Sabtu, Maret 18, 2017


Sudah beberapa minggu tidak ada postingan baru (seperti biasa), rasa malasnya lagi kambuh. Ide yang ada juga tak terlaksanakan, apalagi sekarang cuaca lagi hujan dan panas yang lumayan ekstrem sehingga badan ini jadi minta jatah untuk istirahat. Padahal gak tiap hari kehujanan, tapi kepanasan, tapi ya tetep aja badan ini berakhir tidak fit. Badan anget, tenggorokan juga g enak, berasa mau batuk tapi belom sampe fase parah. 

Minum obat tapi belom ngefek, minum aer putih yang banyak juga belom ngefek. Mau istirahat, tapi jam segini, ntar rejeki dipatok ayam. #uhuk mungkin saya butuh refreshing atau butuh istirahat biar badan bisa lebih fit menghadapi kehidupan yang keras ini. #ehh

Jumat, Februari 24, 2017

 

Pernah gak sih kita di suatu kondisi untuk ngupload file foto di web, dimana web nya itu minta file fotonya super kecil alias versi pahe nya, pernah ngerasain begitu g? Kalau saya pernah, itu waktu disuruh sama bos untuk ngebenerin data pribadi untuk database kantor, disitu wajib foto kita dengan kriteria foto harus sama dengan name tag, alias pakek kemeja panjang dan posisi badan agak miring dikit (tapi g miring banget), udah gitu fotonya kudu diupload maksimal ukurannya 200 kb. Kebayang kan ribetnya, foto sekarang itu ukurannya udah super gede - gede aja, sekitar 1-2 Mb-an karena resolusi kamera sekarang yang emang udah keren - keren.

Tapi berhubung sistem kantor masih menganut sistem kehematan untuk kemanusiaan #busetdah jadi mau gak mau foto ukuran 2 mb kita itu kudu dikompres, karena sistem g mampu baca. Nah pas keadaan kayak gini, memberdayakan aplikasi standar di komputer adalah hal yang mengasyikan, karena g perlu download aplikasi tambahan lain yang membutuhkan internet dan waktu. Kalau standar nya di komputer kantor itu ada Microsoft Office dan memberdayakan salah satu aplikasi tambahan di Microsoft Office yaitu Microsoft Office Picture Manager.

Untuk mengetahui aplikasi ini sudah sempet keinstall atau enggak bisa cek di start menu seperti gambar di bawah ini. Kalau belum ada berarti anda belum beruntung, karena aplikasi ini biasanya sudah terinstall, coba cek deh CD Microsoft Officenya, yang saya pakai ini Office 2007 (meski jadul tapi masih yahud,hehe). 


Setelah aplikasinya terbuka, tinggal pilih file gambar yang mau di kompres, setelah itu tinggal klik Edit Pictures di kanan aplikasi, setelah itu pada bagian Change Picture Size pilih Compress Picturess, setelah itu tinggal pilih ukuran atau kualitas dari pengkompresan, mulai dari Don't Compress (yang tidak merubah kualitas dan ukuran), Document (mengubah ukuran dan kualitas tapi merupakan setting favorit saya), Web Pages (ukuran bener kecil cuman kualitas sudah jelek), E-Mail Messages (ukuran super kecil gambar kagak keliatan). Biasanya saya pakek yang Documents, setelah di klik setting yang kita mau tinggal pilih Ok, untuk ukuran di Estimated Total Size sudah terlihat antara gambar ori dan setelah di kompress berapa.

Cukup mudah kan? Mungkin bisa dicoba kalau lagi di kondisi seperti saya,hehe.
Ini ada contoh video tutorialnya, meski no edit, tapi ya daripada dibuang,hehe.

Senin, Februari 06, 2017

 
Sabtu kemarin adalah kali pertama saya mencoba salah satu kuliner bakso yang lagi ngehits di Surabaya, namanya adalah Bakso Klenger Surabaya. Kalau dilihat dari namanya yaitu klenger yang dalam bahasa Indonesia itu artinya pingsan, dan menurut saya emang bener - bener bisa pingsan gegara bakso. Kenapa? Yup karena di tempat ini anda akan menemui bakso dengan ukuran dan harga yang beda dari tempat lain, yup dengan porsi paling kecil seharga Rp. 15.000,- sampai yang paling besar (lebih besar dari bola basket saya rasa) seharga Rp. 300.000,- dijamin pasti bakalan bener - bener bikin kenyang sampek klenger alias pingsan,hehe.

