Minggu, Januari 31, 2016

Saya aslinya merasa kalo g cocok sih untuk kerjaan nyales seperti ini, karena saya orangnya cenderung pasif kalau berbicara dengan orang lain. Tapi di sisi lain, saya juga ingin berubah. Mungkin keinginan ini yang bikin saya ambil kesempatan ini.

Bulan - bulan awal saya di kerjaan yang baru ini saya mencapai ke titik yang terendah, gimana enggak? Tekanan dan target yang bikin saya kepengen untuk resign alias mengundurkan diri, syukurnya waktu itu support dari orang tua, dan juga doanya yang bikin saya bertahan. Awalnya saya gak bisa apa - apa, eh setahun ini hasil dan kerjaan yang sudah saya kerjakan udah lumayan. 


Kendala awalnya itu adalah bahasa, karena kebanyakan orang di daerah saya ini berbahasa jawa halus, sedangkan saya tinggal di kawasan orang yang berbahasa jawa kasar atau biasanya disebut suroboyoan. Beraneka ragam kosa kata yang harus dipahami, lama - lama karena sudah keseringan berinteraksi akhirnya udah agak lancar. Jadi sekarang kalau berbicara dengan customer udah paham, awalnya customer ngomong apa, saya ngomong apa.

Kalau masalah bahasa saya rasa bisa diatasi dengan terbiasa, karena terbiasa jadi bisa. Singkat cerita, sekarang saya sudah kerasan dengan kerjaan, sudah bahagia juga karena sudah nikah,hehe. Dan yang mencolok dari diri saya setaun yang lalu dengan sekarang yaitu adalah tampilah fisik alias berat badan. Semua yang bertemu saya sekarang shock semua, karena berbeda 360 derajat. Mungkin selain udah kerasan kerjanya, sekarang udah bahagia soalnya sudah ada yang ngurusin. Happy Blogging!

Minggu, Januari 24, 2016

Saya mau ngeshare cerita tentang pengalaman saya di satu tahun kebelakang ini. Cerita saya di tempat kerja baru dan suasana yang baru. Sebelum saya kerja di kantor yang sekarang ini saya sudah menikmati kerjaan yang namanya "Back Office", yang artinya bukan di belakang kantor loh ya! Kerjaan saya dua tahun terakhir itu berkutat di "Back Office", kerjaan yang g ketemu langsung dengan customer. Kerjaannya hanya duduk di depan komputer, nerima kerjaan numpuk, dikerjain, dimarahin supervisor dan pulang. Rutinitas tiap hari kurang lebih seperti itu, jadi aktivitas saya hanya melulu seperti itu. Lebih banyak berkutat dengan mesin alias komputer dibandingkan dengan manusianya.


Emang kerjaan begini enak, pokok kita datang duduk dan kerja dengan benar pasti udah beres (beres maksudnya gajian yak,hehe). Nah tapi berhubung kerjaan begitu sudah dua tahun saya lakukan, sempet juga merasa bosan dengan kerjaan tipe begitu. Perlu diketahui saya tipe orang pendiam dan cenderung pasif. Dua tahun kerja begini juga repot, karena g bisa berkembang dan saya juga stagnan begini - begini aja. Akhirnya saya mutusin untuk nyari kerjaan yang diluar (kali ini beneran out office eh,hehe), terpilihlah satu kerjaan yang cocok yaitu  marketing alias sales. Wih, kerjaan yang menantang bagi saya, dan juga menantang bagi karir saya, karena di perusahaan tempat saya bekerja itu kalau tetep di back office, karir cenderung lebih lama karirnya naik. Nah sebaliknya untuk tenaga pemasar alias marketing dan sales itu kemungkinan untuk karirnya naik itu lebih bagus dan pasti.

Nah sebab itulah yang membuat saya mantap untuk memilih kerjaan yang baru ini. To be continued..

Rabu, Januari 20, 2016

Rencananya sih mau rajin mosting, minimal sehari satu posting, tapi kenyataannya ini hari ketiga dari terakhir mosting baru sempet. Saat ini kendala saya adalah di waktu dan kegiatan di depan laptop. Dulu waktu awal ngeblog alias waktu kuliah masih banyak waktu senggang, kuliah udah jarang, tugas juga udah jarang alhasil banyak ide yang muncul gegara waktu senggang. Eh sekarang mulai sibuk kerja, ada waktu senggang yaitu di malam hari, eh tapi karena udah capek kebanyakan sih di malam hari adalah tidur. 


Setaun belakangan juga blog ini kebanyakan ngejamur alias sepi postingan. Sepi postingan tapi sempet ganti template, setelah ganti template ternyata tetep males mosting. Dan sampai ganti template lagi, diharapkan semangat lagi. 

Penyakit kalau baru mulai mosting lagi adalah bingung mau ngapain, mau nulis apa juga, gimana nulis yang bener. Akhirnya kembali lagi untuk nulis semaunya, semaunya soalnya di blog sendiri,hehe.

