Sabtu, Desember 30, 2017



Hanamasa, bagi sebagian orang mungkin sudah pernah dengar ataupun pernah nyoba makan di salah satu restoran "all you can eat" ini. "All you can eat" asalah bukan piring dan gelasnya, hehe, maksudnya kita bayar sekali dan bisa makan sepuasnya tanpa harus nambah lagi. Cuman modal duit dan kemampuan makan yang ruar biasa, gak pas buat yang cepet kenyang. Kalau yang sulit kenyang direkomendasiin makan di sini, karena enak banget karena kita bisa milih makanan, dari yang daging - dagingan, sea food, minum tanpa batas, cemilan puding, sama jajanan yang disediakan disini. Emang sih biaya yang kita keluarin itu lumayan merogoh kocek agak dalam, yaitu Rp. 178.500 untuk satu orang dewasa dan 136.500 untuk anak - anak. Itu belum termasuk pajak restaurant 10%.





Oh iya, Hanamasa adalah restoran jepang, bukan warteg ataupun rumah makan padang, jadi yang all you can eat adalah masakan jepang. Cuman kemarin saya makan ada lupisnya juga sih, mungkin lupis juga ada di jepang,hehe. Di Surabaya ada dua lokasi, yaitu di dekat Stasiun Gubeng dan di Tunjungan Plaza IV. Kebetulan kemarin saya sempat nyobain di Gubeng, meski gak punya duit tapi sekali - kali boleh kali nyobain makanan yang mahal. Meski makannya sekali seumur idup, #ehh, di Hanamasa ada dua jenis masakan yaitu Yakiniku (makanan yang dibakar) dan Syabu - syabu (makanan yang direbus, bukan sarapan bubur ataupun narkotika ya), jadi di tiap meja sudah disediakan kompor kalau dalam bahasa saya, #ehh sama rebusan yang juga dalam bahasa saya. Jadi kita bisa membakar dan merebus makanan yang ada sini, ah karena saya baru pertama kali kesini jadi kaku alias bengong adalah kesan pertama yang saya rasakan.

Jadi pertama kali menginjakkan kaki di restoran ini kita bakal disambit (disambut maksudnya) dengan mbak - mbak berkimono untuk menanyakan pesan meja, selagi kita menuju meja yang kita pilih, mejanya disiapkan untuk panci rebusan sama kompornya. Setelah itu baru kita bisa memilih dan mengambil makanan yang mau di rebus dan dibakar.  Dari pilihan syabu - syabu, yakiniku dan robatayaki. Robatayaki di Hanamasa ini bedanya kita gak perlu masak ataupun ngerebusnya, cuman makanan yang di Robatayaki ini nanti dimasakin sama mbak - mbaknya dan ntar langsung dianterin ke meja. Btw Robatayaki ini juga termasuk paketan itu, jadi gak perlu nambah lagi. Setelah ngambil makanan yang mau diolah alias direbus dan dimasak, bolehlah ngambil minum, puding sama pencuci mulutnya.

Kuah dari makanan yang mau direbus bisa request kaldu sapi atau kaldu ayam, oh iya yang paling ribet adalah untuk membakar, karena emang waktu kesana gak ada yang ahli bakar membakar, jadi sewaktu kesana kemarin itu kita puyeng masalah besar dan kecilnya api, tapi berhubung  mbak mbak dan mas mas Hanamasa nya yang ramah dan baik akhirnya mereka yang bantu nyalain dan ngaturin besar api, bukan cuman sekali tapi ada kali 5 kalian, wkwkwkw, jadi malu....

Dan karena restoran jepang, jadi mau gak mau kita kudu wajib bisa menggunakan sumpit, kalau enggak bisa pakek sumpit mending ngeliatin aja,hehe. Kesan saya di Hanamasa si super duper puas, dan enak, karena emang tempatnya sip, suasananya juga mendukung, ditambah lagi pelayanannya yang super ramah dan senyum, terlebih di jaman now sulit banget dapat pelayanan yang kayak gini. Total saya di sini dua jam setengah, ahah lumayan puaslah, ditambah karena emang  gak boleh makan berlebih, di sini juga ditulisin "Makanan Yang Kita Hidangkan Adalah Karunia Tuhan, Mohon Jangan Disia - siakan. (Mohon Di Habiskan).", jadi ambil makanan jangan berlebihan karena kalo berlebihan ntar gak abis, kasian kalau gak abis. hehe.

Setelah puas makan disini, hal berat yang terjadi adalah sewaktu bayarnya, karena orang 3 makan disini abis Rp. 600.000 kembali Rp. 11.000. Semoga lain kali berkesempatan makan disini gratis, hehe #ngarep.

