bukan cuman sekali tapi ada kali 5 kalian, wkwkwkw, jadi malu....

Dan karena restoran jepang, jadi mau gak mau kita kudu wajib bisa menggunakan sumpit, kalau enggak bisa pakek sumpit mending ngeliatin aja,hehe. Kesan saya di Hanamasa si super duper puas, dan enak, karena emang tempatnya sip, suasananya juga mendukung, ditambah lagi pelayanannya yang super ramah dan senyum, terlebih di jaman now sulit banget dapat pelayanan yang kayak gini. Total saya di sini dua jam setengah, ahah lumayan puaslah, ditambah karena emang  gak boleh makan berlebih, di sini juga ditulisin "Makanan Yang Kita Hidangkan Adalah Karunia Tuhan, Mohon Jangan Disia - siakan. (Mohon Di Habiskan).", jadi ambil makanan jangan berlebihan karena kalo berlebihan ntar gak abis, kasian kalau gak abis. hehe.

Setelah puas makan disini, hal berat yang terjadi adalah sewaktu bayarnya, karena orang 3 makan disini abis Rp. 600.000 kembali Rp. 11.000. Semoga lain kali berkesempatan makan disini gratis, hehe #ngarep.

Sabtu, September 16, 2017

Bagi pecinta film, menonton di bioskop merupakan kesenangan tersendiri. Apalagi kalau itu pemutaran perdana dari film yang dinanti. Saat ini bioskop sebagai penyambung antara penonton dan film semakin menjamur, apalagi di kota besar. Sebut saja XXI, Cinemaxx dan CGV Blitz, namun yang saya sering sih XXI, terus kalau CGV Blitz pernah satu kali, cuman yang Cinemaxx masih belom pernah karena di Surabaya masih belum ada, adanya di Malang aja. Untuk saya XXI aja udah lebih dari cukup, meski yang 21 juga ada dengan selisih harga tiket sedikit tapi saya rasa sih mending ke XXI aja.

Ini karena tuntutan kemalasan global, alias kemalasan ngantri waktu nonton premier film kesukaan. Untuk yang mempunyai kemalasan global ini untuk ngantri maka adalah M-Tix, kepanjangannya kayaknya mobile ticket, biar enggak pada ngantri kalau mau nonton. Awalnya kalau mau daftar M-Tix, harus bin wajib ke XXI daftar di kasirnya. Cuman emang karena enggak sempet dan juga males daftar disono, akhirnya saya gak pernah daftar. Nah baru - baru ini M-Tix sudah mulai bisa daftar secara online lewat websitenya https://mtix.21cineplex.com/ . Setelah daftar online nanti kita wajib deposit 150.000 yang bisa dibayarkan lewat BCA Klikpay ataupun kartu kredit. Setelah itu akun kita baru aktif dan bisa untuk pesan tiket nonton. Cman kalau mau reload lagi kita wajib datang ke XXI terdekat dan setor nomor telepon yang didaftarkan dan ktp asli kita. Setelah di daftarkan baru bisa reload secara online. Berikut saya lampirkan foto - foto registrasinya.










Selasa, Agustus 15, 2017

Saat ini koneksi internet yang bagus menjadi salah satu syarat wajib bagi seorang Blogger. Untuk dapat mendapatkan koneksi internet yang bagus saat ini kita bisa memilih beberapa opsi. Salah satunya adalah menggunakan modem GSM, kalau pilihan saya sementara ini adalah menggunakan modem di karenakan Wifi yang biasa saya ikutin saat ini sudah di putus, hehe. Kekurangan untuk modem GSM ini adalah adanya kuota yang membatasi aktifitas selancar kita.


Hampir semua provider saat ini memberikan promo internet yang menarik, cuman semua itu tergantung pada posisi dari tempat tinggal kita. Kalau di tempat saya koneksi yang stabil dan kencang adalah provider si biru ini. Maklum posisi tempat tinggal saya saat ini diapit sama dua pabrik dan juga ada di ujung dari Surabaya, tapi untung masih dapat menikmati koneksi sampai 4G LTE. Semoga gegara koneksi internet berbayar ini saya jadi rajin ngeblog,hehe Amin. 


Selasa, Agustus 01, 2017


Kuliner yang satu ini sepertinya adalah santapan mantap waktu larut malam, kenapa kok larut malam? Karena warung ini bukanya malam, yaitu jam 21.00 alias jam 9 malam. Bagi para pencari makanan malam di kota Surabaya mungkin sudah familiar dengan Warung Sego Sambel Yeye atau yang sering dikenal Sego Sambel Mak Yeye (Sego Sambel itu artinya nasi sambel). Di Surabaya, fenomena Warung Sego Sambel itu sudah menjadi makanan favorit, hampir semua orang Surabaya pasti tau kuliner malam yang satu ini. Satu porsi dari sego sambel ini terdiri dari Nasi Putih + Sambel Goreng Tomat + Tempe dan yang khas itu ditambah Ikan Pari atau orang Surabaya nyebutnya Iwak Pe, misalnya gak suka dengan ikan pari ini bisa diganti dengan ikan lele goreng atau ayam goreng. Tapi yang paling laris adalah lauk ikan pari, entahlah kalau saya sih gak suka dengan ikan pari goreng, karena pertama g tega sama ikannya terus karena ikan pari itu kalau digoreng baunya agak maaf "pesing" itu menurut saya, tapi kalau doyan si gakpapa namanya juga selera.