 
Di sini memang terkenal ukuran baksonya yang lain daripada yang lain, cuman lokasi dan tempatnya yang saya rasa masih kurang sip. Kenapa? Karena kalau kita bukan asli Surabaya atau tinggal di Surabaya, akan sedikit kesulitan untuk nyari tempatnya, karena emang bukan di pinggir jalan raya. Lokasinya bakso klenger surabaya ini ada di Jl. Rembang Utara Blok Tuban No. 8, Bubutan, Surabaya. Dari jalan raya sekitar 200 m lah masuk ntar akan ketemu warung bakso ini di sebelah kanan. Untuk jam bukanya itu mulai jam 15.00 sampai jam 21.00 WIB, jadi kalau memang mau nyobain bakso klenger surabaya ini sore hari, kalau pagi atau siang masih belom buka. Warungnya juga minimalis lah, ada sekitar 5 meja yang bisa menampung teman - teman yang penasaran dengan bakso ini. Untuk hari sabtu dan minggu merupakan puncak rame - ramenya ini warung, dan kita kudu rela menunggu yang lagi makan selese baru bisa gantian menikmati bakso ini.

 
Kemarin saya nyoba makan bakso ini pada pukul 15.30 atau setengah jam dari waktu bukanya, dan memang sudah padet alias full tempatnya. Kursi dan meja memang terbatas, jadi emang kudu berdiri 5-10 menit untuk menunggu yang makan bakso pada selesai.

 
Ada 5 level ukuran yang dijual  di Bakso Klenger Surabaya ini, yaitu
1. Level satu dengan harga @ Rp. 15.000,-
2. Level dua dengan harga @ Rp. 30.000,-
3. Level tiga dengan harga @ Rp. 50.000,-
4. Level empat dengan harga @ Rp. 100.000,-
5. Level lima dengan harga @ Rp. 200.000,-
6. Level paling serem yaitu enam dengan harga @ Rp. 300.000,-

Untuk minum, kemarin saya minum air kemasan dengan harga @ Rp. 3.000,-, untuk rasa saya rasa yang kurang itu kuah baksonya, kurang nendang gitu sih. Kalau baksonya jangan ditanya, dagingnya sip dan pas. Apalagi bisa bikin klenger gegara bakso, yang mau mencoba bakso ini bisa langsung klik link gmaps ini ya. Selamat Mencoba!!!

Minggu, Januari 29, 2017

 
Malam senin, berarti hari ini adalah hari minggu. Senin merupakan salah satu hari yang paling menyebalkan, kenapa? Karena senin adalah hari pertama setelah libur dua hari (sabtu dan minggu). Orang - orang bahkan menyebut senin itu sebagai MONster DAY, karena raga ini masih menikmati liburan tetapi apadaya besok sudah harus kembali ke aktifitas rutin. Tapi bagi saya senin merupakan hari yang keren, karena di hari senin adalah hari dimana semua pekerjaan itu numpuk atau kepending gegara hari sabtu dan minggu. Saya bukan merupakan orang yang workaholic, saya lebih tepatnya adalah orang yang lebih suka kerjaan dikerjakan secepatnya, karena apabila di tunda pasti bakal lupa. Nih besok senin ini adalah dua hari terakhir di tanggalan untuk mengakhiri bulan Januari 2017, bagi saya itu adalah dua hari penentuan. Karena dua hari itu seperti hari pertanggung jawaban kerjaan saya, #ah entahlah kerjaan itu emang g mungkin habis, tapi g bagus juga kalau fokus kerja tanpa memikirkan kepentingan lain. Bagi saya kalau waktu kerja lebih bagus dimaksimalkan untuk kerja, di luar waktu itu baru dinamakan free time alias waktu kita buat melaksanakan kegiatan yang lain. Btw gegara kerjaan ini juga yang mengakibatkan tensi di blog ini seakan rendah, tetapi sudah lumayanlah dari blog ini kemarin juga dapet duit seratus ribu. Happy Working!!!

Selasa, Januari 17, 2017

Setengah jam di depan laptop tapi tidak ada hasil yang bisa ditulis, entah kenapa ini kok buntu aja. Bagaimanapun juga semangat ngeblog sih masih ada cuman sekarang idenya yang lagi jalan entah kemana. Udah ada bahan, eh ternyata gak bisa ditulis. Akhirnya buntu lagi, udah dirangkai bagus kata - katanya tapi ya enggak ketulis juga, apa mungkin udah nasibnya hari ini untuk nulis segini aja. Semoga besok bisa nulis lebih baik, haha. Postingan paling sedikit untuk awal tahun 2017 ini, haha.