Sabtu, September 16, 2017

Bagi pecinta film, menonton di bioskop merupakan kesenangan tersendiri. Apalagi kalau itu pemutaran perdana dari film yang dinanti. Saat ini bioskop sebagai penyambung antara penonton dan film semakin menjamur, apalagi di kota besar. Sebut saja XXI, Cinemaxx dan CGV Blitz, namun yang saya sering sih XXI, terus kalau CGV Blitz pernah satu kali, cuman yang Cinemaxx masih belom pernah karena di Surabaya masih belum ada, adanya di Malang aja. Untuk saya XXI aja udah lebih dari cukup, meski yang 21 juga ada dengan selisih harga tiket sedikit tapi saya rasa sih mending ke XXI aja.

Ini karena tuntutan kemalasan global, alias kemalasan ngantri waktu nonton premier film kesukaan. Untuk yang mempunyai kemalasan global ini untuk ngantri maka adalah M-Tix, kepanjangannya kayaknya mobile ticket, biar enggak pada ngantri kalau mau nonton. Awalnya kalau mau daftar M-Tix, harus bin wajib ke XXI daftar di kasirnya. Cuman emang karena enggak sempet dan juga males daftar disono, akhirnya saya gak pernah daftar. Nah baru - baru ini M-Tix sudah mulai bisa daftar secara online lewat websitenya https://mtix.21cineplex.com/ . Setelah daftar online nanti kita wajib deposit 150.000 yang bisa dibayarkan lewat BCA Klikpay ataupun kartu kredit. Setelah itu akun kita baru aktif dan bisa untuk pesan tiket nonton. Cman kalau mau reload lagi kita wajib datang ke XXI terdekat dan setor nomor telepon yang didaftarkan dan ktp asli kita. Setelah di daftarkan baru bisa reload secara online. Berikut saya lampirkan foto - foto registrasinya.










Selasa, Agustus 15, 2017

Saat ini koneksi internet yang bagus menjadi salah satu syarat wajib bagi seorang Blogger. Untuk dapat mendapatkan koneksi internet yang bagus saat ini kita bisa memilih beberapa opsi. Salah satunya adalah menggunakan modem GSM, kalau pilihan saya sementara ini adalah menggunakan modem di karenakan Wifi yang biasa saya ikutin saat ini sudah di putus, hehe. Kekurangan untuk modem GSM ini adalah adanya kuota yang membatasi aktifitas selancar kita.


Hampir semua provider saat ini memberikan promo internet yang menarik, cuman semua itu tergantung pada posisi dari tempat tinggal kita. Kalau di tempat saya koneksi yang stabil dan kencang adalah provider si biru ini. Maklum posisi tempat tinggal saya saat ini diapit sama dua pabrik dan juga ada di ujung dari Surabaya, tapi untung masih dapat menikmati koneksi sampai 4G LTE. Semoga gegara koneksi internet berbayar ini saya jadi rajin ngeblog,hehe Amin. 


Selasa, Agustus 01, 2017


Kuliner yang satu ini sepertinya adalah santapan mantap waktu larut malam, kenapa kok larut malam? Karena warung ini bukanya malam, yaitu jam 21.00 alias jam 9 malam. Bagi para pencari makanan malam di kota Surabaya mungkin sudah familiar dengan Warung Sego Sambel Yeye atau yang sering dikenal Sego Sambel Mak Yeye (Sego Sambel itu artinya nasi sambel). Di Surabaya, fenomena Warung Sego Sambel itu sudah menjadi makanan favorit, hampir semua orang Surabaya pasti tau kuliner malam yang satu ini. Satu porsi dari sego sambel ini terdiri dari Nasi Putih + Sambel Goreng Tomat + Tempe dan yang khas itu ditambah Ikan Pari atau orang Surabaya nyebutnya Iwak Pe, misalnya gak suka dengan ikan pari ini bisa diganti dengan ikan lele goreng atau ayam goreng. Tapi yang paling laris adalah lauk ikan pari, entahlah kalau saya sih gak suka dengan ikan pari goreng, karena pertama g tega sama ikannya terus karena ikan pari itu kalau digoreng baunya agak maaf "pesing" itu menurut saya, tapi kalau doyan si gakpapa namanya juga selera.




