Tes & Teknologi - UIQ vs. Symbian

Nokia E61 dan Sony Ericsson M600i merupakan smart phone populer untuk pasar korporat saat ini. Pada edisi ini, CHIP akan membahas perbedaan sistem operasi yang digunakan keduanya.
Perbedaan antara PDA-Phone dan smart phone sudah semakin tipis. Semua feature, terutama feature organisasi yang tersedia pada PDA-Phone, kini sudah menjadi hal yang umum pada sebuah smart phone. Perbedaan utama yang membedakan PDA-Phone dan smart phone kini hanya sebatas perbedaan sistem operasi dan kinerja hardware yang dimiliki masing-masing tipe device. Dari segi kinerja hardware, smart phone tampak masih memegang teguh akarnya yaitu sebuah device komunikasi dengan kemampuan organisasi.
Oleh karena itu, device berbasis smart phone masih mementingkan daya tahan baterai dan menggunakan prosesor yang irit konsumsi daya. Di lain pihak, PDA-Phone masih memegang teguh fungsinya sebagai device multifungsi, dengan prosesor berkinerja tinggi dan umumnya tidak terlalu memperhatikan konsumsi daya baterai. Jadi, apabila Anda mencari sebuah device yang lebih mementingkan komunikasi dibandingkan device yang multifungsi, smart phone merupakan solusi yang lebih sesuai dibandingkan PDA-Phone.
Dilihat dari sejarahnya, smart phone telah melalui perjalanan yang cukup panjang. Meskipun istilah tersebut dirintis oleh Ericsson, namun konsep smart phone baru benar-benar berjalan setelah Nokia menjual ponsel pintar versi mereka sendiri. Beberapa tahun lalu, Ericsson dengan produk R580-nya menciptakan sebuah tren terbaru yang menyatukan fungsi ponsel dan organizer. Sayang, konsep ini ditinggalkan oleh Ericsson dan perkembangannya pun terhambat.
Dilihat dari sejarahnya, smart phone telah melalui perjalanan yang cukup panjang. Meskipun istilah tersebut dirintis oleh Ericsson, namun konsep smart phone baru benar-benar berjalan setelah Nokia menjual ponsel pintar versi mereka sendiri. Beberapa tahun lalu, Ericsson dengan produk R580-nya menciptakan sebuah tren terbaru yang menyatukan fungsi ponsel dan organizer. Sayang, konsep ini ditinggalkan oleh Ericsson dan perkembangannya pun terhambat.
Meskipun konsep smart phone yang dirintis oleh Ericsson di peti-es kan, Nokia mencoba peruntungannya dan menghidupkan kembali konsep smart phone secara hingar bingar dan cukup berhasil dengan Nokia 7650 dan seri 9000 (Communicator). Perkenalan ponsel pintar dari Nokia ini diterima dengan sangat antusias oleh komunitas pengguna ponsel, terutama berkat fleksibilitas sistem operasi Symbian yang digunakan mereka. Fleksibilitas sistem ini berujung pada kemampuan ponsel pintar tersebut untuk menerima program baru yang menambahkan dan bahkan mengubah fungsi ponsel.
Perkenalan ponsel pintar atau smart phone kini sudah masuk dalam tahap pendewasaan dimana segmentasi pasar sudah terbentuk. Namun segmen smart phone ini tidak lagi dikuasai oleh Nokia saja. Sony Ericsson pun turut meramaikan segmen pasar smart phone yang pernah dirintis oleh mereka. Segmen pasar smart phone dahulu diisi oleh masing-masing produsen ponsel secara spesifik. Nokia mengeluarkan smart phone dengan target pasar mainstream dan Sony Ericsson mengeluarkan smart phone dengan target pasar high-end.
Semenjak tahun lalu, Sony Ericsson dan Nokia mulai menargetkan segmen pasar korporat untuk merentangkan portfolio produk smart phone mereka. Dengan M600i dari kubu Sony Ericsson dan E61 dari kubu Nokia, pertarungan yang sengit untuk memperebutkan pasar korporasi seperti tidak berujung, karena kedua kubu memiliki produk yang sangat kompetitif.
