Minggu, Mei 31, 2009

Mandi malam dapat menyebabkan rematik, mungkin anda sudah sering mendengar mitos ini. Tapi pernahkah anda berpikir bahwa mitos ini apa benar apa adanya? Menurut para ahli, mitos yang sudah terlanjur beredar di masyarakat ini tidak benar adanya. Berikut adalah beberapa artikel yang dirangkum yang berkaitan dengan pernyataan ini.

Menurut dr Cici Lia Novita, mandi pada malam hari sebenarnya tidak membawa dampak negatif bagi kesehatan bagi orang yang tidak mempunyai riwayat penyakit tertentu seperti rematik, jantung dan asma.

Ia mengakui, jika waktu malam hari itu udara khususnya di Indonesia kelembabannya lebih tinggi sehingga bila tubuh yang sudah kedinginan diberi air dingin akan menjadi kaku. “Tidak masalah, selama kondisi tubuh sehat dan tidak ada penyakit rematik, jantung dan asma,” ujarnya saat ditemui di Puskesmas Tanjung Pinang, kemarin.

Bagi penderita penyakit rematik memang tidak dianjurkan untuk mandi malam hari, karena dengan semakin dinginnya tubuh dan sendi akan membuat sendi-sendi yang terkena rematik menjadi kaku sehingga akan timbul rasa sakit yang kita kenal sebagai serangan rematik. “Makanya jika bisa mandi lebih pagi kenapa harus selalu mandi di malam hari, agar tubuh jadi tidak kedinginan. Untuk menghindari akibat yang tidak diinginkan,” ujar lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada UGM) ini.

Sebenarnya kebiasaan mandi malam tidak berpengaruh secara langsung terhadap timbulnya penyakit rematik. Mandi malam akan berpengaruh terhadap timbulnya nyeri sendi jika memang sudah memiliki riwayat penyakit rematik. Hal tersebut berkaitan dengan menyempitnya pembuluh darah akibat hawa dingin yang akan berpengaruh pada kurang tersuplainya oksigen ke sendi sehingga terjadilah nyeri.

Namun, ada baiknya jika cuaca dingin, mandi malam hari menggunakan air yang hangat dan ketika badan tidak sedang sakit. “Kalaupun rematik, kalau pakai hangat sebenarnya tidak masalah. Apalagi, jika kondisi tubuh sedang gerah dan lelah. Karena mandi akan membuat tidur lebih nyenyak,” ujar dr Cici.

Mengenai mandi malam bagi ibu hamil, dr Cici mengatakan sama saja. Hanya saja, sebaiknya menggunakan air hangat karena biasanya pada saat hamil pembuluh darah menyempit dan ini juga terjadi pada tubuh dalam keadaan dingin. “Makanya dengan air hangat akan mencegah risiko terjadinya sakit kepala. Karena air hangat bisa memperlebar kembali pembuluh darah yang menyempit,” terangnya. Pada pagi hari pun demikian. Jika kondisi cuaca dingin, ada baiknya bagi penderita rematik untuk mandi air hangat. “Jadi bukan karena malam atau siang, tapi karena suhu air dan udara saja,” ujarnya.

Lalu bagaimana kita mengetahui jika kita memiliki rematik?
Ia menjelaskan, salah satu gejala rematik adalah seseorang yang sering merasakan nyeri sendi pada pagi hari, nyeri sendi saat baru bergerak. Penyakit ini bisa menimpa semua usia, namun berisiko pada usia lanjut dan orang yang memiliki berat badan berlebih.

Rematik, kata dr Cici, sebenarnya terdiri dari beberapa jenis. Jenis-jenis rematik tersebut bergantung pada penyebab terjadinya rematik. Sebagian besar rematik disebabkan oleh adanya peradangan pada sendi. Peradangan sendi ini pun dapat terjadi mulai dari kekurangan hormon estrogen, faktor genetik, osteoporosis, dan lainnya Ditanya soal makanan, sebenarnya tidak ada pantangan khusus untuk makanan. Biasanya yang terkait dengan pola makan ada penyakit asam urat. “Gejalanya memang mirip dengan rematik,” ujarnya.(*)

Renang, Pilihan Olahraga di Malam Hari
Kesibukan bekerja hingga malam hari terkadang menjadi alasan untuk tidak berolahraga. Padahal Anda tetap bisa melakukannya pada malam hari. Banyak olahraga yang bisa Anda lakukan di sore menjelang malam hari. Malah, bagi Anda yang menderita insomnia, ini bisa menjadi pilihan. Menurut Endarman Syahputram, salah satu olahraga di malam hari yang patut dicoba adalah olahraga berenang. Olahraga ini bisa dibilang menyenangkan. Saat berenang hampir semua otot-otot di tubuh akan bergerak sehingga setelah berenang Anda akan merasa segar. Otot-otot dan persendian Anda yang tadinya tegang dan kaku berangsur-angsur akan merasa rileks terkena air. “Tapi dianjurkan bagi yang memiliki bakat rematik,” ujarnya kepada Jambi Independent, kemarin.

Tidak hanya itu saja, ternyata dengan berenang pikiran dan hati menjadi rileks setelah seharian stres dengan mengerjakan rutinitas-rutinitas yang ada. “Saat ini, di Jakarta sedang tren, karena banyak orang bekerja hingga malam, sehingga tidak sempat berolahraga, sehingga renang di malam hari jadi pilihan,” ujar Endar yang juga dosen Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Jambi.

Namun, sebelum melakukan olahraga ini, ada baiknya jika perut tidak dalam keadaan kosong karena dengan perut kosong tidak menutup kemungkinan akan terkena kram. Sebaliknya perut yang terlalu penuh dengan makanan juga tidak baik karena organ pencernaan bisa mengalami yang namanya nyeri. “Jadi sedang-sedang saja lah,” ujarnya.

Jangan lupa juga untuk banyak minum air putih. Minum air putih ini menjauhkan tubuh untuk terkena dehidrasi. Yang paling utama adalah lakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum berenang di tepi kolam renang selama 10 menit. Hal ini dilakukan agar otot tidak mengalami kram.

Source :
jambi-independent.co.id
groups.yahoo.com