Harga satu porsi untuk Nasi + Sambel + Tempe 2 buah itu Rp. 10.000,- jika nambah ikan pari / lele goreng / ayam goreng dipukul rata nambah 7 ribu. Untuk membeli minum, harus membeli di warung - warung sebelah mak yeye, jadi beli minum juga dapat bonus untuk tempat duduk. Karena untuk tempat duduk asli warung mak yeye itu cuman dikit. Tapi di sekitarnya ada buanyak warung yang menjual minum, jadi berkat mak yeye jadi pedagang sekitarnya dapat mendapatkan rejeki juga. Tapi saya sampai sekarang juga masih bingung itu nama Mak Yeye orangnya yang mana, karena sempet iseng nanya ke salah satu juru parkir di lokasi mak yeye. Saya tanya perihal mak yeye nya yang mana? Trus dijawab sama salah satu juru parkirnya begini, oo nanti mas malam baru keluar mak yeye nya. Dan masih sosok misteri siapa mak yeye itu.
Untuk lokasinya itu ada di Utaranya DTC (Darmo Trade Center) Wonokromo, (Gmapsnya) atau di jalan Jagir Wonokromo Etan. Jalannya g terlalu besar karena ya seperti jalan gang gitu, dan lokasi mak yeye itu ada di depan salah satu toko.

 
Yang menariknya itu saking ramenya langganan dari sego sambel ini, dipastikan bakalan antri kalau mesen untuk dibungkus ataupun untuk makan langsung di lokasi. Kalau gak mau antri bisa datang jam setengah sembilan malam, dijamin masih sepi karena masih belum buka,hehe. Memang untuk makan malam seru, harus berjuang dengan mengantri. Semangat makan malam, yes....

Selasa, Juni 06, 2017


Mendatangkan mood untuk ngeblog itu susah - susah gampang, susah kalau lagi buntu dan berujung dengan satu jam tanpa ngapa2in depan laptop. Ataupun kalau uda niat dan ada ide, tinggal diikutin aja pasti bakal kekarang dah itu tulisan. Tapi kadang saya itu butuh pemicu untuk bisa mikir, maklum di umur yang dibawah kepala 3 (maksudnya dibawah 30 tahun) kadang butuh sesuatu biar "pinter". Tapi saya adalah tipe yang gak umum, kalau umumnya itu pemicu biar "pinter" itu kalau gak ngopi ya ngeteh, cuman kalau saya dua pemicu itu kurang greng, gimana enggak, orang kalau saya minum kopi itu pasti gak sampe setengah jam kepala ini udah pusing. Mungkin pengaruh kafeinnya kali yang emang gak cocok sama saya, jadinya saya mengalihkan ke hal lain, bukan minuman tapi makanan. Dan pilihan jatuh kepada makanan manis, yang biasa saya gunakan untuk memicu biar pinter itu adalah makanan ringan atau snack, yang gampang nyarinya (beli maksudnya), yang halal (so pasti), trus makanan itu gak bikin kotor alias tanpa remah atau no crumbs dan yang paling penting adalah shareable alias bisa dibagi dan dikonsumsi rame - rame.

Nah sekarang pertanyaannya emang ada ya snack kayak gitu? Umum gak snacknya? Jawabannya so pasti ada dan emang umum banget, snack yang dimaksud itu adalah POCKY. Udah pada tau belom makanan ketjeh ini? Harusnya 2017 sih udah pada tau makanan ringan ini, dari kalangan anak - anak, remaja sampai dewasa sih suka sama makanan ini. Pocky ini adalah biskuit stik berlapis coklat yang berasal dari Jepang, dan di produksi oleh Ezaki Glico. Varian rasa dari Pocky ini ada 6 yaitu Chocolate Flavour, Strawberry Flavour, Vanilla and Cocoa Flavour, Choco Banana, dan Matcha. Biskuit stick Pocky ini unik, karena lapisan coklat yang menyelimuti stiknya itu tidak full, ada bagian yang memang sengaja tidak dilapisi coklat, istilahnya untuk pegangan waktu makan biar g kena coklatnya.  Dan yang paling penting adalah Pocky halal loh, jadi tidak usah khawatir disaat mengkonsumsinya.


Bagi saya sih Pocky ini cocok untuk membangkitkan mood ngeblog, dari yang melongo depan laptop, dengan makan snack ini dijamin bakal mengalir itu ide. Apalagi di bulan ramadhan ini, Pocky ini cocok sekali untuk berbuka puasa, karena selain bentuknya yang pas di kantong alias pocketable jadi rasanya di saku ini kepengennya ngantongin Pocky terus loh #pockyinmypocket. Jadi untuk kamu yang nyari makanan ringan untuk berbuka puasa bisa mencoba Pocky, dijamin pasti bahagia karena tagline dari Pocky adalah "Share Happiness."