Artikel ini mencoba membedakan antara tawaran smart phone korporat dari Nokia dan Sony Ericsson dari segi sistem operasi dan user interface yang digunakan oleh kedua device tersebut. Oleh sebab itu keunggulan dan kelemahan dari segi fisik tidak akan terlalu disinggung, kecuali berhubungan dengan user interface. E61 dan M600i merupakan dua smart phone yang menggunakan generasi terbaru dari masing-masing sistem operasi yang digunakannya. Nokia menyertakan sistem operasi Symbian 9.1 dengan user interface Series 60 edisi ke-3. Sementara Sony Ericsson menyertakan sistem operasi Symbian 9.1 dengan User Interface UIQ Versi 3.
Untuk mempersingkat penyebutan istilah kedua platform ponsel pada artikel ini, CHIP akan merujuk platform yang digunakan oleh Nokia sebagai Series 60, dan platform yang digunakan oleh Sony Ericsson sebagai UIQ 3. Langkah ini diambil karena keduanya menggunakan sistem operasi yang sama, yaitu Symbian OS 9.1.
USER INTERFACE
Informasi Tampilan Awal
Semua smart phone, ponsel maupun PDA-Phone memiliki tampilan awal yang sangat khas untuk masing-masing sistem operasi. Sebagai tampilan yang paling sering dilihat oleh para penggunanya, tampilan awal sangatlah penting dipertimbangkan sebagai jendela informasi ke fungsi organizer device tersebut. Dahulu, hanya PDA-Phone dengan sistem operasi Windows Mobile saja yang memiliki tampilan informasi kalender langsung pada tampilan awalnya. Namun, kini Series 60 dan UIQ 3 juga memiliki kemampuan yang sama yaitu mampu menampilkan informasi kejadian di kalender pada tampilan awal.
Pada tampilan awal, Sony Ericsson tampak sudah mengerjakan pekerjaan rumahnya dengan nilai yang memuaskan. UIQ 3 merupakan pengembangan total dari UIQ 2.x yang sebelumya diadopsi oleh Sony Ericsson, Motorola, BenQ dan banyak lainnya. Karena dikembangkan dari awal, kekurangan utama dari UIQ 3 adalah tidak adanya aplikasi yang kompatibel antara UIQ versi lama dan versi baru ini. Namun, perubahan tampilan awal pada versi mutakhir dari UIQ sangatlah signifikan. Tampilan awal UIQ 3 memuat semua informasi yang terdapat pada fungsi kalender dan task (hal prioritas yang harus dilakukan). Sayangnya, informasi yang berlimpah ini juga membuat tampilan awal UIQ 3 menjadi tidak teratur, terutama jika banyak kejadian di kalender dan task yang harus dilakukan.Perkenalan ponsel pintar atau smart phone kini sudah masuk dalam tahap pendewasaan dimana segmentasi pasar sudah terbentuk. Namun segmen smart phone ini tidak lagi dikuasai oleh Nokia saja. Sony Ericsson pun turut meramaikan segmen pasar smart phone yang pernah dirintis oleh mereka. Segmen pasar smart phone dahulu diisi oleh masing-masing produsen ponsel secara spesifik. Nokia mengeluarkan smart phone dengan target pasar mainstream dan Sony Ericsson mengeluarkan smart phone dengan target pasar high-end.
Semenjak tahun lalu, Sony Ericsson dan Nokia mulai menargetkan segmen pasar korporat untuk merentangkan portfolio produk smart phone mereka. Dengan M600i dari kubu Sony Ericsson dan E61 dari kubu Nokia, pertarungan yang sengit untuk memperebutkan pasar korporasi seperti tidak berujung, karena kedua kubu memiliki produk yang sangat kompetitif.
Artikel ini mencoba membedakan antara tawaran smart phone korporat dari Nokia dan Sony Ericsson dari segi sistem operasi dan user interface yang digunakan oleh kedua device tersebut. Oleh sebab itu keunggulan dan kelemahan dari segi fisik tidak akan terlalu disinggung, kecuali berhubungan dengan user interface. E61 dan M600i merupakan dua smart phone yang menggunakan generasi terbaru dari masing-masing sistem operasi yang digunakannya. Nokia menyertakan sistem operasi Symbian 9.1 dengan user interface Series 60 edisi ke-3. Sementara Sony Ericsson menyertakan sistem operasi Symbian 9.1 dengan User Interface UIQ Versi 3.
