Tampilkan postingan dengan label netflix. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label netflix. Tampilkan semua postingan

Jumat, Oktober 20, 2023

Ice cold netflix

Pada tanggal 28 September 2023, Netflix merilis sebuah film dokumenter yang menggugah pikiran berjudul "Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso." Dengan disutradarai oleh Herwin Novianto dan dibintangi oleh Edi Darmawan Salihin, Erasmus Napitupulu, Marcella Zalianty, dan Otto Hasibuan, film ini menghadirkan penonton dalam perjalanan mendalam untuk mengungkap misteri dibalik pembunuhan yang terjadi pada tanggal 6 Januari 2016 di Kafe Olivier, Mall Grand Indonesia, Jakarta.


Sinopsis Film


Film dokumenter ini dimulai dengan memperkenalkan penonton kepada hubungan dekat antara Jessica Wongso dan Wayan Mirna Salihin. Mereka adalah teman kuliah yang menghabiskan banyak waktu bersama, bahkan pergi berlibur ke luar negeri. Namun, nasib tragis menghampiri mereka pada hari tersebut saat mereka bertemu untuk makan siang.


Pada saat itu, Jessica Wongso memesan dua cangkir kopi Vietnam di Kafe Olivier, satu untuk dirinya dan satu untuk Mirna. Tapi saat Mirna minum kopi tersebut, tiba-tiba saja dia merasa sakit dan muntah-muntah. Dibawa ke rumah sakit dengan segera, Mirna dinyatakan meninggal dunia akibat keracunan sianida.


Polisi segera menetapkan Jessica Wongso sebagai tersangka dalam kasus ini, dengan dugaan bahwa dia telah mencampurkan sianida ke dalam kopi Mirna. Jessica dengan tegas membantah semua tuduhan tersebut dan bersikeras bahwa dia tidak bersalah.


Film ini memberikan pandangan mendalam tentang proses persidangan Jessica Wongso, termasuk upaya keras pengacaranya, Otto Hasibuan, untuk membuktikan ketidakbersalahannya. Meskipun upaya tersebut dilakukan, majelis hakim akhirnya memutuskan bahwa Jessica bersalah dan menghukumnya dengan penjara selama 20 tahun.


Pertanyaan yang Belum Terjawab


"Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso" menjadi sebuah film yang menarik karena berhasil menggali berbagai pertanyaan yang belum terjawab mengenai kasus pembunuhan ini. Beberapa pertanyaan kunci yang disorot dalam film ini antara lain:


·      Apakah Jessica Wongso benar-benar adalah pelaku pembunuhan?

·      Apakah ada bukti yang cukup kuat untuk membuktikan bahwa Jessica bersalah?

·      Apakah terdapat kejanggalan dalam proses persidangan?


Film ini menyajikan berbagai narasumber, termasuk Jessica Wongso sendiri, pengacaranya, ahli forensik, dan saksi mata, untuk memberikan pandangan mereka mengenai pertanyaan-pertanyaan tersebut. Namun, yang menarik adalah bahwa jawaban yang diberikan oleh narasumber tersebut tidak selalu sejalan, meninggalkan ruang bagi penonton untuk merenung dan merumuskan pendapat mereka sendiri.


Review Film


"Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso" adalah sebuah film dokumenter yang memukau dan kontroversial. Film ini berhasil memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, yang mungkin belum pernah Anda lihat sebelumnya dalam berita atau dokumen sebelumnya.


Film ini juga memiliki daya tarik tersendiri karena berhasil menggali pertanyaan-pertanyaan yang sulit dijawab mengenai persidangan Jessica Wongso. Keputusan yang diambil dalam persidangan ini memang menjadi bahan diskusi yang hangat bagi masyarakat Indonesia, dan film ini membantu membuka diskusi tersebut.


Namun, ada beberapa kekurangan yang patut diperhatikan. Beberapa pertanyaan dalam film masih tetap belum terjawab secara memuaskan, dan mungkin tidak ada kepastian yang benar-benar ditemukan dalam kasus ini. Selain itu, film ini tidak sepenuhnya menggali aspek hukum dalam kasus ini dengan mendalam, sehingga mungkin meninggalkan beberapa penonton dengan kebingungan.


Secara keseluruhan, "Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso" adalah sebuah film dokumenter yang patut ditonton oleh mereka yang tertarik dengan cerita kriminal yang misterius. Film ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dan berhasil menggali berbagai pertanyaan yang belum terjawab, meskipun dengan beberapa kelemahan yang bisa ditingkatkan. Sebuah karya yang mengundang perenungan dan pembicaraan panjang bagi masyarakat Indonesia.




Minggu, Oktober 01, 2023



Akhir bulan September kemaren saya melaksanakan kerja seperti biasa, maklum akhir bulan adalah momok di tempat saya bekerja. Istilahnya kerjaan dari tanggal 1 sampai tanggal 31 rekapannya di akhir bulan, jadi kebayang gimana "chaos" nya hari itu, mana bertepatan hari sabtu lagi. Saya kalau kerja di hari sabtu itu kondisinya pasti lemah, karena badan ini sudah tau kalau sabtu adalah waktu istirahat, tapi karena masuk kerja pasti badan lemes. Itu meskipun masuk kerja g full seharian, pasti di tengah hari aja udah lemes. Enggak kayak biasanya yang bisa all out dari pagi sampai sore, mungkin badan ngasi alarm kalau sudah waktunya istirahat. Cukup segitu curhat akhir bulannya, sembari iseng ngeliatin Netflix di hp, scroll sampai ketemu beberapa film yang baru dirilis.