Sabtu, Mei 20, 2017

 

Terbuai selama sebulan dengan gadget baru sehingga kegiatan ngeblog jadi seakan membosankan. Meski gadget yang sebelumnya juga belum rusak, tapi karena memang saat ini butuh gadget yang agak canggih, akhirnya jatuh pilihan kepada Asus Zenfone 3 Max. Spesifikasi lumayan dengan harga yang lumayan ditambah dengan baterai yang wah menjadikan saya tertarik. Awalnya padahal saya tertarik dengan yang Asus Zenfone 3, speknya anteplah cman harganya yang melewati kepala 4 yang memang bikin pusing kepalang kalau dibeli. 

Untungnya punya manajer keuangan alias istri yang ngatur keuangan pribadi sekarang, dan dengan dijebol sedikit celah pengeluaran untuk membeli hape android yang satu ini. Butuh perjuangan lah untuk beli ni hape, untungnya si gak sampek bolak balik ke tokonya. Gak sampai dua jam lah keliling tempat langganan elektronik di deket rumah, toko elektronik ini memang jadi langganan tetap untuk ngisi rumah. Hampir semua barang elektronik belinya disini, mulai dari AC, TV, Kipas Angin, Mesin Cuci belinya disini semua. Nama tokonya Hartono Elektronik, buanyak pilihan, harga juga mantep dan gak pakek tawar menawar, dan kalau barangnya gak bisa kita bawa bisa minta dikirimkan gretong alias gratis. Eh malah curhat, hehe.

Nah postingan ini saya coba ketikkan lewat aplikasi Blogger dari Playstore, karena akhir - akhir ini saya kalau di depan laptop itu males dan gak ada ide yang bisa dituangin. Ini berhubung hapenya agak canggih jadi bisa melampiaskan curhat colongan tanpa harus nyalain laptop. Agak lebih praktislah, cman karena ngetiknya pakek dua jempol jadi masih sering misstypo. Tapi sudah lumayan karena sekarang bisa ngeblog sambil tiduran tanpa harus duduk termenung depan laptop. Happy Blogging!!

Sabtu, Maret 18, 2017


Sudah beberapa minggu tidak ada postingan baru (seperti biasa), rasa malasnya lagi kambuh. Ide yang ada juga tak terlaksanakan, apalagi sekarang cuaca lagi hujan dan panas yang lumayan ekstrem sehingga badan ini jadi minta jatah untuk istirahat. Padahal gak tiap hari kehujanan, tapi kepanasan, tapi ya tetep aja badan ini berakhir tidak fit. Badan anget, tenggorokan juga g enak, berasa mau batuk tapi belom sampe fase parah. 

Minum obat tapi belom ngefek, minum aer putih yang banyak juga belom ngefek. Mau istirahat, tapi jam segini, ntar rejeki dipatok ayam. #uhuk mungkin saya butuh refreshing atau butuh istirahat biar badan bisa lebih fit menghadapi kehidupan yang keras ini. #ehh

Jumat, Februari 24, 2017

 

Pernah gak sih kita di suatu kondisi untuk ngupload file foto di web, dimana web nya itu minta file fotonya super kecil alias versi pahe nya, pernah ngerasain begitu g? Kalau saya pernah, itu waktu disuruh sama bos untuk ngebenerin data pribadi untuk database kantor, disitu wajib foto kita dengan kriteria foto harus sama dengan name tag, alias pakek kemeja panjang dan posisi badan agak miring dikit (tapi g miring banget), udah gitu fotonya kudu diupload maksimal ukurannya 200 kb. Kebayang kan ribetnya, foto sekarang itu ukurannya udah super gede - gede aja, sekitar 1-2 Mb-an karena resolusi kamera sekarang yang emang udah keren - keren.

Tapi berhubung sistem kantor masih menganut sistem kehematan untuk kemanusiaan #busetdah jadi mau gak mau foto ukuran 2 mb kita itu kudu dikompres, karena sistem g mampu baca. Nah pas keadaan kayak gini, memberdayakan aplikasi standar di komputer adalah hal yang mengasyikan, karena g perlu download aplikasi tambahan lain yang membutuhkan internet dan waktu. Kalau standar nya di komputer kantor itu ada Microsoft Office dan memberdayakan salah satu aplikasi tambahan di Microsoft Office yaitu Microsoft Office Picture Manager.

Untuk mengetahui aplikasi ini sudah sempet keinstall atau enggak bisa cek di start menu seperti gambar di bawah ini. Kalau belum ada berarti anda belum beruntung, karena aplikasi ini biasanya sudah terinstall, coba cek deh CD Microsoft Officenya, yang saya pakai ini Office 2007 (meski jadul tapi masih yahud,hehe). 