Senin, Januari 09, 2017


Akhirnya beberapa postingan di blog ini isinya jalan - jalan yang nulis, kemaren mosting tentang Kampung Warna Warni Jodipan Malang nah sekarang mau mosting tentang makanan. Kebetulan yang punya blog ini orangnya doyan makan, sehingga badannya agak lebih besar dibandingkan awal ngeblog dulu, apalagi udah nikah badan jadi over. Dan juga menepati janji untuk mengenalkan salah satu makanan yang bisa dibilang khas dan juga sering diliput di TV kalau lagi di Surabaya. Yup apa lagi kalau bukan Bebek Goreng Tugu Pahlawan, ude beberapa kali diliput di beberapa stasiun TV nasional, dan juga udah terkenal lah. Mungkin kalau yang belum pernah nyoba alangkah baiknya nyoba dah, btw ini kunjungan saya yang kedua di tempat makan ini. Yang pertama dulu bareng sama teman kantor waktu dulu di Tanjung Perak, eh pada kesempatan ini saya berdua sama istri kemari. 

Siap makan euy


Hari sabtu kemarin adalah hari yang ditunggu - tunggu, dimana agendanya dari pagi adalah keliling. Keliling dari ngeliatin cara bikin SIM Online di Satpas Colombo Perak, sampai berakhir sore hari di Bebek Goreng Tugu Pahlawan. Waktu itu menunjukkan pukul 17.00, FYI Bebek Goreng ini lokasinya bukan di stan ataupun rumahan, ini bisa dibilang angkringan tempatnya, lokasinya juga kalau untuk orang luar Surabaya juga dijamin bakal sulit untuk ditemukan. Yup tempatnya itu tepat di sebrang Tugu Pahlawan atau tepat di sebelah Bank BCA, cuman kalau mau kesini kudu sore atau malam karena emang bukanya sore. Ini saya sertakan mapnya juga kalau mau langsung ke sini. Lanjut lagi, waktu saya datang itu yang jualan masih nyiapin tempat, alias baru pada datang, masih persiapan lah. Tapi yang ude pada ngantri, ada kali 10 orang an, karena masih belum buka, orang - orang pada beli minum duluan, oiya disini ada 3 rombong (maaf bahasanya aneh) alias gerobak lah yang jualan, yaitu Bebek Tugu Pahlawan, Bakso dan Minuman. Nah sistem pembeliannya itu pesan langsung bayar dan pesanan dibawa sendiri oleh yang pesan, jadi bukan pesen dulu bayar belakangan ya, alias ada uang ada makanan/minuman. 

Pose lain dari bebek gorengnya
Sekitar 17.30 baru dimulailah pesanan Bebek Goreng ini, dimana  orang - orang udah pada ngantri tepat di tempat yang jualan, tapi kudu beruntung kalau mau pesen duluan, karena kudu ekstra sabar kalau diserobot pesanan orang, hehe. Harga per porsi Bebek Goreng ini adalah untuk yang biasa itu Rp. 17.000 (Nasi, sambel, lalapan, bebek goreng), dan Paha Super Rp. 20.000 (Nasi, sambel, lalapan, paha bebek goreng yg agak gede), kalau misal pesen jeroan aliat rempela ati saya g tau harganya berapa ya, soalnya kemaren yang pesen nyonya besar,hehe. Untuk minumnya juga misal teh botol itu Rp. 4.000 udah sama es batunya. Karena kebetulan saya dapat pesanan ke 3, jadi bisa makan lebih dulu dibandingkan yang lain. Nah Bebek Goreng Tugu Pahlawan ini terdiri dari nasi putih (yang bagi saya agak banyaklah porsinya), lalapan (lalapan ini isinya timun, kol sama daun kemangi), sambal (dapat dua sambal, yaitu ada sambal pencit / mangga dan sambal tomat) dan sama yang terakhir adalah bebek goreng yang ditaburi serundeng alias kelapa parut yang disangray.

Menurut pendapat saya Bebek Goreng ini cukup enak lah, apalagi kalau digoreng kering bebeknya, ditambah dengan sambal pencit dan sambal tomat yang joss. Layaklah kalau makanan ini ngehits lah, tapi menurut saya sih, bukan ter enak (maklum kalau masalah rasa di lidah kan relatif), tapi layak dicoba kalau ke Surabaya, ntar kalau di Surabaya setelah dari sini ntar saya ajak ke tempat langganan saya, hehe. Di Surabaya banyak banget dah yang jualan Ayam Goreng dan Bebek Goreng ini, cuman kalau mau yang ngehits ya di depan Tugu Pahlawanlah tempatnya,hehe. Bukanya dari 18.00 - abisnya (kadang jam 8 udah habis sih,hehe). Monggo dicoba euy..