Kebetulan ada beberapa yang coba saya lihat trailernya, kebiasaan saya adalah nonton trailer atau liat poster film nya dulu. Kalau tertarik baru mulai nonton, berhubung ini Netflix yang koleksinya jutaan, enggak mungkin saya bisa nonton semua makanya harus sabar - sabar untuk memilih. Apalagi sekarang waktu untuk nonton juga terbatas, bisa full nonton itupun di hari minggu, kalau hari biasa misal malamnya itu kalau untuk fokus nonton biasanya enggak kelar - kelar. Kurang konsentrasi, adanya malah saya yang dilihatin TV, bukan saya yang nonton TV.


Ada satu film yang saya lihat trailernya, yaitu bapak - bapak yang lagi makan bareng ramean sambil ngomongin kasus pembnhan. Kelihatannya menarik, karena tumben ini detektifnya bapak - bapak, yang biasanya kalau yang saya nonton detektifnya masih muda - muda. Oleh sebab itu dari trailer ini saja saya langsung tertarik. Saya di Netflix ini seringnya ngikutin film dokumenternya, kenapa? Karena seru aja sih, lain dari yang lain, kebanyakan dokumenternya itu tentang kisah pembnh berantai, kecelakaan pesawat, sampai kejadian kopi sianida di Indonesia juga dibuat dokumenternya. Kalau genre yang lain saya juga nonton kalau emang lagi ada yang rame, tapi kalau nonton santuy sih pasti dokumenter.


Film Reptile ini bercerita tentang kisah pengungkapan pemb****** Summer Elswick (Matilda Lutz) seorang agen properti yang setelah diselidiki oleh Detektif Tom Nichols (Benicio del Toro) ternyata bukan kasus pemb****** biasa, tetapi lebih dari itu. Dan setelah menonton sampai rampung kita baru tau kenapa judulnya Reptile.


Saya awalnya ngira pemb****** dengan memakai binatang reptil, di awal film juga dilihatkan kalau Summer Elswick menemukan bekas kulit ular di salah satu sudut ruangan di rumahnya. Eh ternyata bukan itu yang dimaksud di film ini. Dari awal kita bisa ikutan nebak siapa pelakunya cuman kalau emang insting detektifnya tinggi mungkin tebakan kita tentang pelakunya tepat. Tapi sayangnya tebakan saya yang meleset sih, seru untuk ditonton sampai habis.


Enggak heran kalau film ini masih di 3 film teratas di Indonesia saat saya menulis postingan ini, ohya saya juga baru tau setelah kelar nonton ini kalau si Will Grady itu pemerannya adalah Justin Timberlake. 


Kalau mau nyoba lihat trailernya bisa dilihat di :




img src : IMBD

src : https://www.imdb.com/title/tt13274016/

https://www.ign.com/articles/reptile-review-netflix-justin-timberlake-benicio-del-toro

https://www.rottentomatoes.com/m/reptile_2023

Minggu, November 28, 2021


Akhirnya kelar juga nonton 1 season serial Hellbound dari Netflix. Seharian ini namatin series ini, dari yang awalnya bingung, trus mencoba penasaran terus sampek kelar 6 episod ini lah kok g terjawab juga pertanyaan yang ada di benak saya. Ini ceritanya tentang apa ya, bisa dibilang aliran kepercayaan tapi ehm ada malaikat, ada utusan neraka ah gitu dah. Sampek terakhir juga masih dibikin penasaran itu maksudnya apa orang - orang yang dapat "Titah" dan yang di "Demonstrasi" oleh makhluk gede item itu.

Ya saya sebagai penonton lepasan aja bingung, tapi maksa buat ngelarin karena banyak yang ngomongin. Diadaptasi dari cerita komik Line Webtoon berjudul sama "Hellbound" yang kalau saya cek di webtoon juga ada 6 chapter.

Dan bakal digarap season 2 nya sama Netflix lagi, nah untuk season 2 entahlah mau nonton atau enggak hehe. Saya ini orangnya sebenernya suka yang simple dan bikin penasaran, biasanya kalau bosan itu nonton random dari Netflix, ini yang Hellbound mungkin saya enggak nyampek dengan cerita yang disajikan. Tapi ya emosi kita dibuat naik turun sih kalau nontonnya, kadang gregetan, kadang sadis, tapi untuk sadisnya sih masih soft lah enggak sadis -sadis banget.

Ceritanya menarik, cuman ya gitu enggak nyampelah saya itu kenapa orang - orang kok akhirnya dapet titah. Salut sih sekarang Netflix juga lagi banyak garap adaptasi komik, sebelum nonton Hellbound saya juga ngelarin movie Homunculus, dulu jaman saya masih nyewa komik saya pernah tuh baca komiknya. Ini nonton filmnya jadi flashback ke jaman dulu waktu baca komik. Btw sekarang cukup langganan Netflix dan ada sambungan internet dijamin bakal bisa ayem dirumah aja, film yang bisa dipilih banyak banget. Sampek - sampek ada pilihan putar apa saja, saking banyaknya film bisa kayak puter random gitu. Enggak mungkin dong kalau filmnya cuman 100 bisa ada pilihan menu begitu, setau saya juga sementara ini Netflix untuk pilihan filmnya paling banyak. So happy watching di weekend ini hehe.