Untuk mempersingkat penyebutan istilah kedua platform ponsel pada artikel ini, CHIP akan merujuk platform yang digunakan oleh Nokia sebagai Series 60, dan platform yang digunakan oleh Sony Ericsson sebagai UIQ 3. Langkah ini diambil karena keduanya menggunakan sistem operasi yang sama, yaitu Symbian OS 9.1.
USER INTERFACE
Informasi Tampilan Awal
Semua smart phone, ponsel maupun PDA-Phone memiliki tampilan awal yang sangat khas untuk masing-masing sistem operasi. Sebagai tampilan yang paling sering dilihat oleh para penggunanya, tampilan awal sangatlah penting dipertimbangkan sebagai jendela informasi ke fungsi organizer device tersebut. Dahulu, hanya PDA-Phone dengan sistem operasi Windows Mobile saja yang memiliki tampilan informasi kalender langsung pada tampilan awalnya. Namun, kini Series 60 dan UIQ 3 juga memiliki kemampuan yang sama yaitu mampu menampilkan informasi kejadian di kalender pada tampilan awal.
Untungnya, data kalender dan task ini dapat dikecilkan sehingga merapikan tampilan awal dari UIQ 3.
Untuk kasus Nokia, mereka menggunakan Series 60 edisi ke-3 yang banyak digunakan pada smart phone Nokia lainnya. Seperti UIQ 3, Symbian Series 60 terbaru juga memiliki kemampuan untuk menampilkan data kalender dan task pada tampilan awal. Sayangnya, tampilan awal pada Series 60 tidak menampilkan isi dari data task, tetapi hanya sebuah icon yang menjadi shortcut untuk masuk ke dalam fungsi task. Pada Series 60 juga tersedia icon-icon shortcut menuju aplikasi seperti yang tersedia pada UIQ 3. Tampaknya ini merupakan kesamaan yang menghubungkan kedua sistem operasi.
Dari segi penggunaan, UIQ 3 menghadirkan kontroversi yang masih menjadi perdebatan hangat hingga kini. UIQ 3 tampaknya dikembangkan dengan skema pengendali jog-dial yang terdapat pada M600i. Secara teknis, jog-dial ini adalah pengendali dua arah dengan konteks yang sensitif. Jadi, sebuah program harus dibuat ulang guna mendukung skema pengendalian dua arah ini. Berbeda dengan Series 60 yang masih menggunakan joystick empat arah, penggunaan joystick ini memberikan device dengan Series 60 lebih fleksibel terhadap program-program yang dikembangkan untuknya. Contoh, untuk bermain game, sudah pasti jog-dial dua arah tidak dapat digunakan semaksimal joystick empat arah karena jog-dial kehilangan dua fungsi arah.
Pada kedua sistem operasi, memilih data pada tampilan awal difungsi kalender secara otomatis akan mengarahkan Anda pada layar kalender utama. Pada layar kalender, sistem operasi UIQ mendapatkan keunggulan dari segi tampilan kalender yang lebih lengkap dibandingkan dengan Series 60. Pada UIQ 3, tampilan kalender kini dirancang dengan dua tingkatan informasi. Pada tingkat pertama pada tampilan bulan, Anda akan disuguhkan dengan sebuah garis tingkat kepadatan acara, yang juga berfungsi sebagai informasi hal-hal apa saja yang harus dilakukan pada tanggal tersebut. Pada tingkat kedua, dibagian bawah fungsi kalender ini, terdapat layar informasi singkat mengenai isi kalender.
Dari kubu Series 60, fungsi kalender yang dimilikinya masih terlihat sederhana. Pada tampilan data bulanan, yang tampil hanyalah tanggal dan tanda segitiga kecil yang berguna untuk mengindikasikan hal yang harus dilakukan pada tanggal tersebut. Untuk memudahkan penglihatan data kalender, akan muncul sebuah box kecil ketika penunjuk arah diarahkan pada tanggal yang terkait.