Senin, Januari 02, 2017


Pengen nyoba ngepost masalah jalan - jalan, mungkin ini postingan jalan - jalan pertama yang pastinya bakal sedikit membingungkan, haha. Jadi kemaren waktu ada liburan 3 hari, tanggal 25 Desember kemaren itu saya, istri, adik serta mas sepupu saya penasaran sama satu lokasi wisata yang beberapa bulan lagi ngehits abis. Ngehitsnya karena unik, soalnya wisata ini berada di salah satu kampung di Malang (maaf nyebutnya begitu ya, g ngerti nyebutnya pegimana). 

Kenapa kok saya jalan - jalannya di Malang? Karena ada saudara saya yang tinggal disana dan saya sering mampir dan nginep disana kalau ada di Malang, suasana di Malang itu adem meski g seadem sebelumnya tapi cukuplah untuk nyegerin badan setelah beberapa lama manasin badan di Surabaya, hoho. Balik lagi ke rencana untuk ngunjungin wisata kampung unik ini. Bermodalkan Google Maps, didapatlah kordinat dari kampung wisata ini, jadi lokasi nya itu berada di sini. Lokasinya itu kalau dari terminal Arjosari Malang itu sekitar 7,4 Km, kalau prediksi dari Gmaps itu sekitar 19 menitlah kalau lancar. Tidak jauh sih, cuman kalau lagi musim liburan dijamin macet dah Malang. 


Uniknya adalah di Kampung Jodipan ini bangunannya di Warnai dengan warna yang gak umum untuk rumah pada umumnya, alias disini anda bisa menemukan rumah yang di cat warna merah, kuning, hijau, dan lain - lain, pokoknya tidak umum. Dan karena warna nya yang meriah, dan jaman sekarang itu serba eksis, foto - foto adalah kewajiban kalau kesini, dijamin pasti bakal foto - foto dah, meski cuman foto suasananya. Hal pertama yang jadi pertanyaan saya sebelum sampai disini adalah, itu warga kok pada gakpapa ya warnanya dicat warna warni begitu, itu terus idenya siapa ya? Nah ternyata ide untuk mewarnai kampung ini adalah ide dari mahasiswa yang lagi ngerjain tugas kuliah, kalau gak salah sih ini tugasnya anak Public Relation UMM (Universitas Muhammadiyah Malang), jadi sebelum menjadi seperti sekarang ini, kampung Jodipan ini adalah perkampungan kumuh yang berada di bawah Jembatan Jalan Gatot Subroto Malang. Oleh karena itu, sekumpulan mahasiswa ini menggerakkan warga untuk merubah kawasan kumuh tersebut menjadi lebih baik, dan akhirnya bisa sampai seperti sekarang.


Setelah saya sampai di lokasi, sayapun melongo, karena gak nyangka Kampung Warna Warni Jodipan ini berada di kawasan yang padat, baik padat penduduk dan juga padat kendaraan. Terlebih lagi karena memang awalnya ini adalah sebuah perkampungan dan bukan tempat wisata jadi untuk parkir saja agak susah, kalau untuk pengendara motor mungkin masih gampang karena motor bisa di parkirkan di pinggir jalan (tapi kemarin saya kecewa karena trotoarnya dipakai jadi parkiran motor gegara liburan jadi ruame pol), namun kalau yang bawa mobil kudu lebih ekstra nyarinya, tapi untungnya ada beberapa orang yang membantu untuk nyari tempat parkir. Nah karena lokasi perkampungannya ada di bawah Jembatan Gatot Subroto Malang jadi setelah parkir enaknya itu langsung ke tengah jembatan dan foto - foto, karena di jembatan inilah spot yang paling enak untuk foto - foto karena belakangnya langsung pemandangan kampung warna warni. 


Tiket masuknya juga murah, Rp. 2.000,- per orang, dan diberikan stiker sebagai tiketnya. Setelah beli tiket kita akan melewati tangga menurun, dikarenakan letak kampungnya yang memang dibawah jalan raya. Bisa dibilang perkampungan ini memang sangat padat dan mepet, tapi karena di tata dengan bagus dan kebersihannya yang bersih, jadi betah keliling dan menjelajah di kampung ini. Hampir di tiap rumah pasti ada gambar, macam - macam gambarnya, mulai dari dinosaurus sampai pocong cewek juga ada (ada - ada aja). Gambar - gambar yang ada di kampung ini dikerjakan oleh seniman dan komunitas mural, yang sampai sekarang masih digarap.


Kesan saya di Kampung Warna Warni Jodipan adalah unik dan murah, unik karena warna - warni perkampungannya dan murah tiket masuknya wkwkwkw (maklum gak modal). Sangat di rekomendasikan untuk teman blogger yang ingin berkunjung kesini, dijamin puas dah foto selfi model apa aja boleh wkwkwkw.