Setelah aplikasinya terbuka, tinggal pilih file gambar yang mau di kompres, setelah itu tinggal klik Edit Pictures di kanan aplikasi, setelah itu pada bagian Change Picture Size pilih Compress Picturess, setelah itu tinggal pilih ukuran atau kualitas dari pengkompresan, mulai dari Don't Compress (yang tidak merubah kualitas dan ukuran), Document (mengubah ukuran dan kualitas tapi merupakan setting favorit saya), Web Pages (ukuran bener kecil cuman kualitas sudah jelek), E-Mail Messages (ukuran super kecil gambar kagak keliatan). Biasanya saya pakek yang Documents, setelah di klik setting yang kita mau tinggal pilih Ok, untuk ukuran di Estimated Total Size sudah terlihat antara gambar ori dan setelah di kompress berapa.

Cukup mudah kan? Mungkin bisa dicoba kalau lagi di kondisi seperti saya,hehe.
Ini ada contoh video tutorialnya, meski no edit, tapi ya daripada dibuang,hehe.

Senin, Februari 06, 2017

 
Sabtu kemarin adalah kali pertama saya mencoba salah satu kuliner bakso yang lagi ngehits di Surabaya, namanya adalah Bakso Klenger Surabaya. Kalau dilihat dari namanya yaitu klenger yang dalam bahasa Indonesia itu artinya pingsan, dan menurut saya emang bener - bener bisa pingsan gegara bakso. Kenapa? Yup karena di tempat ini anda akan menemui bakso dengan ukuran dan harga yang beda dari tempat lain, yup dengan porsi paling kecil seharga Rp. 15.000,- sampai yang paling besar (lebih besar dari bola basket saya rasa) seharga Rp. 300.000,- dijamin pasti bakalan bener - bener bikin kenyang sampek klenger alias pingsan,hehe.

 
Di sini memang terkenal ukuran baksonya yang lain daripada yang lain, cuman lokasi dan tempatnya yang saya rasa masih kurang sip. Kenapa? Karena kalau kita bukan asli Surabaya atau tinggal di Surabaya, akan sedikit kesulitan untuk nyari tempatnya, karena emang bukan di pinggir jalan raya. Lokasinya bakso klenger surabaya ini ada di Jl. Rembang Utara Blok Tuban No. 8, Bubutan, Surabaya. Dari jalan raya sekitar 200 m lah masuk ntar akan ketemu warung bakso ini di sebelah kanan. Untuk jam bukanya itu mulai jam 15.00 sampai jam 21.00 WIB, jadi kalau memang mau nyobain bakso klenger surabaya ini sore hari, kalau pagi atau siang masih belom buka. Warungnya juga minimalis lah, ada sekitar 5 meja yang bisa menampung teman - teman yang penasaran dengan bakso ini. Untuk hari sabtu dan minggu merupakan puncak rame - ramenya ini warung, dan kita kudu rela menunggu yang lagi makan selese baru bisa gantian menikmati bakso ini.

 
Kemarin saya nyoba makan bakso ini pada pukul 15.30 atau setengah jam dari waktu bukanya, dan memang sudah padet alias full tempatnya. Kursi dan meja memang terbatas, jadi emang kudu berdiri 5-10 menit untuk menunggu yang makan bakso pada selesai.

 
Ada 5 level ukuran yang dijual  di Bakso Klenger Surabaya ini, yaitu
1. Level satu dengan harga @ Rp. 15.000,-
2. Level dua dengan harga @ Rp. 30.000,-
3. Level tiga dengan harga @ Rp. 50.000,-
4. Level empat dengan harga @ Rp. 100.000,-
5. Level lima dengan harga @ Rp. 200.000,-
6. Level paling serem yaitu enam dengan harga @ Rp. 300.000,-

Untuk minum, kemarin saya minum air kemasan dengan harga @ Rp. 3.000,-, untuk rasa saya rasa yang kurang itu kuah baksonya, kurang nendang gitu sih. Kalau baksonya jangan ditanya, dagingnya sip dan pas. Apalagi bisa bikin klenger gegara bakso, yang mau mencoba bakso ini bisa langsung klik link gmaps ini ya. Selamat Mencoba!!!