DEVICE MULTIFUNGSI
Fungsi Produktifitas
Sebagai sebuah device modern, kemampuan produktifitas smart phone kini tidak lagi sebatas organizer saja. Dengan berbekalkan kemampuan olah data yang lebih tinggi dengan generasi sebelumnya, kini smart phone mampu dijadikan sebagai alternatif PDA-Phone, bahkan sebagai komputer yang dapat menciptakan dan memanipulasi data dari aplikasi Microsoft Office.
Tentunya, smart phone seperti E61 dan M600i tidak hanya dibekali dengan kemampuan untuk mengolah dan memanipulasi data saja, tapi juga dibekali dengan aplikasi untuk melakukan pengolahan data tersebut. Nokia menyertakan paket olah data aplikasi office yang cukup baik. Berkat dukungan layar yang lebar, melihat dan memodifikasi data seperti Word dan Excel sangatlah nyaman karena teks dan angka yang tampil menjadi lebih banyak. Pada Series 60, aplikasi manipulasi data Microsoft Office tampaknya lebih difokuskan pada pengubahan data secara marjinal. Hal ini terbukti dengan tersembunyinya fungsi-fungsi pengubahan ukuran dan bentuk font. Namun, hal ini berujung pada bersihnya tampilan data aplikasi Microsoft Office, karena yang tampil hanyalah teks yang perlu saja.
Di lain pihak, UIQ 3 mengambil jalur modifikasi menyeluruh pada aplikasi olah data aplikasi Microsoft Office. Pada tampilan Word contohnya, Anda akan disuguhkan dengan tampilan lembar kerja yang dihimpit dengan dua bar pengaturan font dan format lainnya. Hal ini memang memudahkan proses modifikasi data. Akan tetapi tampilan menjadi terkesan ramai dan tidak nyaman untuk melihat data. Solusinya Anda dapat mengaktifkan mode fullscreen sehingga lembar kerja hanya berisi tulisan saja.
Untuk kelengkapan fungsi olah data aplikasi office, Series 60 mutlak menang dengan kemampuannya mengedit file powerpoint. Sedangkan UIQ 3 hanya dapat melakukan preview file powerpoint saja.
Kelemahan penggunaan skema pengendalian jog-dial dibandingkan dengan pengendalian joystick empat arah sangat terlihat pada cara manipulasi data aplikasi office. Pada Series 60, Anda dapat bergerak bebas, kiri, kanan, atas, dan bawah dengan bantuan satu joystick saja. Pada UIQ 3, navigasi menjadi sebuah kebiasaan yang harus dipelajari karena pengendalian jog-dial harus dibantu dengan menekan tombol kiri-kanan pada keyboard. Tentu Anda dapat menekan langsung layar, hanya saja cara ini dianggap tidak nyaman karena Anda harus mengeluarkan stylus.
DUKUNGAN APLIKASI
Lebih Fleksibel
Sebagai sistem operasi, Symbian Series 60 dan UIQ 3 memiliki keunikan. Mereka mengijinkan aplikasi pihak ketiga untuk dimasukkan ke dalam sistem internal mereka. Berbeda dengan ponsel yang menggunakan middleware untuk menjalankan aplikasi pihak ketiga, Symbian memiliki kemampuan akses ke seluruh resource yang tersedia pada smart phone. Ini berarti pengubahan fungsi smart phone dapat terjadi dengan bantuan aplikasi pihak ketiga. Hal ini dimungkinkan karena tanpa adanya middleware, akses hardware pengembang aplikasi tidak terbatas pada kemampuan middleware dalam menjembatani perintah ke hardware.
Pada kondisi ini, Symbian Series 60 mutlak menang atas ketersediaan aplikasi-aplikasi yang berlimpah untuk sistem operasi tersebut. Tampaknya ketersediaan beragam device yang mendukung Series 60 membuat pengembang software lebih percaya diri untuk membuat aplikasi pada platform ini.
Hingga artikel ini diturunkan, sudah tercatat 206 aplikasi yang tersedia untuk Symbian Series 60, mulai dari aplikasi hiburan hingga Personal Information Module (PIM). Sementara, hanya tersedia 118 aplikasi untuk UIQ 3, yang sebagian besar adalah aplikasi hiburan.