Harga satu porsi untuk Nasi + Sambel + Tempe 2 buah itu Rp. 10.000,- jika nambah ikan pari / lele goreng / ayam goreng dipukul rata nambah 7 ribu. Untuk membeli minum, harus membeli di warung - warung sebelah mak yeye, jadi beli minum juga dapat bonus untuk tempat duduk. Karena untuk tempat duduk asli warung mak yeye itu cuman dikit. Tapi di sekitarnya ada buanyak warung yang menjual minum, jadi berkat mak yeye jadi pedagang sekitarnya dapat mendapatkan rejeki juga. Tapi saya sampai sekarang juga masih bingung itu nama Mak Yeye orangnya yang mana, karena sempet iseng nanya ke salah satu juru parkir di lokasi mak yeye. Saya tanya perihal mak yeye nya yang mana? Trus dijawab sama salah satu juru parkirnya begini, oo nanti mas malam baru keluar mak yeye nya. Dan masih sosok misteri siapa mak yeye itu.
Untuk lokasinya itu ada di Utaranya DTC (Darmo Trade Center) Wonokromo, (Gmapsnya) atau di jalan Jagir Wonokromo Etan. Jalannya g terlalu besar karena ya seperti jalan gang gitu, dan lokasi mak yeye itu ada di depan salah satu toko.

 
Yang menariknya itu saking ramenya langganan dari sego sambel ini, dipastikan bakalan antri kalau mesen untuk dibungkus ataupun untuk makan langsung di lokasi. Kalau gak mau antri bisa datang jam setengah sembilan malam, dijamin masih sepi karena masih belum buka,hehe. Memang untuk makan malam seru, harus berjuang dengan mengantri. Semangat makan malam, yes....

Selasa, Juni 06, 2017


Mendatangkan mood untuk ngeblog itu susah - susah gampang, susah kalau lagi buntu dan berujung dengan satu jam tanpa ngapa2in depan laptop. Ataupun kalau uda niat dan ada ide, tinggal diikutin aja pasti bakal kekarang dah itu tulisan. Tapi kadang saya itu butuh pemicu untuk bisa mikir, maklum di umur yang dibawah kepala 3 (maksudnya dibawah 30 tahun) kadang butuh sesuatu biar "pinter". Tapi saya adalah tipe yang gak umum, kalau umumnya itu pemicu biar "pinter" itu kalau gak ngopi ya ngeteh, cuman kalau saya dua pemicu itu kurang greng, gimana enggak, orang kalau saya minum kopi itu pasti gak sampe setengah jam kepala ini udah pusing. Mungkin pengaruh kafeinnya kali yang emang gak cocok sama saya, jadinya saya mengalihkan ke hal lain, bukan minuman tapi makanan. Dan pilihan jatuh kepada makanan manis, yang biasa saya gunakan untuk memicu biar pinter itu adalah makanan ringan atau snack, yang gampang nyarinya (beli maksudnya), yang halal (so pasti), trus makanan itu gak bikin kotor alias tanpa remah atau no crumbs dan yang paling penting adalah shareable alias bisa dibagi dan dikonsumsi rame - rame.

Nah sekarang pertanyaannya emang ada ya snack kayak gitu? Umum gak snacknya? Jawabannya so pasti ada dan emang umum banget, snack yang dimaksud itu adalah POCKY. Udah pada tau belom makanan ketjeh ini? Harusnya 2017 sih udah pada tau makanan ringan ini, dari kalangan anak - anak, remaja sampai dewasa sih suka sama makanan ini. Pocky ini adalah biskuit stik berlapis coklat yang berasal dari Jepang, dan di produksi oleh Ezaki Glico. Varian rasa dari Pocky ini ada 6 yaitu Chocolate Flavour, Strawberry Flavour, Vanilla and Cocoa Flavour, Choco Banana, dan Matcha. Biskuit stick Pocky ini unik, karena lapisan coklat yang menyelimuti stiknya itu tidak full, ada bagian yang memang sengaja tidak dilapisi coklat, istilahnya untuk pegangan waktu makan biar g kena coklatnya.  Dan yang paling penting adalah Pocky halal loh, jadi tidak usah khawatir disaat mengkonsumsinya.


Bagi saya sih Pocky ini cocok untuk membangkitkan mood ngeblog, dari yang melongo depan laptop, dengan makan snack ini dijamin bakal mengalir itu ide. Apalagi di bulan ramadhan ini, Pocky ini cocok sekali untuk berbuka puasa, karena selain bentuknya yang pas di kantong alias pocketable jadi rasanya di saku ini kepengennya ngantongin Pocky terus loh #pockyinmypocket. Jadi untuk kamu yang nyari makanan ringan untuk berbuka puasa bisa mencoba Pocky, dijamin pasti bahagia karena tagline dari Pocky adalah "Share Happiness."