Minggu, Januari 29, 2017

 
Malam senin, berarti hari ini adalah hari minggu. Senin merupakan salah satu hari yang paling menyebalkan, kenapa? Karena senin adalah hari pertama setelah libur dua hari (sabtu dan minggu). Orang - orang bahkan menyebut senin itu sebagai MONster DAY, karena raga ini masih menikmati liburan tetapi apadaya besok sudah harus kembali ke aktifitas rutin. Tapi bagi saya senin merupakan hari yang keren, karena di hari senin adalah hari dimana semua pekerjaan itu numpuk atau kepending gegara hari sabtu dan minggu. Saya bukan merupakan orang yang workaholic, saya lebih tepatnya adalah orang yang lebih suka kerjaan dikerjakan secepatnya, karena apabila di tunda pasti bakal lupa. Nih besok senin ini adalah dua hari terakhir di tanggalan untuk mengakhiri bulan Januari 2017, bagi saya itu adalah dua hari penentuan. Karena dua hari itu seperti hari pertanggung jawaban kerjaan saya, #ah entahlah kerjaan itu emang g mungkin habis, tapi g bagus juga kalau fokus kerja tanpa memikirkan kepentingan lain. Bagi saya kalau waktu kerja lebih bagus dimaksimalkan untuk kerja, di luar waktu itu baru dinamakan free time alias waktu kita buat melaksanakan kegiatan yang lain. Btw gegara kerjaan ini juga yang mengakibatkan tensi di blog ini seakan rendah, tetapi sudah lumayanlah dari blog ini kemarin juga dapet duit seratus ribu. Happy Working!!!

Selasa, Januari 17, 2017

Setengah jam di depan laptop tapi tidak ada hasil yang bisa ditulis, entah kenapa ini kok buntu aja. Bagaimanapun juga semangat ngeblog sih masih ada cuman sekarang idenya yang lagi jalan entah kemana. Udah ada bahan, eh ternyata gak bisa ditulis. Akhirnya buntu lagi, udah dirangkai bagus kata - katanya tapi ya enggak ketulis juga, apa mungkin udah nasibnya hari ini untuk nulis segini aja. Semoga besok bisa nulis lebih baik, haha. Postingan paling sedikit untuk awal tahun 2017 ini, haha.

Senin, Januari 09, 2017


Akhirnya beberapa postingan di blog ini isinya jalan - jalan yang nulis, kemaren mosting tentang Kampung Warna Warni Jodipan Malang nah sekarang mau mosting tentang makanan. Kebetulan yang punya blog ini orangnya doyan makan, sehingga badannya agak lebih besar dibandingkan awal ngeblog dulu, apalagi udah nikah badan jadi over. Dan juga menepati janji untuk mengenalkan salah satu makanan yang bisa dibilang khas dan juga sering diliput di TV kalau lagi di Surabaya. Yup apa lagi kalau bukan Bebek Goreng Tugu Pahlawan, ude beberapa kali diliput di beberapa stasiun TV nasional, dan juga udah terkenal lah. Mungkin kalau yang belum pernah nyoba alangkah baiknya nyoba dah, btw ini kunjungan saya yang kedua di tempat makan ini. Yang pertama dulu bareng sama teman kantor waktu dulu di Tanjung Perak, eh pada kesempatan ini saya berdua sama istri kemari. 

Siap makan euy


Hari sabtu kemarin adalah hari yang ditunggu - tunggu, dimana agendanya dari pagi adalah keliling. Keliling dari ngeliatin cara bikin SIM Online di Satpas Colombo Perak, sampai berakhir sore hari di Bebek Goreng Tugu Pahlawan. Waktu itu menunjukkan pukul 17.00, FYI Bebek Goreng ini lokasinya bukan di stan ataupun rumahan, ini bisa dibilang angkringan tempatnya, lokasinya juga kalau untuk orang luar Surabaya juga dijamin bakal sulit untuk ditemukan. Yup tempatnya itu tepat di sebrang Tugu Pahlawan atau tepat di sebelah Bank BCA, cuman kalau mau kesini kudu sore atau malam karena emang bukanya sore. Ini saya sertakan mapnya juga kalau mau langsung ke sini. Lanjut lagi, waktu saya datang itu yang jualan masih nyiapin tempat, alias baru pada datang, masih persiapan lah. Tapi yang ude pada ngantri, ada kali 10 orang an, karena masih belum buka, orang - orang pada beli minum duluan, oiya disini ada 3 rombong (maaf bahasanya aneh) alias gerobak lah yang jualan, yaitu Bebek Tugu Pahlawan, Bakso dan Minuman. Nah sistem pembeliannya itu pesan langsung bayar dan pesanan dibawa sendiri oleh yang pesan, jadi bukan pesen dulu bayar belakangan ya, alias ada uang ada makanan/minuman. 