Serupa Tapi Tak Sama
CHIP ingin menjelaskan sedikit mengenai perbedaan antara Symbian Series 60 dan UIQ 3. Symbian OS merupakan sebuah sistem operasi untuk ponsel yang dikembangkan serupa dengan sistem operasi pada sebuah komputer. Sebelumnya, ponsel menggunakan sistem operasi kelas rendah yang statis. Perkenalan sebuah middleware atau aplikasi 'penghubung' agar sebuah aplikasi dapat berjalan pada ponsel disambut cukup meriah.
Dulu, agar sebuah aplikasi tercipta, produsen software harus bekerja sama dengan produsen ponsel. Hal ini bukan sebuah hal yang sulit, tapi ongkos lisensi menjadi cukup besar dan tidak semua produsen software memiliki dana yang banyak. Java sebagai middleware yang diperkenalkan pada ponsel, memberikan jawaban yang sangat memuaskan. Dengan adanya Java, seseorang dapat membuat aplikasi bermodalkan komputer dan sebuah aplikasi notepad. Sayangnya, kemampuan Java sebagai middleware mengakibatkan terbatasnya feature hardware ponsel yang dapat diakses oleh sebuah aplikasi berbasis Java.
Symbian OS memberikan platform sistem yang fleksibel pada ponsel. Kehadiran OS ini tidak diambil secara langsung oleh dua produsen ponsel yaitu Nokia dan Sony Ericsson. Nokia mengambil jalur tampilan sederhana sementara Sony Ericsson mengambil jalur tampilan kompleks. Nokia memodifikasi tampilan Symbian OS dengan sistem bernama Series 60 dan Sony Ericsson juga memodifkasi tampilan Symbian OS bernama UIQ.
Kedua platform tersebut memiliki kesamaan pemrograman berbasis system logic karena keduanya menggunakan sistem operasi yang sama. Namun, UIQ menggunakan interface layar sentuh yang sangat berbeda dengan interface yang dikendalikan oleh joystick pada Series 60. Hal ini menyebabkan program yang dibuat untuk UIQ tidak kompatibel dengan program yang dibuat pada platform series 60.
Pilihan Belum Mutlak
Perdebatan antara efisiensi tampilan user interface Series 60 dan UIQ 3 akan menjadi hal yang tidak akan berujung. Hal ini disebabkan karena perbandingan akan bersifat kualitatif. Ada orang yang lebih menghargai kesederhanaan Series 60, namun ada juga yang menghargai kompleksitas tampilan UIQ 3.
Dari segi tampilan awal, informasi yang berlimpah ruah pada UIQ 3 tentu menjadi pilihan bagi mereka yang enggan untuk masuk lebih dalam ke fungsi-fungsi organizer UIQ 3. Dalam kasus ini, UIQ 3 menjadi pilihan yang lebih menarik. Akan tetapi untuk mereka yang lebih menghargai kerapian tampilan data, Series 60 bisa menjadi pilihan yang lebih menarik. Hal ini terlihat pada tampilan awal Series 60 yang sederhana dan tersusun rapi.
Masalah pengalaman bernavigasi pada kedua user interface tersebut pun cukup mengundang perdebatan yang tampaknya juga tidak akan berujung. Navigasi joystick empat arah yang umum digunakan pada device Series 60 mudah digunakan dan sangat fleksibel. Sementara, fungsi jog-dial dua arah yang digunakan oleh device-device UIQ3 (Sony Ericsson P990, M600i, W950) memang terasa aneh ketika digunakan. Namun ada beberapa fungsi yang menarik. Penggunaan jogdial sebagai sebuah pengendali pilihan lagu terintegrasi dengan sangat nyaman dan natural dibandingkan dengan navigasi empat arah pada Series 60. Begitu juga saat membaca dokumen, melakukan scrolling tentu lebih nyaman, terutama dengan posisi tangan menggenggam.
ya..artikel yang bermanfaat, jadi mengerti deh beda nyatanya os60 dengan uiq 3.
BalasHapusakhirnya pilihan jatuh pada m600
thanks bro....
ya bro sama2
BalasHapus