Jumat, Oktober 16, 2015

jengkol

Archidendron pauciflorum atau yang lebih sering dikenal di Indonesia dengan nama Jengkol, atau juga dikenal dengan nama Jering di Malaysia. Adalah sejenis tanaman kacang - kacangan dimana mempunyai ukuran yang besar dan mempunyai bau yang khas. Bau yang khas ini lebih ke bau yang tidak sedap. Mungkin bagi sebagian besar dari anda cuma sekedar tau namanya saja (termasuk saya), tapi tidak mengetahui bentuknya seperti apa dan rasanya juga seperti apa. Bagi yang tidak pernah tau jengkol, pasti yang terbersit adalah jengkol itu tanaman yang mempunyai bau tidak sedap. Karena baunya tidak sedap mungkin juga banyak yang enggan mengkonsumsinya.

Yup kesan pertama itulah yang saya rasakan awalnya saat mengetahui jengkol. Bentuknya kalau menurut saya seperti buahnya ketapang (ketapang ini dulu waktu saya masih tinggal di kalimantan bisa dengan mudah ditemui), cuman warnanya saja yang lebih gelap. Dan baunya itu yang memang tidak sedap.
Di tempat saya tinggal (Surabaya) masih belum banyak orang yang tau mengenai jengkol, kebanyakan yang mengetahui tentang jengkol dan dapat mengolah jengkol menjadi masakan itu orang di Jawa Barat. Mengapa saya bisa bilang begitu? Karena memang di Jawa Timur itu jarang sekali ada yang mengolah tanaman ini. Kebetulan istri saya kan orang Jawa Barat (lah kok tau-tau sudah nikah?), dan lagi kepengen untuk makan jengkol. 

Singkat cerita saya keliling pasar di Surabaya untuk nyari yang namanya jengkol, dan kebanyakan kami tidak menemukan apa-apa. Di salah satu pasar dekat tempat saya tinggal itu ada yang jual jengkol tetapi kalau mau beli harus pesen dulu dikarenakan harga yang mahal dan jarang ada yang beli. What???? Ternyata harganya mahal. Sekilonya itu 70 ribu rupiah, bayangin aja ternyata harga jengkol itu lebih mahal dari harga telur, ataupun ayam.

Di Surabaya, jika ingin beli jengkol yang pasti ada katanya di Pasar Keputran. Saya rasa di sana pasti ada karena pasar keputran itu salah satu pasar sayur besar di Surabaya, kebetulah juga nasabah banyak yang disana (#ehhhh). Harganya yang selangit, bagaimana dengan rasanya????

Itu yang pertama saya pikirkan, "Pasti jengkol itu pait dan g enak, soalnya baunya saja kayak gitu". Eh ternyata kalau sudah diolah dengan benar itu jengkol rasanya ENAK!! Rasanya gurih dan enak, g ada baunya gitu, mungkin perkara bisa ngolah atau g bisa ngolah jengkolnya si. Jengkol itu enak kalau di buat semur ataupun rendang, cuman untuk menghilangkan bau dari jengkol ini yang pertama kali dilakukan adalah merendam jengkol dengan air biasa selama satu hari. Jadi rendam jengkol di ember yang diisi air selama satu hari, istilahnya hari ini direndam seharian baru besok bisa diolah. Setelah direndang seharian, kulit coklat alias cangkang dari jengkol ini sudah gampang untuk dilepaskan. Setelah itu jengkol bisa diolah lagi untuk jadi semur atau rendang dan insyaallah g bakal bau kalau dimakan.

Jengkol selain untuk dijadikan lauk, ternyata mempunyai kandungan yang baik bagi tubuh yaitu seperti untuk mencagah sembelit, anemia, mengatasi diabetes, sakit jantung, baik untuk ibu hamil dan bagus untuk pencernaan. Tetapi mengkonsumsinya tidak berlebihan alias secukupnya. Mungkin setelah membaca postingan ini anda berminat untuk mencicipi Jengkol :D.

Sabtu, Agustus 29, 2015



Hiatus dan hiatus lagi. Kali ini pekerjaan saya sangat menyita waktu sekali, 10 bulan ini ngeblog itu terasa sebagai kegiatan yang sulit untuk dikerjakan. Padahal sebelumnya ngeblog itu menyenangkan sekali, berbagi tulisan tertentu, dan sedikit blogwalking menjadikan kegiatan ini layaknya candu *ceileh. Apalagi dapat sedikit dollar dari ngeblog itu rasanya ruarr biasa sekali. Cukup ingat saya tiga tahunan lalu saya mendapatkan hasil dari ngeblog ini, meski cuma dapat 20 dollar dari dua review yang saya tulis, lumayan menjadikan sumber penghidupan saat itu (maklum itu kejadian saat saya mahasiswa). 

Yup saat itu blog saya trafik-nya lumayan rame, pernah blog saya saat itu naik paling tinggi dengan alexa di angka ratusan ribu dan page ranking 3. Pencapaian terbaik dalam hidup saya itu, saat ini blog saya nangkring di posisi 6 jutaan untuk alexa rank. 

Terus bagaimana nasib blog saya ini, masih saya pikirkan. Ini udah mau di seriusin lagi, mau nulis lagi, mau seriusin lagi supaya bisa ngisi waktu untuk hobi di dunia maya dan syukur - syukur bisa jadi kerja sampingan. Amin