Pose lain dari bebek gorengnya
Sekitar 17.30 baru dimulailah pesanan Bebek Goreng ini, dimana  orang - orang udah pada ngantri tepat di tempat yang jualan, tapi kudu beruntung kalau mau pesen duluan, karena kudu ekstra sabar kalau diserobot pesanan orang, hehe. Harga per porsi Bebek Goreng ini adalah untuk yang biasa itu Rp. 17.000 (Nasi, sambel, lalapan, bebek goreng), dan Paha Super Rp. 20.000 (Nasi, sambel, lalapan, paha bebek goreng yg agak gede), kalau misal pesen jeroan aliat rempela ati saya g tau harganya berapa ya, soalnya kemaren yang pesen nyonya besar,hehe. Untuk minumnya juga misal teh botol itu Rp. 4.000 udah sama es batunya. Karena kebetulan saya dapat pesanan ke 3, jadi bisa makan lebih dulu dibandingkan yang lain. Nah Bebek Goreng Tugu Pahlawan ini terdiri dari nasi putih (yang bagi saya agak banyaklah porsinya), lalapan (lalapan ini isinya timun, kol sama daun kemangi), sambal (dapat dua sambal, yaitu ada sambal pencit / mangga dan sambal tomat) dan sama yang terakhir adalah bebek goreng yang ditaburi serundeng alias kelapa parut yang disangray.

Menurut pendapat saya Bebek Goreng ini cukup enak lah, apalagi kalau digoreng kering bebeknya, ditambah dengan sambal pencit dan sambal tomat yang joss. Layaklah kalau makanan ini ngehits lah, tapi menurut saya sih, bukan ter enak (maklum kalau masalah rasa di lidah kan relatif), tapi layak dicoba kalau ke Surabaya, ntar kalau di Surabaya setelah dari sini ntar saya ajak ke tempat langganan saya, hehe. Di Surabaya banyak banget dah yang jualan Ayam Goreng dan Bebek Goreng ini, cuman kalau mau yang ngehits ya di depan Tugu Pahlawanlah tempatnya,hehe. Bukanya dari 18.00 - abisnya (kadang jam 8 udah habis sih,hehe). Monggo dicoba euy..

Senin, Januari 02, 2017


Pengen nyoba ngepost masalah jalan - jalan, mungkin ini postingan jalan - jalan pertama yang pastinya bakal sedikit membingungkan, haha. Jadi kemaren waktu ada liburan 3 hari, tanggal 25 Desember kemaren itu saya, istri, adik serta mas sepupu saya penasaran sama satu lokasi wisata yang beberapa bulan lagi ngehits abis. Ngehitsnya karena unik, soalnya wisata ini berada di salah satu kampung di Malang (maaf nyebutnya begitu ya, g ngerti nyebutnya pegimana). 

Kenapa kok saya jalan - jalannya di Malang? Karena ada saudara saya yang tinggal disana dan saya sering mampir dan nginep disana kalau ada di Malang, suasana di Malang itu adem meski g seadem sebelumnya tapi cukuplah untuk nyegerin badan setelah beberapa lama manasin badan di Surabaya, hoho. Balik lagi ke rencana untuk ngunjungin wisata kampung unik ini. Bermodalkan Google Maps, didapatlah kordinat dari kampung wisata ini, jadi lokasi nya itu berada di sini. Lokasinya itu kalau dari terminal Arjosari Malang itu sekitar 7,4 Km, kalau prediksi dari Gmaps itu sekitar 19 menitlah kalau lancar. Tidak jauh sih, cuman kalau lagi musim liburan dijamin macet dah Malang. 


Uniknya adalah di Kampung Jodipan ini bangunannya di Warnai dengan warna yang gak umum untuk rumah pada umumnya, alias disini anda bisa menemukan rumah yang di cat warna merah, kuning, hijau, dan lain - lain, pokoknya tidak umum. Dan karena warna nya yang meriah, dan jaman sekarang itu serba eksis, foto - foto adalah kewajiban kalau kesini, dijamin pasti bakal foto - foto dah, meski cuman foto suasananya. Hal pertama yang jadi pertanyaan saya sebelum sampai disini adalah, itu warga kok pada gakpapa ya warnanya dicat warna warni begitu, itu terus idenya siapa ya? Nah ternyata ide untuk mewarnai kampung ini adalah ide dari mahasiswa yang lagi ngerjain tugas kuliah, kalau gak salah sih ini tugasnya anak Public Relation UMM (Universitas Muhammadiyah Malang), jadi sebelum menjadi seperti sekarang ini, kampung Jodipan ini adalah perkampungan kumuh yang berada di bawah Jembatan Jalan Gatot Subroto Malang. Oleh karena itu, sekumpulan mahasiswa ini menggerakkan warga untuk merubah kawasan kumuh tersebut menjadi lebih baik, dan akhirnya bisa sampai seperti sekarang.


Setelah saya sampai di lokasi, sayapun melongo, karena gak nyangka Kampung Warna Warni Jodipan ini berada di kawasan yang padat, baik padat penduduk dan juga padat kendaraan. Terlebih lagi karena memang awalnya ini adalah sebuah perkampungan dan bukan tempat wisata jadi untuk parkir saja agak susah, kalau untuk pengendara motor mungkin masih gampang karena motor bisa di parkirkan di pinggir jalan (tapi kemarin saya kecewa karena trotoarnya dipakai jadi parkiran motor gegara liburan jadi ruame pol), namun kalau yang bawa mobil kudu lebih ekstra nyarinya, tapi untungnya ada beberapa orang yang membantu untuk nyari tempat parkir. Nah karena lokasi perkampungannya ada di bawah Jembatan Gatot Subroto Malang jadi setelah parkir enaknya itu langsung ke tengah jembatan dan foto - foto, karena di jembatan inilah spot yang paling enak untuk foto - foto karena belakangnya langsung pemandangan kampung warna warni. 


Tiket masuknya juga murah, Rp. 2.000,- per orang, dan diberikan stiker sebagai tiketnya. Setelah beli tiket kita akan melewati tangga menurun, dikarenakan letak kampungnya yang memang dibawah jalan raya. Bisa dibilang perkampungan ini memang sangat padat dan mepet, tapi karena di tata dengan bagus dan kebersihannya yang bersih, jadi betah keliling dan menjelajah di kampung ini. Hampir di tiap rumah pasti ada gambar, macam - macam gambarnya, mulai dari dinosaurus sampai pocong cewek juga ada (ada - ada aja). Gambar - gambar yang ada di kampung ini dikerjakan oleh seniman dan komunitas mural, yang sampai sekarang masih digarap.


Kesan saya di Kampung Warna Warni Jodipan adalah unik dan murah, unik karena warna - warni perkampungannya dan murah tiket masuknya wkwkwkw (maklum gak modal). Sangat di rekomendasikan untuk teman blogger yang ingin berkunjung kesini, dijamin puas dah foto selfi model apa aja boleh wkwkwkw.

Minggu, Januari 01, 2017


Buset, hari pertama di tahun 2017 ini begitu mengena. Dimulai dari pagi harinya dimasalahin sama orang, orangnya songong. Kmaren kite baik - baik pamit, tapi orangnye no respon, untung - untung itu nanggepin atau ngebales, eh di baca doang kayak koran. Sumpah kesel banget sama ni orang, kerja di perusahaan gede tapi gak beres mikirnya, oh emang orangnya kurang bener. Untung sudah g bakal ketemu lagi, jadi curhat di mari dah. Di lampiaskan di tulisan saja, padahal kemaren mau mosting masalah jalan - jalan kemaren, tapi enggak kelaksana. Kelaksananya gegara masalah yang muncul di malam ini.

Masalah malam ini adalah hard disk 250 Gb saya korup lagi, alias kagak kebaca lagi. Emang sih ini hard disk bekas laptop lama, cuman udah pernah saya Low Level Format dan baek - baek aja dipakainya, total sekitar 6 bulan ini hard disk lancar, cuman mungkin karena tadi pagi saya isi hampir full, eh ini malem malah g bisa dibaca. Pertama ngerti ini hard disk rusak, itu waktu di colokin di TV, normalnya pasti kebaca di TV, soalnya sebelumnya sering banget nonton film lewat hard disk ini di TV. Eh tapi malam ini dicoba kok kayak g kebaca, dan ada tulisan not supported, awalnya saya kira itu gegara kabelnya, saya coba ganti kabel hard disk dengan kabel lain, tapi hasilnya sama aja. Nah saya pun nyoba nyolokin hard disk lain ke TV, eh g taunya normal. Nah karena penasaran saya sambungin ke laptop, dan ternyata keapesan tingkat dewa pun muncul, hard disk saya minta format, de fu g tuh. Di hard disk itu adalah koleksi film ngebajak saya, udah dikumpulin dari beribu taun yang lalu, dan dikumpulin dengan sekuat hati. Lewat wifi yang berbayar sampai wifi nebeng kayak yang sekarang ini. Nyesek banget dah, full 250 gb korup, kayaknya saya kudu tobat nih, ude kagak boleh ngebajak - ngebajak lagi. Harus kembali ke ngebajak yang benar yaitu ngebajak sawah #ehh. 

Itulah pengalaman pahit saya di hari pertama di Januari 2017 ini, bagaimana dengan blogger yang lain??? Semoga gak seapes saya yah....